Ngaji Kitab Al-Hikam bersama KH. Asep Mukhtar Rifa’i Banjaran : Hikmah ke-48
لا صغيرة إذا قابلك عدله و لا كبيرة إذا واجهك فضله
“Tidak dosa kecil (yang menjadi besar kecuali) ketika kamu menghadapi keadilan -Nya. Tidak ada dosa besar (yang menjadi hilang kecuali) ketika bertemu dengan kemurahan-Nya. ”
*Dosa bahasa Arab disebut dzanbun. Kata ini seakar dengan dzanab, yang berarti ekor. Artinya pendosa itu manusia yang berekor. Dan, orang yang berekor pasti merasa malu, terhina dan tercela.
Karena itu, potonglah segera ekor dosa itu, jangan membiarkannya terus memanjang. Sebab, sependek apapun ekor itu, ia melunturkan kemuliaan, menjatuhkan kehormatan, menodai muruah.
Dosa kecil itu seperti duri. Meski kecil, jika duri diinjak kamu pasti kesakitan.
Sekecil apapun dosa, tetap saja ada perhitungan dan pertanggungjawaban di hadapan Tuhan.
Kawan, Tuhan dalam menyikapi dosa manusia sangatlah unik: dosa kecil bisa jadi masalah besar, dan dosa besar jadi tidak ada masalah. Kuncinya sederhana: sesali seluruh perbuatan dosa dengan sepenuh hati. Karena Dia takkan pernah bosan mendengar rintihan dan jeritan hamba, sampai si hamba itu sendiri yang merasa bosan.
لا تقنطوا من رحمة الله إن الله يغفر الذنوب جميعا
“Jangan putus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni seluruh dosa (az-Zumar:53)
ومن يقنط من رحمة ربه إلا الضالون
“Tidaklah berputus asa dari rahmat Allah kecuali orang yang tersesat” (al-Hijr:56)
(06.00/250218)