Ngaji Kitab Al-Hikam bersama KH. Asep Mukhtar Rifa’i Banjaran : Hikmah ke-55
النور له الكشف والبصيرة لها الحكم والقلب الإقبال والإدبار
“Cahaya memiliki kasyf, bashiroh memiliki kebijaksanaan, dan hati memiliki penerimaan dan penolakan”
Dengan Cahaya, terungkap kebenaran, tersingkap kesejatian, terbuka kenyataan, terangkat tirai kesamaran, terlihat kegelapan, tampak kepalsuan, nyata keburukan, terang kebusukan. Itulah yang disebut dengan kasyf atau mukasyafah.
Dengan kasyf itu, manusia bisa melihat yang sejati dari yang palsu, membedakan yang benar dari yang salah, memisahkan yang nyata dari yang samar, mengambil yang baik dan yang buruk, meminum yang madu dari yang racun. Pandangan seperti itu disebut dengan bashiroh (mata batin manusia).
Kita boleh jadi tertipu oleh dunia, terlena dengan buaiannya, takjub dengan gemerlapnya, terpesona dengan suguhannya, terkapar-kapar dengan sentuhannya. Ya, semua itu terjadi karena tumpulnya dan butanya bashiroh.
Tapi tidak dengan mereka yang mengalami kasyf dan hidup bashirohnya. Bagi mereka, dunia itu racun, wanita tua yang buruk rupa, bangkai yang busuk, bisa yang mematikan.
Lalu, semua ini pada akhirnya berpulang pada hatimu: menerima atau menolak? Mengambil atau meninggalkan? Dan anggota tubuhmu hanya menunggu isyarat dan instruksi hatimu.
(19.57/050318)