Mengapa Jumlah Umat Islam di Indonesia Menurun ?
Saya menjadi teringat sekitar tahun 1993 saat saya bersama Drs Zainut Tauhid Sa’adi (sekarang Wakil Ketua MUI Pusat) menjadi peserta Penyusunan Draft Materi Konbes NU di sebuah hotel di Jakarta sebagai wakil pengurus PP IPNU. Saya sempat duduk satu meja lobby dengan Gus Dur, sedangkan Gus Saiful—maaf—hanya berdiri. Di sela-sela kesibukan sempat berjumpa KH Yusuf Hasyim Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng waktu saya nyantri.
Saya masuk Komisi Organisasi, mengusulkan agar PBNU memiliki bidang dakwah di daerah transmigrasi, yang menurut saya sangat strategis untuk pengembangan wilayah. Sayang pendapat sederhana itu dimentahkan begitu saja oleh Rozi Munir yang pernah menjadi Ketua Demografi UI. Terus terang saat itu saya secara teknis tidak cukup cerdas untuk menyampaikan formulasi urgensi dakwah di daerah terisolasi Indonesia, sedangkan Rozi Munir enggan menangkap esensi pendapat saya yang mestinya bisa dengan solusi fungsi LDNU ditingkatkan, tidak mematahkan masukan ide dengan kekakuan/formalitas lembaga.
Relevansi prolog di atas sebelum masuk pokok bahasan tulisan ini. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshidiqie angkat bicara terkait fenomena persentase populasi umat Islam di Indonesia yang semakin menurun. Menurutnya, hal itu dipengaruhi oleh faktor pengembangan dakwah yang tidak berbanding antara yang dilakukan lembaga-lembaga agama Islam dengan agama lain. “Jumlahnya (masyarakatnya) naik, tapi prosesntasenya menurun. Karena produktivitas dakwah dari umat beragama lain itu lebih efektif. Saya rasa penjelasannya begitu,” ujar Jimly di kantor MUI Pusat, Jakarta, Rabu (18/5/2016). Jimly mengharapkan, keterangan mengenai menurunnya persentase populasi umat Islam di Indonesia saat ini dapat menjadi bahan evaluasi. Sehingga, kata dia, para tokoh dan pemimpin agama Islam dapat memikirkan adanya formulasi dakwah dalam rangka menyebarkan ajaran Islam yang lebih efektif bagi masyarakat Indonesia.
Buku lain :
Bagaimana Islam persentasenya terus menurun, lah memang timur asing sudah menguasai ekonomi disegala lini juga di pemerintahan ditambah Nu sendiri bukan malah berdakwah seperti walisongo dengan cara lembut keplosok-plosok nusantara tapi lebih suka berdakwah pluralisme kebablasan dan memfasilitasi kader-kadernya yg liberalis juga ikut bersebrangan dengan partai dan kelompok islam lainnya dalam hal politik, ya gak heran makanya umat diarus bawah semakin terlantar dengan dakwah Islam.
Gmn islam mo berkembang, pendakwah2 karbitan, habib abal2, mualaf palsu hanya u memgumpulkan pundi2 yg dijdkan panutan para kadrun & umat yg suka dgn materi2 fitnahan & meng-olok2, ceramah2nya hanya menjelekkan & mengkafirkan agama lain bukan mengexsplor & mengajarkan agamanya sendiri, ketika internet berkembang & semua informasi terbuka mknya pemeluk agama2 lain mencari kelemahan2 islam jd muncullah Christian prince, David woods, Sam samoun, Louise prasetyo, Esra soru, Syaifudin ibrahim dll yg akhirnya umat lain jd tau apa saja kelemahan2 islam, awloh swt, quran, muhammad & hadisnya dijadikan senjata u mengcounter pendakwah2 karbitan yg akhirnya banyak muslim yg murtad
Dl sblm mereka2 exist indonesia itu damai & aman tp skrng bs kita lht sendiri kan
Hemmm….artikelnya sangat bagus dan aktual. Saya ingin memberi sedikit pendapat sesuai dengan background saya. Tak bisa dipungkiri semakin hari orang semakin berpikir rasional. Saya seorang kristen-katolik, jujur saja. Saya bukan orang yg senang dengan permasalahan yg dihadapi temen-temen Muslim. Saya punya ikatan emosional dengan keluarga dan teman-teman saya. Anggota keluarga saya beragama plural dan mayoritas muslim. Saya dibesarkan dalam pendidikan guru-guru Muslim yang baik. Saya tdk punya alasan apapun untuk membenci Muslim. Karena kebanyakan saudara dan teman saya Muslim. Saat saya masuk kuliah belajar filsafat dan teologi yang juga mengharuskan belajar Alquran, hanya satu buat saya. Yang perlu diperbanyak bukanlah “DAKWAH”…. tapi belajar dan terus berikhtiar dalam kesaksian hidup, TELADAN PARA GURU DAN PEMIMPIN MUSLIM, dalam hati saya sampai sekarang (meskipun kami berbeda agama), guru-guru Muslim waktu saya SMA adalah guru-guru favorite saya… Sampai sekarang. Mereka pintar, baik hati, saat mengetahui bahwa saya orang kristen tidak menolak, memberi pinjaman buku, berbicara sesuai porsinya soal agama kepada saya, semuanya saya ingat, percis saya ingat. Itulah ISLAM, saya mengerti ISLAM dari guru saya, bukan dari para pendakwah. Bersiaplah untuk “RASIONALITAS GLOBAL”. Saya banyak berhutang budi pada guru saya. Dan membaca artikel ini, siapaun orangnya, agamanya, yang penting buat saya kita hidup ditumpah darah yang satu INDONESIA. Sekali lagi mohon maaf, bukan dakwah yang nomorsatukan, cukuplah dengan bersaksi dengan, hidup yang baik, peduli kemanusiaan, saya yakin umat Muslim akan berkembang. Dan bukan jumlah ” Jemaah” yang dicapai, tetapi “KUALITAS JEMAAH”. Saya tdk bangga kalau orang kristen semakin banyak, semakin sedikit justru lebih baik, karena tentunya kualitasnya teruji. Bukankah, Islam itu penjaga kedamaian? Kualitas hidup Muslim yang baik, itu JAWABAN yang paling tepat. Kami, dalam intern agama kami muncul banyak serangan “feminism” hanya gara-gara pertanyaan mengapa terjemahan Tuhan itu “he” bukan “she”, simpel dan lucu, tapi itu sangat serius bagi golongan perempuan. Akankah Islam dalam dekade kedepan dihadapkan lebih agresif karena Islam adalah agama yang lebih maskulin. Perlulah generasi muda Muslim lebih mendalami agamanya dan bersiap ” melawan gempuran dari dalam” bukan fokus apa yang dari luar. Wassalam…
BERITA apt ini bisa saja HOAKS,JADI SAYA GAK PERCAYA BILA DISEBUT SETIAP TAHUN.2 JUTA MUSLIM MURTAD,
Perlu belajar dari fakta dan logika.salam sehat dan salam waras. Syalom
Lagi2 tersinggung dan kuarir, lalu mengkerut kentut.
Lalu berkata : kristenisasi.
Semua adalah karena Sang PENCIPTA memilih mu, IA memilih bukan kita manusia.
Kenapa takut sih dengan jumlah Kristen ✝ yg semakin banyak ?
Lalu kegerahan sendiri.
IA memilih mu untuk hidup.
IA memakai mu untuk membawa Firman NYA.
IA menggunakan mu untuk bertobat .
Salam kasih TUHAN YESUS KRISTUS, untuk INDONESIA diberkati dengan urapan kasih NYA, INDONESIA dijamah menjadi pilihan NYA untuk, mengatakan terang NYA.
.
Aamiin
Saya masi bengung walaupun saya Islam Allah yang menciptakan alam semesta dan menciptakan manusia tapi mengapa keristen yng lebi banyak penganut nya