Kader Pemuda Ansor Cileunyi Masuk 10 Besar Lomba Da’i Virtual Tingkat Nasional
Andri Nurjaman, S. Hum. – Asep Sahrudin, S. Pd.I merupakan kader Gerakan Pemuda Ansor PAC Cileunyi. Pemuda 30 tahun ini juga merupakan seorang pendidik dan pengajar di SDN 124 Hanura Kota Bandung. Sebagai seorang pemuda Ansor sekaligus pendidik, beliau tentu memiliki jiwa kepemimpinan yang cakap dalam mendidik murid-muridnya sesuai dengan apa yang telah di contohkan Rasulullah SAW kepada para sahabatnya, juga yang telah dicontohkan oleh para alim ulama kepada santri-santrinya. Diantaranya mendidik dengan penuh cinta kasih dan tauladan.
Pemuda asal Cianjur ini juga merupakan kepala sekolah TKA TPA TQA At-taawun, dengan berbekal ilmu pengetahuan agama yang mumpuni dia mencoba mendaftarkan dirinya untuk mengikuti lomba da’i virtual yang diadakan oleh Dewan Koordinasi Nasional Gerakan Pemuda Partai Kebangkitan Bangsa (DKN Garda Bangsa) pada tanggal 1 sampai 20 Ramadhan 2021 M atau 1442 H.
Dalam perlombaan tersebut, Asep Sahrudin mengangkat tema Islam, pemuda dan cinta tanah air, bahwa peran pemuda sangat dibutuhkan bagi keberlangsungan hidup beragama, berbangsa dan bernegara. Asep menegaskan bahwa pemuda harus menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari segala macam dan semua oknum-oknum manusia yang ingin memecah belah bangsa Indonesia dengan isu-isu SARA dan berita-berita hoks.
Asep juga menegaskan bahwa pemuda-pemuda Islam harus bisa menampilkan Islam yang tersenyum bagi semua masyarakat Indonesia tanpa membeda-bedakan latar belakang suku, agama, ras dan budaya. Semua perbedaan tersebut mengalir dan bermuara pada satu muara yaitu persaudaraan dan kemanusiaan yang dilingkupi oleh cinta. Muara yang penuh cinta kasih walaupun alirannya berasal dari tempat yang berbeda-beda.
Kader GP Ansor ini yang juga merupakan alumni Pondok Pesantren At-tamur sangat konsisten untuk mendakwahkan Islam yang ramah kepada siapa saja tanpa memandang latar belakang sosial dan agama. Sebagai kader juga ia akan tetap istiqomah untuk menyebarkan ajaran Islam yang moderat, tidak condong ke kanan yang radikalis-tektualis dan tidak condong ke kiri yang ektrimis-jihadis. Dan demi menjaga keutuhan Negeri Asep juga mempunyai prinsip mengenai toleransi antar umat beragama dalam kehidupan berbangsa-bernegara di Indonesia.
Melalui perlombaan da’i nasional tersebut. Asep masuk pada kategori rangking 10 besar dai tingkat nasional. Dari sinilah asep semakin semangat untuk terus menyebarkan Islam yang ramah, moderat dan toleran di dunia digital. Karena di dunia digital bisa menjangkau yang tidak bisa dijangkau di dunia nyata.Video ceramahnya mengenai Islam, pemuda dan cinta tanah air yang diupload di chanel youtube Garda Bangsa Media telah di tonton sebanyak tiga ribu kali, hal yang luar biasa dalam kurun waktu satu bulan.
Walaupun Asep tidak menduduki peringkat satu dalam lomda da’i tersebut, tetapi dia bersyukur kepada Allah SWT telah memberikannya sebuah pengalaman berharga dalam mengikuti festival dai virtual. Pengalamanlah yang menjadi nilai tak terhingga dalam sebuah proses pencapaian.
Asep berpesan sekaligus berharap kepada semua generasi muda untuk bisa menjadi tulang punggung negara dan agama, karena maju dan mundurnya negara serta agama dimasa yang akan datang tergantung pada kontribusi pemuda hari ini. Oleh karena itu mari menjadi pemuda yang memberikan mamfaat terhadap agama, nusa dan bangsa.