The news is by your side.

Ngaji Kitab Al-Hikam bersama KH. Asep Mukhtar Rifa’i Banjaran : Hikmah ke-30

اهتدى الراحلون إليه بأنوار التوجه. والواصلون لهم أنوار المواجهة. فالأول للأنوار. وهؤلاء الأنوار لهم. لإنهم لله لا لشيء دونه. قل الله ذرهم فى خوضهم يلعبون.

“Para pencari Tuhan (saairun) mendapat petunjuk dengan Cahaya Tawajjuh. Sedangkan waashilun dengan Cahaya Muwajahah. Saairun mencari Cahaya. Waashilun menjadi cahaya dalam Cahaya. Karena mereka hidup untuk Allah bukan untuk yang lain. Katakanlah: hanya Allah. Lalu, biarkan mereka larut bermain dalam kesenangannya.”

Jalan mengenal Tuhan itu seperti orang yang berjalan dalam kegelapan. Ia memerlukan cahaya agar tak tersandung batu atau terjerumus dalam lubang. Dan cahaya itu hasil dari ibadah yang istiqomah, pergaulan yang baik, mengekang nafsu, melatih jiwa. Itulah cahaya yang dihasilkan dengan Tawajjuh, yaitu mengarahkan segenap jiwa dan raga untuk senantiasa dalam kebaikan.

Bagi waashilun, Cahaya Tuhan begitu jelas. Maka bertemulah cahaya dengan dan dalam Cahaya. Dan segala sesuatu selain-Nya adalah tiada, tak membutuhkannya. Itulah Cahaya Muwajahah.

Hindarilah dari kelompok ketiga, yaitu mereka yang boleh jadi beribadah, tapi ibadahnya tak memberinya cahaya dan pelita untuk melakukan perjalanannya. Ia hanya menjadikan ibadah untuk memperbaiki citra diri di hadapan manusia, untuk meraih jabatan, dan demi mengumpulkan kekayaan.
Kitakkah itu?
(09.31/030118).

Buku lain :

  • Antara Mbah Cholil Baureno dan Bojonegoro. Kontak pembelian : 0895 2851 2664 . Link resensi, klik.
  • Konspirasi Yahudi dan Rungkadnya Dinasti Ba’alwi. Kontak pembelian dan bedah buku : 0812 6143 8585. Link resensi, klik.
Leave A Reply

Your email address will not be published.