The news is by your side.

Mengapa Jumlah Umat Islam di Indonesia Menurun ?

Oleh Abdullah Hamid

Jangan merasa besar dulu kalau menonton ratusan ribu bahkan konon jutaan umat Islam yang berdemo pada 411 atau pun 212. ketahuilah persentase umat Islam Indonesia tiap tahun terus menurun bahkan beberapa puluh tahun lagi bukan tidak mungkin terlampaui umat lain, kalau tetap keras kepala belum juga mau introspeksi.

Di Indonesia pertumbuhan agama Islam justru menurun drastis, seperti data di bawah ini:

  1. Berdasarkan hasil riset Yayasan Al Atsar Al-Islam (Magelang) dan dalam rangkaian investigasi diperoleh data bahwa mulai tahun 1999-2000 Kristen dan Katolik di Jateng telah meningkat dari 1-5 persen diawal tahun 1990, kini naik drastis 20-25 persen dari total jumlah penduduk Indonesia.
  2. Dari laporan Riset Dep. Dokumentasi dan Penerangan Majelis Agama Wali Gereja Indonesia, sejak tahun 1980-an setiap tahunnya laju pertumbuhan umat Katolik: 4,6 persen, Protestan 4,5 persen, Hindu 3,3 persen, Budha 3,1 persen dan Islam hanya 2,75 persen.
  3. Dalam buku Gereja dan Reformasi penerbit Yakoma PGI (1999) oleh Pendeta Yewanggoe, dijelaskan jumlah umat Kristiani di Indonesia (dari Riset) telah berjumlah lebih 20 persen. Sedangkan menurut data Global Evangelization Movement telah mencatat pertumbuhan umat Kristen di Indonesia telah mencapai lebih 40. 000. 000 orang (19 persen dari total 210 jumlah penduduk Indonesia).
  4. BPS (Badan Pusat Statistik) Indonesia melaporkan penurunan jumlah umat Islam di Indonesia. Contohnya di Sulawesi Tenggara turun menjadi 1,88 persen (dalam kurun waktu 10 tahun). Demikian pula di Jawa Tengah, NTT dan wilayah Indonesia lainnya.
  5. Dalam Kiblat Garut 26 Juni 2012, Menteri Agama RI saat itu, Suryadharma Ali mengatakan, dari tahun ke tahun jumlah umat Islam di Indonesia terus mengalami penurunan. Padahal di sisi lain, jumlah penduduk Indonesia terus bertambah. Semula, jumlah umat Islam di Indonesia mencapi 95 persen dari seluruh jumlah rakyat Indonesia. Secara perlahan terus berkurang menjadi 92 persen, turun lagi 90 persen, kemudian menjadi 87 persen, dan kini anjlok menjadi 85 persen.
  6. Menurut data Mercy Mission, sebanyak 2 juta Muslim Indonesia murtad dan memeluk agama Kristen setiap tahun. Jika ini berlanjut, diperkirakan pada tahun 2035, jumlah umat Kristen Indonesia sama dengan jumlah umat Muslim. Pada tahun itu, Indonesia tidak akan lagi disebut sebagai negara dengan penduduk mayoritas Muslim. Akankah kita umat Islam akan diam, membiarkan populasi muslim tergerus oleh waktu karena ulah umat Islam sendiri.

Buku lain :

  • Antara Mbah Cholil Baureno dan Bojonegoro. Kontak pembelian : 0895 2851 2664 . Link resensi, klik.
  • Konspirasi Yahudi dan Rungkadnya Dinasti Ba’alwi. Kontak pembelian dan bedah buku : 0812 6143 8585. Link resensi, klik.
7 Comments
  1. Samuel says

    Bagaimana Islam persentasenya terus menurun, lah memang timur asing sudah menguasai ekonomi disegala lini juga di pemerintahan ditambah Nu sendiri bukan malah berdakwah seperti walisongo dengan cara lembut keplosok-plosok nusantara tapi lebih suka berdakwah pluralisme kebablasan dan memfasilitasi kader-kadernya yg liberalis juga ikut bersebrangan dengan partai dan kelompok islam lainnya dalam hal politik, ya gak heran makanya umat diarus bawah semakin terlantar dengan dakwah Islam.

    1. Kohlent says

      Gmn islam mo berkembang, pendakwah2 karbitan, habib abal2, mualaf palsu hanya u memgumpulkan pundi2 yg dijdkan panutan para kadrun & umat yg suka dgn materi2 fitnahan & meng-olok2, ceramah2nya hanya menjelekkan & mengkafirkan agama lain bukan mengexsplor & mengajarkan agamanya sendiri, ketika internet berkembang & semua informasi terbuka mknya pemeluk agama2 lain mencari kelemahan2 islam jd muncullah Christian prince, David woods, Sam samoun, Louise prasetyo, Esra soru, Syaifudin ibrahim dll yg akhirnya umat lain jd tau apa saja kelemahan2 islam, awloh swt, quran, muhammad & hadisnya dijadikan senjata u mengcounter pendakwah2 karbitan yg akhirnya banyak muslim yg murtad
      Dl sblm mereka2 exist indonesia itu damai & aman tp skrng bs kita lht sendiri kan

  2. Mahesa says

    Hemmm….artikelnya sangat bagus dan aktual. Saya ingin memberi sedikit pendapat sesuai dengan background saya. Tak bisa dipungkiri semakin hari orang semakin berpikir rasional. Saya seorang kristen-katolik, jujur saja. Saya bukan orang yg senang dengan permasalahan yg dihadapi temen-temen Muslim. Saya punya ikatan emosional dengan keluarga dan teman-teman saya. Anggota keluarga saya beragama plural dan mayoritas muslim. Saya dibesarkan dalam pendidikan guru-guru Muslim yang baik. Saya tdk punya alasan apapun untuk membenci Muslim. Karena kebanyakan saudara dan teman saya Muslim. Saat saya masuk kuliah belajar filsafat dan teologi yang juga mengharuskan belajar Alquran, hanya satu buat saya. Yang perlu diperbanyak bukanlah “DAKWAH”…. tapi belajar dan terus berikhtiar dalam kesaksian hidup, TELADAN PARA GURU DAN PEMIMPIN MUSLIM, dalam hati saya sampai sekarang (meskipun kami berbeda agama), guru-guru Muslim waktu saya SMA adalah guru-guru favorite saya… Sampai sekarang. Mereka pintar, baik hati, saat mengetahui bahwa saya orang kristen tidak menolak, memberi pinjaman buku, berbicara sesuai porsinya soal agama kepada saya, semuanya saya ingat, percis saya ingat. Itulah ISLAM, saya mengerti ISLAM dari guru saya, bukan dari para pendakwah. Bersiaplah untuk “RASIONALITAS GLOBAL”. Saya banyak berhutang budi pada guru saya. Dan membaca artikel ini, siapaun orangnya, agamanya, yang penting buat saya kita hidup ditumpah darah yang satu INDONESIA. Sekali lagi mohon maaf, bukan dakwah yang nomorsatukan, cukuplah dengan bersaksi dengan, hidup yang baik, peduli kemanusiaan, saya yakin umat Muslim akan berkembang. Dan bukan jumlah ” Jemaah” yang dicapai, tetapi “KUALITAS JEMAAH”. Saya tdk bangga kalau orang kristen semakin banyak, semakin sedikit justru lebih baik, karena tentunya kualitasnya teruji. Bukankah, Islam itu penjaga kedamaian? Kualitas hidup Muslim yang baik, itu JAWABAN yang paling tepat. Kami, dalam intern agama kami muncul banyak serangan “feminism” hanya gara-gara pertanyaan mengapa terjemahan Tuhan itu “he” bukan “she”, simpel dan lucu, tapi itu sangat serius bagi golongan perempuan. Akankah Islam dalam dekade kedepan dihadapkan lebih agresif karena Islam adalah agama yang lebih maskulin. Perlulah generasi muda Muslim lebih mendalami agamanya dan bersiap ” melawan gempuran dari dalam” bukan fokus apa yang dari luar. Wassalam…

  3. M rofiq says

    BERITA apt ini bisa saja HOAKS,JADI SAYA GAK PERCAYA BILA DISEBUT SETIAP TAHUN.2 JUTA MUSLIM MURTAD,

  4. Jonli says

    Perlu belajar dari fakta dan logika.salam sehat dan salam waras. Syalom

  5. okta says

    Lagi2 tersinggung dan kuarir, lalu mengkerut kentut.
    Lalu berkata : kristenisasi.

    Semua adalah karena Sang PENCIPTA memilih mu, IA memilih bukan kita manusia.

    Kenapa takut sih dengan jumlah Kristen ✝ yg semakin banyak ?
    Lalu kegerahan sendiri.

    IA memilih mu untuk hidup.
    IA memakai mu untuk membawa Firman NYA.
    IA menggunakan mu untuk bertobat .

    Salam kasih TUHAN YESUS KRISTUS, untuk INDONESIA diberkati dengan urapan kasih NYA, INDONESIA dijamah menjadi pilihan NYA untuk, mengatakan terang NYA.

    .
    Aamiin

  6. Fira says

    Saya masi bengung walaupun saya Islam Allah yang menciptakan alam semesta dan menciptakan manusia tapi mengapa keristen yng lebi banyak penganut nya

Leave A Reply

Your email address will not be published.