The news is by your side.

Jejak Pesantren Tatar Sunda Pra Kemerdekaan : Kabupaten Ciamis

Di Kabupaten Ciamis terdapat beberapa pesantren tua antara lain Pesantren Darul Ulum, Cidewa/Darussalam, Al-Fadliliyah (Petir), dan Miftahul Khoer. Pesantren Darul Ulum, Cidewa/Darussalam, Al-Fadliliyah, dan Pesantren Miftahul Hoer adalah empat pesantren yang keberadaaanya dapat dikatakan cukup tua yang ditemukan dan masih eksis di daerah Kabupaten Ciamis. Pesantren ini mulai muncul ke pentas panggung sejarah sejak awal abad ke-20. Pesantren ini didirikan pada tahun 1913 oleh K. H. Ahmad Panuju.

Pesantren Daarul Ulum Ciamis

Pesantren Darul Ulum sebelumnya bernama Pesantren Petir saja. Namun atas saran K. H. Mustain salah seorang pimpinan Pesantren Peterongan (Jombang) pesantren ini diberi tambahan nama dengan nama Pesantren Darul Ulum Petir. Pesantren Darul Ulum Petir, di usianya yang akan mendekati satu abad sampai sekarang masih tetap eksis.

Pesantren Darussalam Ciamis, sekarang dipimpin oleh K. H. Fadlil Munawar,  putra  Alm.  K.  H.  Irfan  Hilmy.   Pesantren  ini  terkenal dengan mottonya   yang   berupaya   membangun   seorang   Muslim  moderat, mukmin demokrat dan muhsin diplomat. Pesantren ini didirikan pada tahun 1929 oleh K.H Ahmad Fadlil yang pada awal pendiriannnya bernama Pesantren Cidewa. Pada tahun 1950 K. H. Ahmad Fadlil meninggal dunia, dan kepemimpinan selanjutnya dilanjutkan oleh K. H.  Irfan Hilmy. Dalam  perjalanannnya pasca meninggalnya K. H. Ahmad Fadlil, pesantren ini terutama setelah dipimpin oleh K. H. Irfan Hilmy pesantren ini lebih dikenal dengan nama Pesantren Darussalam.  K. H. Irfan Hilmy wafat pada bulan April 2010 dan digantikan oleh putranya yaitu Dr. K. H. Fadlil Munawar.

Pesantren Miftahul Hoer Ciamis

Pesantren tua selanjutnya yang terdapat di wilayah Ciamis adalah Pesantren Miftahul Hoer. Pesantren ini didirikan oleh K. H. Sulaeman Kurdi pada tahun 1940. Sebelum mendirikan Pesantren Miftahul Khoer, K. H. Sulaeman Kurdi pernah belajar   kepada K. H. Darmini  di Pesantren Darul Abror yang berada di Cibeureum-Cisayong-Tasikmalaya. Setelah dari Pesantren Darul Abror, selagi masih di Tasikmalaya, ia juga belajar di Pesantren  Leuwidahu. Selanjutnya ia meneruskannya ke Pesantren Gentur (Cianjur) dengan belajar kepada K. H. Syatibi.

Pesantren Al-Fadliliyah Ciamis

Selanjutnya  pesantren  ketiga  yang  masuk  kategorisasi  tua  di Ciamis adalah Pesantren Al-Fadliliyah. Pesantren Al-Fadliliyah berlokasi di Desa Pusaka Nagara (semula bernama Petir) Kec. Baregbeg Kab. Ciamis. Pesantren Al- Fadliliyah didirikan pada tahun 1943 oleh K. H. Ahmad Komarudin. Pesantren Al-Fadliliyah berdiri dilatarbelakangi dengan kondisi masyarakat di sekitarnya yang masih banyak di antara mereka yang tidak menjalankan ajaran agamanya. Selain   itu   daerah   yang  sekarang   menjadi   lokasi   pesantren   Al-Fadhiliyah merupakan daerah di mana tingkat kesadaran keberagamaan masyarakatnya masih kurang.  Hal  ini  terlihat  seperti  yang  dituturkan  K.  Muhammad  Tohir bahwa daerah itu merupakan “daerah hitam”.

Sumber : Hasil Penelitian yang berjudul “SEJARAH PERKEMBANGAN ISLAM
DI JAWA BARAT” Pimpinan Tim Peneliti Prof. Dr. Hj. Nina H. Lubis, M. S.

 

 

Buku lain :

  • Antara Mbah Cholil Baureno dan Bojonegoro. Kontak pembelian : 0895 2851 2664 . Link resensi, klik.
  • Konspirasi Yahudi dan Rungkadnya Dinasti Ba’alwi. Kontak pembelian dan bedah buku : 0812 6143 8585. Link resensi, klik.
Leave A Reply

Your email address will not be published.