Gus Hasan: “Kerja Cepat Aparat akan Menenangkan Umat”
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Barat mengutuk dan mengecam keras atas serangan fisik oleh oknum tidak bertanggung jawab terhadap KH Umar Basri, Pengasuh Pesantren Al-Hidayah Santiong, Cicalengka. Tindakan itu sangat keji dan tidak manusiawi karena dilakukan di mesjid usai menunaikan ibadah solat subuh. Ajengan Umar adalah sesepuh dan tokoh agama yang harus dihormati oleh semua kalangan.
“Saya sudah menghubungi pihak Polda Jabar dan meminta agar bekerja keras untuk segera menemukan pelakunya dan menyeretnya ke pengadilan untuk mendapatkan hukuman yang setimpal,” ujar Ketua PWNU Jabar KH Hasan Nuri Hidayatullah.
Dari hasil komunikasi itu, menurut Gus Hasan, pihak Polda sudah mengerahkan aparatnya untuk mencari pelaku. Gus Hasan juga menegaskan kepada pihak kepolisian bahwa kerja cepat dan cermat dari aparat akan ikut menenangkan umat, khususnya nahdliyin. Gus Hasan tidak ingin umat sampai bergejolak karena kerja aparat yang lambat.
“Kepada semua warga NU saya himbau untuk memberi kepercayaan kepada pihak kepolisian melaksanakan tugasnya, menangkap pelaku sesegera mungkin. Kita tunggu bersama hasil kerja pihak kepolisian. Jika diperlukan, Banser diharapkan dapat membantu kelancaran tugas aparat kepolisian.”
Sebagaimana informasi yang sudah tersebar, pada Sabtu, (27/1) jam 05.30 WIB, sesaat setelah mengimami shalat subuh dan wiridan, seorang laki-laki yang sebelumya ikut bermakmum menyerang KH Umar Basri (Ceng Emon/Mama Santiong). Pelaku mengenakan kemeja levis dan bersarung tetapi belum diketahui identitasnya. Saat ini Ajengan Umar dirawat di Rumah Sakil Al-Islam Bandung. Menurut Sekretaris PWNU Asep S Abdillah, yang menjenguk atas nama PWNU, kondisi Mama Santiong berangsur membaik.
“PWNU Jabar sangat menyayangkan kejadian ini. Semoga Ajengan Umar Basri segera diberikan kesembuhan oleh Allah, kembali mengajar dan mengaji bersama santri dan jamaahnya, serta selalu dalam lindungan Allah Ta’ala,” harap Gus Hasan.
Pengasuh Pesantren As-Shiddiqiyyah Karawang itu juga meminta agar para kiai, para ajengan, dan tokoh masyarakat, lebih berhati-hati dan waspada tetapi tetap tenang dan tidak terpancing provokasi pihak-pihak yang sengaja mengail di air keruh.
“Semoga semua ini berbuah hikmah yang besar untuk kita semua,” pungkas Gus Hasan.
(Iip Yahya)
Sumber : NU Jabar Online