Basmalah
Basmalah merupakan kalimat awal yang selalu di baca sebagai kalimat pembuka untuk membaca surat-surat dari kitab suci umat Islam. Sudah banyak para ulama menafsirkan kalimat Basmalah yang penuh keutamaan itu.
Allah menantang mahluknya baik jin, dan manusia untuk bisa memikirkan apa yang ada dalam kitabnya, bahkan menantang siapapun untuk membuat walau satu ayat seperti kalamNya.
Tantangan Allah, merupakan sindiran bagi kita mahlukNya, karena tak mungkin mahluk mampu membuat ayat yang memiliki kesempurnaan, kedalaman makna, dan kandungan-kandungan yang berdampak positif bagi dirinya, yang memiliki efek pula untuk pembuka pintu rahasia langit.
Ada yang pernah mencoba, ada juga yang pernah menyisipkan ayat palsu pada Al Qur’an, tapi Allah jaga Ayat-ayat sebagai kalamNya itu.
Sehingga kalimat dan ayat palsu, bisa langsung terdeteksi umat, khususnya oleh para ulama soleh kita, karena beda ayat Allah dan ayat palsu buatan manusia, itu ada pada cahayanya, dan ada pada koneksi kuat yang getarannya bisa terasa, khususnya oleh ulama yang kuat batin dan kebeningan hatinya.
Sedangkan ayat palsu tak berefek apa-apa dan tidak memiliki pancaran cahaya ke illahian sama sekali, walau kalimatnya itu memukau, dan bernilai sastra sehebat apapun.
Maka mengenali keistimewaan ayat, keistimewaan Al Qur’an, pembukanya ada dalam kalimat agung, yakni kalimat Basmalah yang luar biasa ini.
Sehingga cukup dengan kalimat Basmalah inilah, semua kepalsuan yang disisipkan, yang sengaja dibuat untuk memalingkan dan membelokan umat dari kebenaran, akan terdeteksi.
Karena bagi mereka yang terbuka mata hatinya, ketika ayat Al Qur’an dibaca, yang diawali kalimat Basmalah.
Maka kataBasmalah itu seperti saklar listrik yang di aktifkan, sehingga ayat selanjutnya ketika Basmalah mengawali dibacakan, yang akan terjadi adalah, ayat-ayat Allah itu berkilau terang, dan terkoneksi membuka pintu kemaha gaibannya.
Itulah keistimewaan kalimat Basmalah, yang oleh para ulama-ulama terdahulu sangat diakui keistimewaannya.
Lalu bagaimana yang tidak membaca awalan kalimat Basmalah, walau itu ia membaca ayat Al Qur’an yang asli, dan benar ?
Allah itu selalu menggunakan bahasa simbol mengajari manusia untuk pintar, dengan menggunaan bahasa perumpamaan, bahasa istilah-istilahNya yang sangat sensitif dalam menjadikan manusia berpengetahuan, pintar, dan bijaksana.
Ada orang yang menjadi pintar, bijaksana karena ia melalui dan mengikuti jalannya para ulama terdahulu.
Ada juga orang yang akhirnya hanya jadi faham, setelah ia lalui dengan proses panjang yang menghabiskan umurnya hanya sampai sebatas menemukan kebenaranNya.
Sehingga sejauh mana manusia bisa menemukan kebenarannya, pergulatan batin akan berkecamuk dalam dadanya dahulu, hingga pada akhirnya ia pun akan difahamkan dengan sendirinya melalui proses panjangnya itu.
Maka berbahagialah bagi kita yang selalu bersyukur, dan mengikuti para ulama terdahulu yang telah menjaga , “Basmalah nya,” sehingga keseluruhan firman, Kalam Allah dalam setiap ayat disurat-surat dalam Al Qur’an, kita jaga tautan ke alam kegaibanNya, untuk sampai bacaan kita, dari apa yang kita baca, yakni Qu’ran, kekehadiratNya, hingga menembus ArsyNya, subhanallah.
Kuncinya untuk sampai sana, kita mulai dengan selalu mengaktifkan saklar listriknya yakni kalimat, “Basmalah” sehingga ayat-ayat dalam setiap bacaan Al Qur’an, yang kita bacakan, jadi penuh cahaya, yang hikmahnya masuk kedalam hati kita.
Ingat kata Nabi soal mereka yang bacaan Al Qur’an nya hanya sampai tenggorokan !
Itu perumpamaan, istilah untuk mereka yang melupakan, dan mencampakkan kata Basmalah di awal membacakan kalamnya Allah.
Mereka adalah orang-orang yang mengaku beriman, namun mati hatinya, sebab hikmah bacaan, dan cahaya Al Qur’an tidak sampai menerangi dan masuk kedalam hatinya, naudzubillah min dzalik.
Jadi inilah pentingnya adab dalam membaca Qur’an, Basmalah merupakan adab pada Allah yang paling utama, yang kita lakukan, agar mendapat kasih dan sayang dariNya.
Maka wajar ada anekdot, para wali zaman dahulu, hanya dengan mengucapkan kalimat Basmalah, ia bisa melakukan perjalanan secepat cahaya, berada di satu tempat, dan tempat lainnya, dengan kilat, seperti bisa melipat bumi…
Mengapa itu bisa terjadi ?
Ada kasih sayang Allah yang Allah peruntukan baginya.
Ternyata, bagi kita yang bodoh, tapi kita mengikuti para ulama terdahulu yang sudah betul-betul mukasyafah pandangan batinnya, insyaallah, awalan kita dalam membaca Al Qur’an dengan menyebutkan kalimat Basmalah…
Maka kalimat Basmalah yang kita ucapkan, akan mampu melembutkan hati kita, menuntun kita pada jalan banyak bersyukur atas nikmatNya, dan menautkan hati kita untuk sampai kepada Allah di ArsyNya.
Sehingga Allah memberkahi hati kita dengan cahaya bacaan kalamNya, yang Dia bangga pada kita, bahwa manusia yang membaca Basmalah ini, adalah manusia yang tahu diri, tahu adab, tahu sopan santun, serta manusia, hamba Allah yang acapkali memuliakan diriNya.
Dan dengan memujiNya terlebih dahulu, dengan ucapannya Bismillahirrahmanirrahim, yang artinya “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.”
Maka cukuplah satu pujian kepada Allah, yang telah kita ucapkan tersebut, akan mengakibatkan datangnya kembali pujian dari Allah pada manusia yang penuh keberkahan ini, sehingga manusia yang membacakan Basmalah, diawal apapun perbuatannya yang benar, dalam ia beraktivitas, maupun membaca Al Qur’an, ia insyaallah akan mendapatkan hikmah kebarokahan yang tiada taranya dari Allah, Alhamdulillah.
Semoga bermanfaat
Bambang Melga Suprayogi M.Sn