Nabi Khidir dan Rekayasa sosial
Ahmad Yusuf – Kisah Nabi khidir disebutkan Al Quran Surat al-Kahfi, Nabi muhammad saw menceritakan kembali kisah itu kepada sahabat dan umatnya sebagai hiburan dan pelajaran. “Seandainya nabi Musa as lebih bersabar sedikit maka akan banyak kisah di sampaikan”, ungkapan nabi setelah menceritakan peristiwa ” Studi kasus” perjalanan nabi Musa as dan nabi Khidir as.
Ujian kesabaran bagi guru dan murid terangkai dalam pengembaraan melalui tiga peristiwa utama. Bab 1, mengembalikan dinding yang roboh. Bab 2, membunuh pemuda. Bab 3, melobangi perahu.
Sebelum mengarungi pengembaraan, nabi khidir “seolah olah sudah membaca dan yakin”, jika engkau (nabi Musa) berjalan bersamaku, pasti tidak akan sabar. Jawab nabi Musa as, “Insya Allah saya akan bersabar”. Kita meyakini bahwa Nabi Musa as sebagai murid sangat penyabar dan Nabi Khidir pun sebagai guru paling penyabar, keduanya termasuk “sesungguhnya Allah beserta orang orang yang sabar’.
Kisah Bab 1, ketika memperbaiki dinding yang roboh, bagaimana bisa tahu bahwa (di rumah itu) merupakan rumah yang dihuni anak yatim dan terdapat harta simpanan anak yatim. Keduanya memperbaiki untuk kemaslahatan. Padahal satu kampung itu sangat bakhil ketika nabi Allah Khidir dan Musa as berkunjung, jangankan menjamu minum dan makan, senyum pun tidak. Padahal dalam pengembaraan sudah keletihan tidak makan dan minum berhari hari.
Keduanya, guru beserta murid bahu membahu memperbaiki rumah, yang di sebutkan bahwa rumah yang bukan sembarang rumah. Pemilik rumah adalah teenyata anak yatim. Anak yatim dekat dengan Allah, hatinya senantiasa menyebut Allah. Anak yatim pun doanya makbul. Banyak sekali kisah doa doa yang dipanjatkan anak yatim diijabah oleh Allah yang maha pemurah dan Maha penyayang.
Kisah seorang sufi mendapat amanah salam dari Rosulullah saw kepada Bahram, diselidiki ternyata Bahram kakek tua beragama majusi menikahi putrinya sendiri namun karena perbuatan sedekah terhadap anak yatim dapat salam dari Nabi saw kemudian wafat setelah bersahadat. Di era modern, kisah orang Amerika utara masuk islam setelah bersedakah kepada anak anak yatim di Amerika Latin.
Nabi Khidir memiliki penglihatan masa depan memperbaiki dinding roboh kepunyaan anak yatim sebagai simpanan kelak dewasa. nabi Khidir memiliki penglihatan masa depan dengan membunuh remaja (dengan tangan kosong, menurut riwayat lain dengan kampak), konon jika remaja itu hidup sampai dewasa akan membuat keonaran bahkan menjerumuskan kedua orang tuanya pada kekufuran. “Mencegah kerusakan lebih utama”. Penglihatan masa depan Melobangi perahu dikarenakan bulan yang akan datang perahu perahu nelayan akan dirampas oleh raja. Nabi Khidir dan nabi Musa as melakukan advokasi nelayan dan melakukan rekayasa sosial akan warga miskin.
” Harta dan anak anak (bersifat sementara ) adalah perhiasan dunia, akan tetapi perbuatan perbuatan soleh yang kekal abadi disamping Tuhanmu sebagai pahala dan amalan soleh sebaik baiknya perbuatan “.Wallahu alam