NU Depok Bermunajat, Khotmil Qur’an, Dzikrul Ghofilin hingga Pagelaran Budaya Nusantara
Abdul Hakim Hasan – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) kota Depok menjadikan kebudayaan Islam Nusantara sebagai tema besar dalam peringatan Nisyfu Sya’ban dengan tema “Depok Bermunajat” Khotmil Qur’an, Dzikrul Ghafilin, Pagelaran Budaya Nusantara – Wayang Kulit. Pada Jumat malam Sabtu (18/3).
Areal parkir gedung PCNU kota Depok sejak Jumat sore sudah dipadati oleh para Nahdliyin dari kota Depok dan sekitarnya, panggung pagelaran wayang kulit terletak di halaman parkir gedung.
Tercatat puluhan alat gamelan berbagai ukuran dan alat musik tradisional lainnya sudah tertata rapi lengkap dengan wayang dan mampu lighting.
Ketua Lembaga Seni dan Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) kota Depok Romo Dhonny mengatakan, tema kebudayaan sengaja diangkat untuk mengingatkan seluruh kaum muslim bahwa sejarah perkembangan Islam tidak bisa lepas dari pengaruh budaya.
Menurut Dhonny, tradisi dan budaya lokal bangsa Indonesia berperan besar dalam penyebaran Islam, khususnya di Pulau Jawa.
“Penyebaran melalui jalan kebudayaan itu yang membuat Islam sebagai agama yang mudah diterima oleh masyarakat, seiring berjalannya waktu, peran budaya tidak lantas hilang setelah era penyebaran Islam.”
Dhonny menuturkan, saat ini kalau bukan kita yang menjaga tradisi tersebut, siapa lagi! dan perlu adanya aksi dalam menjaga tradisi tersebut.
“Oleh karena itu tradisi seperti misalnya upacara Sekaten, Tahlilan, Rajaban dan saat ini kita praktekkan bertepatan dengan momentum Nisyfu Sya’ban.” Ujar doktor lulusan Universitas Indonesia ini.
Acara diawali dengan pembacaan dzikrul ghafilin yang dipimpin oleh KH Ahmad Bukhari (mbah Mad), ustadz Albet dan ketua PCNU kota Depok ustadz Achmad Solechan, sebelumnya ada juga, sejak pagi dimulai dengan Sima’an Al-Qur’an oleh ketua JQH NU Ustadz Imam Nafi dan pengurus.
Pagelaran Budaya Nusantara, wayang kulit dengan lakon “Tumuruning Wahyu Katentreman” Babad alas Wanamarta, dengan Ki Dhalang Faqih, mahasiswa semester 4 Sastra Jawa UI dan menghadirkan dhalang cilik Evan Bayu Ferdiansyah serta Alvaro Hadi Shidqi.
Sebelumnya ada penampilan dari tim tari mahasiswa Sastra Jawa UI bimbingan Naufal Anggito Yudhistira fragmen roro mendut pranacitra.
Meski diguyur hujan, pementasan tersebut tampil meriah dari pukul 20.00 hingga 03.00 dini hari tadi.
Kontributor: Abdul Hakim Hasan