The news is by your side.

Pengkondisian Anak agar Menjadi Generasi Bermutu

Pengkondisian Anak agar Menjadi Generasi Bermutu | NU Online LTN Nahdlatul Ulama Jawa Barat

LTNU NU Jawa Barat, Bambang Melga Suprayogi M.Sn. – Setiap anak, ia akan mengalami proses pertumbuhan dirinya. Dan pada proses pertumbuhan itulah, Allah akan mengkondisikan si anak, lewat kepanjangan tanganNya, dari upaya orang tua, atau kita, sebagai pemegang amanah, yang bertanggung jawab, dalam upaya pengkondisian anaknya, untuk mendapatkan banyak hal positif, bagi membangun kesadaran, potensi skill, dan pengalamannya sedari dini.

Lantas bagaimana kita menyikapi setiap perkembangan diri si anak ini, agar kita awas, dan bisa ikut membantu kesuksesan si anak untuk meraih apa yang kita harapkan, dan sinanak dapatkan!

Asupan yang bergizi, utamanya ilmu, sudah mulai dikondisikan orang tua yang berperan memberi bekal pemahaman pada si anak, sesuai usia sianaknya. Kemudian asupan membekali anak untuk memunculkan potensinya, bakatnya, minatnya, sudah harus di gali dari masa pertumbuhan awal si anak kita tersebut.

Ini adalah proses yang membutuhkan waktu, kesabaran, ketelatenan, dan kegigihan kita sebagai orang tuanya.

Untuk itu, si anak akan terus terbimbing, terasah kemampuannya, bakatnya, potensinya, pada apa yang ia minati.

Dan upaya mematangkan kemampuan anak tersebut, terbantu oleh dorongan kita sebagai orang tuanya, dalam membekali keterampilan putra putri kita, dengan kesadaran kita membekali anak, baik dengan ilmu, agama, pengetahuan, kemudian mendorong pada munculnya minat, yang akan menjadi potensi skillnya, yang terus akan diasah bakat pada si anak kita tersebut, dengan dorongan dan support moril dan materil kita padanya.

Maka kewajiban orang tua, adalah membekali anak pada masa pertumbuhan itu, dengan memunculkan potensi kecakapan diri si anaknya dengan :

  • Mengenalkan pada keharusan memahami sekitarnya.
  • Mengenalkan pada bacaan, atau jika belum bisa baca, kita yang membantu menyampaikan informasi ilmu dengan menceritakannya.
  • Mengajaknya terlibat pada kegiatan kreatif yang bisa membangun potensi skill nya, sehingga akan membekas pada ingatannya, bahwa ia pernah terlibat sebuah event, atau kegiatan tertentu, semisal ikut event sebuah kegiatan lomba, baik itu, lomba menggambar, mewarnai,membentuk, menari, menyanyi, karnaval, berkemah, kegiatan sosial, dan lainnya yang bisa di ikuti oleh anak-anak kita.
  • Ikutkan pada kursus-kursus les keterampilan seperti les gambar, olah vokal, teater, musik, kreativitas, bahasa, untuk membangun potensi skillnya.
  • Terlibat pada kegiatan kemanusiaan, memberi santunan, kegiatan sosial, kegiatan lingkungan hidup, dan kegiatan lainnya yang dikondisikan oleh orang tuanya.
  • Mencarikan seorang pembimbing, guru, pelatih, yang akan membantunya menguasai suatu kecapakan, atau memandu minatnya.
  • Mulai mengenalkan pada komunitas yang berkaitan dengan bidang yang diminatinya, seperti komunitas olahraga tertentu, seni, teater, musik, olah vokal, kreativitas, kecakapan khusus, keagamaan, dan lain sebagainya, sesuai karakter minatnya, yang harus dimasukinya.
  • Ajari untuk cakap berkomunikasi, menyampaikan pendapat, dan menyampaikan gagasannya, sehingga ia terbiasa untuk aktif dalam menuangkan pikiran-pikirannya secara lisan.
  • Ajari juga si anak untuk gemar membaca, gemar menuliskan pikiran-pikirannya, gagasan-gagasannya, sehingga kemampuan menuangkan buah pikiran lewat tulisan bisa ia lakukan semenjak dini.
  • Ajari anak untuk memiliki kemampuan sebagai seorang pemimpin, memunculkan semangat sebagai seorang leader harus sudah dikondisikan sedari kecil untuk anak kita.
  • Tumbuhkan rasa percaya dirinya, ketika anak memiliki skill, bakat, ia akan menjadi seseorang yang memiliki rasa kepercayaan diri lebih dibanding teman-temannya yang lain, karena adanya modal bakat yang ia miliki.
  • Bangun jiwa entrepreneurshipnya, memiliki jiwa kewirausahaan sedari dini, layak di dorong dan di munculkan pada anak-anak kita sehingga ia bisa selalu melihat peluang, dan siap mandiri kedepannya.
  • Bangun jiwa kritisnya, bangun semangat untuk bisa membaca fenomena, sehingga ia bisa tahu apa yang harus ia sikapi.
  • Ajari anak untuk menghormati, dan menghargai orang lain, sehingga ia tak akan menjadi manusia sombong, yang pada akhirnya bisa menutup pintu kesempatan dan rezekinya di masa depan.
  • Ajari anak untuk mau berbagi dan memberi, sehingga memiliki jiwa sosial yang tinggi
  • Ajari anak untuk memiliki solidaritas, dan rasa persaudaraan, sehingga ia mampu membangun nilai-nilai toleransinya semenjak masa kecil.
  • Ajari anak untuk membangun persahabatan, membangun jaringan pertemanan, dan membangun komunitas yang bisa ia buat, sebagai wadah tempatnya menemukan teman sesuai minat, bakat, dan bidang yang ingin terus di kembangkannya.

Setiap anak adalah unik, ia merupakan regenerasi kita, yang akan menjadi manusia masa depan, dengan potensinya yang sudah ia punyai sedari awal.

Mereka adalah calon pemimpin yang akan memegang tumpuk-tumpuk kepemimpinan di bangsa ini.

Sadari potensi yang ada pada anak-anak kita, mereka memiliki bakat sesuai potensi alamiahnya, kembangkan itu agar ia semakin kuat pada bidang potensi yang akan menjadi pegangan baginya kedepan,

Kecakapan hidup, pilihan profesi hidup dimasa depan, ada terbangun pondasinya pada masa-masa awal kehidupan si anak, dari usia dini.

Kenali bakatnya.
Kenali minatnya.
Gali terus potensinya, dan kembangkan hingga expert, menjadi seseorang yang profesional di masa akan datangnya

Howard Gardner, seorang pakar pendidikan dan ahli psikologi yang mencetuskan kecerdasan majemuk dengan Teori Multiple Intelligences nya, menginggatkan kepada kita, bahwa, “tidak ada manusia yang tidak cerdas.”

Mari jadikan anak-anak kita generasi bermutu.
Cerdas, dan berkwalitas.
Alhamdulillah.

Semoga bermanfaat.
Bambang Melga Suprayogi M.Sn.

Leave A Reply

Your email address will not be published.