Bermetamorfosa Lewat Puasa
KH.Wahyul Afif Al-Ghafiqi
Sekretaris PCNU Kota Bandung
Perintah Allah SWT. Agar orang-orang yang beriman melaksanakan puasa di bulan Ramadhan sebagaimana umat-umat yang terdahulu diabadikan dalam A-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 183 yang artinya: “ Hai orang-orang yang beriman , diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diawajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”.
Puasa dilaksanakan oleh umat terdahulu ,aktifitas puasa ini dapat ditemui di hampir semua kebudayaan bangsa-bangsa kuno di dunia,mulai dari Romawi,Yunani Kuno,Mesir Purba,Natches ,Babylonia,Cina ,India dan lain-lain menurut Encyclopedia of Religion. Disemua Agama juga terdapat aktifitas berpuasa.
Nabi –Nabi terdahulu seperti Nabi Dawud melaksanakan puasa sehari puasa sehari berbukasedangkan Nabi Nuh berpuasa setahun penuh dalam keterangan catatan Sayyid Sulaiman Al-Bayyumi tokoh fiqih dari Mesir.
Hewan-hewan pun berpuasa seperti Ulat yang menjadi kepompong sebelum bermetamorfose menjadi kupu-kupu yang cantik, Ayam berpuasa 21 hari saat mengerami telurnya hingga menetas, bahkan ular pun berpuasa untuk menjaga struktur kulitnya agar tetap keras,terlindung dari sengatan sinar Matahari sehingga tetap mampu melata diatas permukaan bumi meskipun penuh onak dan duri serta kerikil-kerikil yang tajam.
Tujuan Puasa Ramadhan ternyata adalah agar manusia menjadi sosok yang bertakwa, pengertian bertakwa sendiri sangat jelas disampaikan setiap khatib dalam khutbah jumat di mimbar-mimbar masjid bahwa bertakwa adalah “Melaksanakan perintah Allah dan Menjauhi larangan Allah”.
Puasa Ramadhan menjadi sarana yang efektif untuk menempa diri dalam latihan kesabaran ,mengontrol emosi ,mengontrol hawa nafsu ,menjauhi kemaksiatan dan berjuang menjaga agar puasa yang dilakukan tersebut layak untuk diangkat dan dicatat dalam catatan amal kebaikan di sisi Allah SWT.
Menjaga kualitas puasa menjadi perjuangan yang tidak mudah dimasa ini dimana banyak sekali godaan dan cobaan di sekeliling yang dapat menghancurkan kualitas puasa kita. Tehnologi yang semakin canggih dengan dampaknya, Game-game menarik serta Media Sosial dengan segala berita dan kabar yang berseliweran yang belum tentu kebenarannya , mengandung berbagai motif yang beragam dari motif politik,sosial,budaya,ekonomi ,pertahanan dan keamanan hingga gosip artis ,seputar Sex,SARA, bahkan Terorisme dan ajakan untuk saling berkelahi dan memaki-maki orang lain semuanya begitu mudah diakses oleh siapapun, tidak hanya orang dewasa bahkan anak-anak kecil pun telah dengan bebasnya membuka dan menonton Youtube dan berselancar di dunia maya,bermain internet tanpa mampu dicegah dan diawasi lagi.
5 Hal yang Dapat Membatalkan Pahala Puasa
Rasulullah SAW. Mengingatkan dalam sebuah hadist tentang batalnya pahala puasa, suatu ketika dibulan Ramadhan ,Rasulullah SAW melihat seorang wanita memaki-maki pembantunya (budaknya).
Melihat kejadian itu Rasulullah kemudian menyuruh salah seorang sahabatnya untuk mengambil makanan dan kemudia menghampiri wanita tersebut . Lalu Rasulullah memberikan makanan itu pada wanita itu dan berkata, “makanlah’. Wanita itu menjawab .’saya sedang berpuasa” . Rasulullah berkata lagi ,”ayo…makanlah”. Wanita itu menjawab lagi “Ya Nabi..saya sedang berpuasa”.Rasulullah kemudian berkata “Bagaimana mungkin engkau sedang berpuasa ,kalau engkau berkata-kata buruk seperti itu?” .
Rasulullah SAW bersabda :” Kam Min Sho-Imin Laisa Lahu-Min Shiyaamihi Illal Ju-‘u Wal ‘Athsyu”, Banyak orang yang berpuasa akan tetapi tidak mendapatkan pahala dari puasanya kecuali lapar dan dahaga. (HR. An-Nasa’I dan Ibnu Majjah).
Rasulullah SAW mengingatkan dalam Hadist Riwayat Al-Dailami dan Abu Dawud bahwa ada lima hal yang dapat membatalkan (pahala) puasa seseorang :
Pertama, Berbohong yakni mengatakan atau memberikan informasi tentang sesuatu hal yang tidak benar.
Kedua, ghibah atau menggunjing /menggosip yakni menceritakan keburukan atau aib orang lain yang apabila orang tersebut mengetahuinya akan menyebabkannya tersinggung, meskipun cerita itu benar adanya . ingatlah perumpaan orang yang menggosipkan saudaranya yang lain itu seperti orang yang memakan bangkai/mayat saudaranya sendiri.
Ketiga, namimah atau mengadu-ngadu orang lain (adu domba) yakni menyebarkan kabar yang provokatif atau menjadi provokator untuk memecah dua pihak atau lebih yang bersatu. Tidak terbayangkan dosanya orang yang memecah belah persatuan diantara orang-orang yang saling menyayangi,menghormati, bersaudara satu dengan yang lainnya.
Keempat , memandang dengan Syahwat(Mesum) yakni memandang orang lain dengan tatapan penuh nafsu birahi (mesum) sehingga timbul bayangan sensasi akibat fantasi-fantasi pikiran nakal dan jorok .
Kelima, sumpah palsu yakni bersumpah tetapi ternyata berbohong,biasanya banyak dilakukan dewasa ini di berbagai bidang kehidupan baik di pengadilan,maupun di pasar-pasar saat berdagang ,dimana seseorang berani bersumpah atas nama Allah tetapi ternyata sumpahnya palsu dan dimaksudkan hanya untuk mendapatkan keuntungan bagi pribadi ataupun kelompoknya.
Mari kita perhatikan benar-benar sabda Rasululah diatas bahwa ternyata banyak orang yang berpuasa tetapi tidak mendapatkan apa-apa kecuali lapar dan haus karena berbagai perilaku yang buruk dan lemah, tidak mampu melakukan pengendalian diri sendiri ( self control) serta terjebak dalam perilaku munkar dan perbuatan yang sia-sia.
Ayat-ayat tentang Puasa khususnya di bulan Ramadhan ini dijelaskan dengan indah secara berurutan dalam Q.S. Al-Baqarah dari ayat 183 hingga 187 .
Semoga kita dapat benar-benar menjaga kualitas puasa kita sehingga kita akan mampu terlahir kembali bermetamorfose menjadi pribadi yang meningkat ketakwaan kita pada Allah SWT. Sebagaimana kepompong yang berpuasa dan terlahir sebagai kupu-kupu yang indah.
Marilah meraih ampunan dari Sang Maha Pemberi Ampun,Sang Maha Pemaaf,Sang Maha Pengasih dan Penyayang.