Kiai Said: Demi Cita-cita Baik, Nahdliyin Tak Boleh Putus Asa!

Jakarta, NU Online
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj menegaskan warga NU tidak boleh putus asa dari keinginan mencapai cita-cita yang baik. Pasalnya, cita-cita yang baik (himmah) tidak berdasarkan nafsu.
Mencapai cita-cita yang baik, kata Kiai Said, telah dicontohkan para ulama pendahulu saat mendirikan NU.
“Kiai Wahab Chasbullah muter-muter menemui tokoh lainnya, menyatukan cita-cita mendirikan NU. Demikian juga para kiai di semua daerah menggerakkan NU. Tanpa keinginan yang besar, tidak akan terbangun bangunan NU ini, ” ujar Kiai Said saat Halal bi Halal PBNU di Gedung PBNU Kramat Raya 164 Jakarta Pusat, Senin (24/6) malam ini.
Cita-cita yang besar untuk kepentingan agama sangat dianjurkan. Berbeda dengan keinginan duniawi yang hanya berlandaskan nafsu, lanjutnya. Namun demikian, jika sukses dunia atau ekonomi dengan tetap niat yang baik, hal itu sesuai anjuran agama.
Oleh karena itu, Kiai Said juga mendorong agar warga NU maju secara ekonomi.
Dalam bidang kepemimpinan atau organisasi, Kiai Said bahkan mendorong agar pengurus NU di masa depan lebih baik daripada saat ini.
“Jangan seperti saya. Saya ini bahasa Inggris tidak bisa,” candanya.
Untuk itu, pengurus dan warga NU saat ini jangan berkecil hati.
Para warga NU juga jangan hanya mengagungkan kebesaran nenek moyang mereka, sedangkan mereka sendiri tidak mau berusaha untuk lebih baik. Yang lebih tepat adalah, jika nenek moyang mereka sudah baik, generasi penerusnya harus lebih baik.
Menggapai kebaikan, lanjut Kiai Said, tidak terbatas oleh umur. Kiai Said menggambarkan, jika seseorang berumur 60 tahun, dan selama hidupnya dipenuhi dosa, jika mendapat maghfirah (ampunan Allah), ampunan tersebut tidak terbatas.
Ia pun mengungkapkan kebaikan untuk menjadi pemimpin juga tidak dibatasi umur. Ia menyayangkan jika ada seorang tokoh yang maju sebagai pemimpin dianggap tidak baik karena telah berumur.
Selain itu, seru kiai asal Cirebon, Kawa Barat ini, warga NU harus yakin dengan kebenaran yang diperjuangkan, termasuk dalam membangun Indonesia . Dalam persoalan kenegaraan, tegas Kiai Said, NU selalu menjaga konstitusi. (Kendi Setiawan/Mahbib)
Baca juga resensi buku lainnya :
- Jejak Perjuangan K.H. Ahmad Hanafiah. Kontak pembelian : 0821 1682 5185 (Sandi). Link resensi, klik.
- Gerakan Syiah di Nusantara: Anasir Berimbang Sejarawan Muda. Kontak pembelian : 0852 9477 2060 (Jabar). Link resensi, klik.
- Sejarah Pergerakan Nasional. Kontak pembelian : 0852 9477 2060 (Jabar). Link resensi, klik.
- Historiografi Islam dan Momi Kyoosyutu. Kontak pembelian : 0852 9477 2060 (Jabar). Link resensi, klik.
- Jalan Sunyi dan Rambut Gimbal : Sebuah Interpretasi atas Kehidupan Gus Qomari. Kontak pembelian : 0895 2851 2664 . Link resensi, klik.
- Antara Mbah Cholil Baureno dan Bojonegoro. Kontak pembelian : 0895 2851 2664 . Link resensi, klik.
- Konspirasi Yahudi dan Rungkadnya Dinasti Ba’alwi. Kontak pembelian dan bedah buku : 0812 6143 8585. Link resensi, klik.