The news is by your side.

MEMBENTUK KARAKTER ANAK MELALUI PENDIDIKAN AKHLAK DAN PENANAMAN NILAI-NILAI AGAMA

Ainun Jariyah – Pendidikan akhalak dan nilai-nilai agam dapat membentuk karakter anak. Pada pendidikan karakter secara luas dapat di maknai dengan pendidikan yang mengebangkan nilai budaya dan karakter bangsa pada diri masing masing anak sehingga mereka memiliki nilai dan karakter sebagai karakter dirinya, agar menerapkan nilai-nilai tersebut kedalam kehidupanya sebagai anggota masyarakat, dan warga negara yang baik. Pendidikan agama islam sangat penting dalam membenuk dan mengembangkn karakter anak. Pendidikan agama dan moral harus terintegrasi dan berinteraksi melalui realitas sosial yang berkembang di masyarakat. Pada pembentukan nilai-nilai karakter anak meluputi ilmu pengetahuan, kesadaran, kemauan dan tindakan untuk menerapkan nilai nilai pada anak. Juga peran orang tua tidak kalah pentingnya dalam pembentukan karakter pada diri anak.
Kata kunci: karakter, akhlak, dan agama.

Pendahuluan

Untuk membentuk karakter anak melalui pendidikan akhlak dan nilai-nilai agama, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan. Pendidikan agama Islam memiliki peran penting dalam membentuk anak yang berakhlak mulia, bertanggung jawab, dan berperilaku baik dalam kehidupan sehari-hari. Sutarjo adisusilo (2014) mendefinisikan bahwa karakter merupakan seperangkat nilai yang menjadi kebiasaan hidup sesesorang sehingga menjadi sifat yang tetap di dalam diri seseorang, misalnya pantang menyerah dalam mengejar suatu hal, jujur, sederhana, dan lain-lain, dan dalam karakter inilah seseorang di nilai. dalam Pendidikan agama Islam tidak hanya memberikan pemahaman tentang ajaran agama, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai etika, moral, dan spiritual yang menjadi dasar utama bagi pembentukan karakter anak. Pembentukan karakter melalui pendidikan agama Islam melibatkan berbagai aspek, termasuk pemahaman yang mendalam tentang ajaran agama, praktik ibadah yang konsisten, dan penerapan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari.

Pentingnya pendidikan agama islam dalam pembentukan karakter

Pendidikan agama islam dalam pembentukan karakter berupa peran penting dalam pembentukan karakter dari diri anak karena pendidikan agama islam banyak pengetahuan tentang aqidah, yang dimana aqidah merupakan dasar dalam pembentukan akhalak. Dan dari akhalak inilah yang mengantarkan anak menuju religious. Religious ini merupakan salah satu pemebentukan karakter, yang dimana dapat membantu anak dalam memeahami aqidah dan nilai-nilai agama, sehingga membentuk karakter dari diri anak religious yang kuat. Menurut asmaun sahlan strategi dalam menumbuhkan budaya religious meliputi: menciptakan suasana religious, internalisasi nilai-nilai yang meliputi: memeberikan pemahaman dan nasihat, teladan dan Pembiasaan serta pembudayaan. Sedangkan aspek-aspek yang menjadi budaya religious sperti: mengucapkan salam, tawadhu, istighasha, sholat dhuha dan tadarusan al-qur’an (Masruri, 2019).

Maka pendidikan agama islam juga memeberikan panduan tentang bagaimana berinteraksi dengan sesama manusia, memperkenalkan orang lain dengan baik, memperlakukan orang lain, dan menjaga hubungan yang harmonis dengan lingkungan sekitarnya. Ini semua merupakan pembentukan karakter yang bertanggung jawab, penuh toleransi, dan berintegrasi. Dengan memahami ajaran agama islam, seseorang juga dapat mengatasi tantangan kehidupan dengan cara yang bijak dan bermartabat. Dalam hal sangat membantu anak untuk menjadi manusia yang lebih baik dan memberikan kotribusi positif bagi anak secara keseluruhan. Integrasi nilai dan moral dalam kurikulum adalah proses memasukkan aspek-aspek etika, moralitas, dan nilai-nilai ke dalam materi pembelajaran.

Tujuan utamanya adalah membentuk karakter dan sikap positif pada anak, maka jika di kaitkan dengan pendidikan agama islam yang dapat di terapkan di sekolah, yaitu seprti contohnya, pembelajaran tentang aqidah dan ibadah, yaitu memahamkan kepada anak tentang keyakinan dasar dalam islam (aqidah) serta tata cara ibadah seperti sholat, puasa, zakat dan haji. contoh selanjutnya pendidikan akhalak dan etika, yaitu mengajarkan nilai-nilai moral dan etika islam seperti kejujuran, toleransi, kesabaran, dan kasih sayang.
Hubungan antara akhalak dan karakter.

Lubis (2012) mendefinisikan akhalak adalah sesuatu (baik maupun buruk) yang tertanam kuat dalam diri manusia, dan sesuatu itu timbul dari perbuatan. Sedangkan definisi Akhalak dari Bahasa arab jama’ dari bentuk mufrodatnya “khulukun” yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku maupun tabiat. Sedangkan dalam istilah merupakan pengetahuan yang menerangkan tentang baik dan buruk (benar dan salah), mengatur pergaulan manusia, dan menetukan tujuan akhir dari usaha dan pekerjaanya. Sedangkan Menurut simon Philips bahwa karakter berupa kumpulan atau nilai yang menuju pada suatu sistem, yang berlandaskan pemikiran, sikap, perilaku, yang di tampilkan (masnur muslich, 2011).

Akhlak dan karakter memiliki hubungan yang erat dalam terbentuknya tingkah laku manusia. Karena karakter seseorang tercermin dari akhalaknya. Menurut undang-undang republic Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, pendidikan merupakan usaha sadar yang terencana dalam mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar anak anak secara aktif mengembangakan potensi dirinya untuk mempunyai kekuatan spiritual keagamaan, pengedalian diri, kepribadian, kecerdasan akhalak mulia, serta keterampilan yang di perlukan dirinya. Ada pun para ahli mengemukakan tentang akhalak dan karakter. Menurut imam al-ghazali, akhalak merupakan sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan suatu perbuatan entah itu baik maupun burik. Kita bisa mengambil contoh dari hubungan antara akhalak dan karakter: akhalak, seorang siswa mengakui bahwa dia tidak menegrjakan tugas rumahnya dan tidak menyalahkan orang lain. Karakter, kejujuran. Contoh kedua, akhalak, siswa mengakui bahwa dia telah melakukan kesalahan dan bersedia bertanggung jawab pada perbuatanya. Karakter, bertanggung jawab.

Peran orang tua dalam pembentukan karakter anak

kedua orang tua sebagai pendidik pertama dan utama bagi anak yang baru lahir sampai dewasa. Dalam proses pembetukan pengetahua sangatlah penting dilakukan oleh orang tua melalui berbagai metode parenting, pendidikan dalam keluarga memeganga peranan penting dalam perkembangan kepribadian, karakter, nilai budaya, nilai agama, dan moral serta ketermpilan sederhana. Menurut Thomas lickona bahwa secara umum orang-orang memandang keluarga adalah sumber pendidikan moral yang utama bagi anak. Mereka adalah guru pertama dalam mendidik moral. Hungan antara orang tua dan anak di pengaruhi darri berbagai perbedaan khusus dalam emosi, yang menyebabkan anak merasa di cintai dan di hargai maupun sebaliknya (lickona, 2016: 48). Dengan demikian situasi dalam keluarga ikut berpengaruh dalm dalam pendidikan karakter seorang anak, suasana keluarga tanpa kekerasan menjadi solusi utama yang efektif untuk membuat seorang anak merasa nyaman, damai dan tentram apabila berada dalm rumahnya, pada akhirnya anak memiliki emosi yang stabil sehingga karakter karakter yang baik akan terbentuk.

Peran orang tua dalam pembentukan karakter anak itu sangat penting, salah satunya dengan cara mengajarkan berbahasa yang baik kepada anak. Tentunya ada banyak contoh yang bisa di kembangkan, seprti pembiasaan-bembiasaan yang sesuai dengan lingkungan dan budaya masing-masing, seperti membiasakan menghargai hasil karya anak meskipun karyanya tidak sebangding dengan hasil karya dari saudara-saudarinya sendiri. Maka keluarga bisa berperan sebagai fondasi dasar untuk memulai pembudayaan karakter melalu pembisaan bersikap maupun berperilaku sesuai dengan karakter yang di inginkan pada anak.

Pembiasaan yang di sertakan dengan teladan dan di perkuat dengan penanaman nilai. (Dr hendarti permono M. Psi: 2013) namun berdasarkan pada tiga penelitian yang di kemukakan bahwa pada umumnya peran orang tua saat ini dinilai belum begitu maksimal dalam memberikan pendidikan karakter pada anak. Hal ini di pengaruhi oleh kesibukan kerja dan dinamika kehidupan masyarakat modern yang sering kali memaksakan orang tua untuk meninggalkan tugas pokok sebagai pendidik anak ketika di dalam lingkuan rumah, hal ini mengakibatkan kurangnya kebersamaan, pengawasan dan control orang tua terhadap anak berdampak pada akhalak yang kurang baik, maupun tingkah laku dan tutrkata yang kurang sopan. (salwiyah dan asmuddin: 2022) kemudian fakta yang di dapati pada zaman sekarang perilaku anak-anak telah terkontiminasi dengan hal-hal yang tidak layak yang dilakukan oleh seorang anak seusia mereka. Anak-anak di usia yang dini ini di pengaruhi oleh media elektronik yang nyatanya memang lebih lebih sering mereka dapatkan di banding dengan pendidikan moral yang seharusnya di tanamkan dalm rentang masa perkembangan (udzalifatul shasnah: 2017) dan juga yang di alami sekarang juga adalah sejumlah besar dalam pendidikan dimana orang tua menyerahkan tugas sepenuhnya kepada sekolah. Maka dari itu membuat karakter anak terbentuk dengan kurang baik, di karenakan tidak adanya kesinabuangan atau penguatan karakter yang telah di tanam oleh guru di sekolah, apa bila anak berada di luar lingkungan dan jam sekolah (M. Rezki andhika: 2021)

Kesimpulan

Membentuk karakter anak melalui pendidikan akhlak dan nilai-nilai agama adalah investasi berharga di masa depan generasi mendatang. Dengan landasan moral yang kokoh, anak-anak dapat menghadapi dunia dengan keyakinan, integritas, dan empati. Melalui pendidikan ini, kita dapat menciptakan masyarakat yang berisi individu-individu yang bertanggung jawab dan memberikan kontribusi positif kepada dunia. Maka dari itu pentingnya pendidikan agama islam dalam pembentukan karakter anak. Dan juga perang orang tua, dan guru baik itu di lingkuan sekolah maupun luar sekolah. peran orang tua dan guru sangat besar maka memungkinkan kita bisa lebih sempurna dalm pembentukan karakter dari diri anak, untungnya kita bisa mencetak generasi penerus bangsa yang bukan hanya bisa dalam pembelajaran di sekolah melainkan memiliki sikap dan akhalah yang begitu luarbiasa. Maka sebaliknya jika kita tidak membentuk karakter anak maupun siswa kita maka, kita sama halnya merusak agama dan negara karena kita tidak bisa mencetak generasi yang taat dan unggul maka dari itu perlu adanya ketrkaitan antara pendidikan akhalak dan karakter guna mngetahui seberapa ketergaantunganya dari dua hal ini

Daftar pustaka
Adisusilo, J.R, Sutarjo, 2014, Pembelajaran Nilai Karakter, Jakarta, PT RajaGrafindo Persada
Peran Pendidikan Agama Islam terhadap Pebentukan Karakter Religius Peserta Didik (Novi Puspitasari, Linda Relistian.R, Reonaldi Yusuf), h. 57-68
Atta’dib Jurnal Pendidikan Agama Islam, Prodi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah IAIN Bone, Vol. 3, No. 1, Juni 2022
Jurnal Al-Ta’dib Vol. 9 No. 1, Januari-Juni 2016
Jurnal “akhalak dan membentuk karakter seseorang” lubis (2012)
M. Rezki Andhika 2021. Peran Orang Tua Sebagai Sumber Pendidikan Karakter Bagi Anak Usia Dini. At-Ta’dib: Jurnal Ilmiah prodi Pendidikan Agama Islam. 13(1), 73-81.
Udzlifatul Chasanah 2017. Urgensi Pendidikan Hadis Dalam Pembentukan Karakter Anak Usia Dini. Jurnal: Living Hadis. 2(1), 84-115.
Dr. Hendarti Permono M.Psi 2013. Peran Orang Tua Dalam Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak Untuk Membangun Karakter Anak Usia Dini. 34-47.
Salwiah & Asmuddin 2022. Membentuk Karakter Anak Usia Dini Melalui Peran Orang Tua. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini. 6 (4), 2929-2935.
Lickona, T. (2016). Educating for Character. Jakarta: Bumi Aksara

Penulis
ainun jariyah

Buku lain :

  • Antara Mbah Cholil Baureno dan Bojonegoro. Kontak pembelian : 0895 2851 2664 . Link resensi, klik.
  • Konspirasi Yahudi dan Rungkadnya Dinasti Ba’alwi. Kontak pembelian dan bedah buku : 0812 6143 8585. Link resensi, klik.
Leave A Reply

Your email address will not be published.