The news is by your side.

NU Putuskan Haram untuk Penyiaran Ceramah Provokatif, Konten Kekerasan, dan Infotainment

NU Putuskan Haram untuk Penyiaran Ceramah Provokatif, Konten Kekerasan, dan Infotainment | NU Online LTN Nahdlatul Ulama Jawa BaratLombok Barat, NU Online
Forum Bahtsul Masail Waqi‘iyah Munas Alim Ulama-Konferensi Besar NU 2017 menyatakan bahwa penyiaran konten negatif diharamkan menurut syariat Islam. Pasalnya penggunaan frekuensi untuk penyiaran konten negatif jelas melanggar kaidah-kaidah syar’i dan aturan perundang-undangan negara.

KH Yasin Asmuni yang mewakili Komisi Waqiiyah Munas NU 2017 dalam Sidang Pleno PBNU menyampaikan amanah Forum Bahtsul Masail Waqi‘iyah Munas-Konbes NU 2017 bahwa penggunaan frekuensi publik harus mempertimbangkan norma syariat Islam dan hukum positif yang berlaku di Indonesia.

Ia membacakan salah satu pertanyaan yang muncul dalam Forum Bahtsul Masail Waqi‘iyah Munas-Konbes NU 2017, yaitu hukum penggunaan frekuensi, telekomunikasi untuk menyiarkan konten dakwah provokatif, sarkastis, kekerasan, membahas masalah pribadi (gosip), sinetron berkualitas buruk, infotainment, reality show yang tidak mendidik dan sejenisnya.

Forum ini, kata Kiai Yasin, mencoba menggali masalah ini dari referensi otoritatif terkait hukum Islam. Forum ini kemudian memutuskan haram untuk penggunaan frekuensi, telekomunikasi untuk penyiaran konten negatif.

“Haram karena secára nyata telah menyalahi norma-norma syariat dan aturan perundangan negara,” kata KH Yasin Asmuni yang juga Pengasuh Pesantren Petuk, Semin, Kediri dalam Sidang Pleno PBNU di Pesantren Darul Quran, Bengkel, Lombok Barat, Sabtu (25/11) pagi.

Hasil bahtsul masail komisi waqiiyah, maudhuiyah, dan qanuniyah ini disahkan oleh Ketua PBNU KH Marsudi Syuhud dengan surat Al-Fatihah.

Forum Bahtsul Masail Waqi‘iyah Munas-Konbes NU 2017 dalam masalah ini lebih fokus pada bunyi hukum syar’i terkait aktivitas penyiaran konten negatif seperti yang disebutkan karena lebih banyak mengandung mafsadat dibanding maslahatnya bagi masyarakat.

Forum ini diikuti oleh puluhan peserta yang terdiri atas para kiai utusan PWNU dan para kiai utusan pesantren se-Indonesia. sedangkan Perumus bahtsul masail komisi ini antara lain adalah KH Azizi Hasbullah, KH Yasin Asmuni, Kiai Asnawi Ridwan, dan sejumlah kiai lainnya.

Sebagaimana diketahui bahwa forum ini berlangsung di Pesantren Darul Falah, Pagutan, Mataram, Jumat (24/11). (Alhafiz K)

Sumber : NU Online

Leave A Reply

Your email address will not be published.