Penutupan NU Care-LAZISNU 2018
Laporan pandangan mata oleh Minardi Kusuma
Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) NU Care-LAZISNU 2018 berlangsung di Pondok Pesantren Walisongo, Sragen, Jawa Tengah. Rakornas dibuka Ketua PBNU Sulton Fathoni, Senin (29/1) dan dilakukan penutupan oleh Rais Aam PBNU KH Ma’ruf Amin, Selasa (30/1).
Direktur NU Care-LAZISNU menegaskan Rakornas di Sragen merupakan Rakornas ketiga setelah 2016 di Jakarta, dan 2017 di Sukabumi. Pada Rakornas pertama dilakukan konsolidasi dan penguatan kepengurusan LAZISNU di seluruh Indonesia. Rakornas kedua untuk mempelajari tata kelola zakat yang dikembangkan LAZISNU Sukabumi.
Adapun Rakornas ketiga ini bertujuan memperkuat fundraising dan tata kelola ZIS belajar dari Kotak Infak (Koin) NU Kabupaten Sragen. Rakornas bertema Arus Baru Kemandirian Ekonomi NU, Menyongsong 100 Tahun Nahdlatul Ulama.
Rakornas diikuti perwakilan pengurus NU Care-LAZISNU dari tingkat wilayah, kabupaten, kecamatan, desa, termasuk UPZISNU/JPZISNU di seluruh Indonesia. Selain itu juga dihadiri perwakilan NU Care-LAZISNU Taiwan.
Selain itu dilaporkan penghimpunan dana NU Care-LAZISNU sepanjang 2017 di tingkat pusat mencapai Rp16.771.119.650. Dengan perolehan sebesar itu, Pengurus Pusat NU CARE-LAZISNU menyalurkan sebanyak Rp11.866.310.765. Rincian penyaluran NU Care-LAZISNU meliputi bidang pendidikan sebesar Rp4.301.905.000; kesehatan sebesar Rp680. 264.053. Adapun pemberdayaan ekonomi mencapai Rp2.709.302.872,- dan Siaga Bencana mencapai Rp1.008.429.840.
Diantara penyaluran adalah bantuan untuk etnis Rohingya dan suku Asmat yang saat ini masih berjalan.
Sementara secara nasional penghimpunan mencapai 189.280.134.145,35 (Seratus delapan puluh sembilan miliar dua ratus delapan puluh juta seratus tiga puluh empat ribu seratus empat puluh lima koma tiga puluh lima rupiah).
Rakornas diisi dengan pendalaman fundraising, testimoni gerakan Koin NU Sragen, testimoni BMT Mitra Dana Sakti MWCNU Pasir Sakti Lampung Timur, pengelolaan zakat di sejumlah daerah.
Selain itu juga ZIS Trip yaitu kunjungan ke MWCNU dan bakal rumah sakit NU Sido Waras yang dibangun dari dana Koin NU Sragen.
Ketua PCNU Sragen KH Ma’ruf Islamuddin
Mengatakan Koin NU Gerakan Paten Nahdlatul Ulama.
“Gerakan Koin ini mohon untuk dipatenkan bahwa koin ini gerakan paten Nahdlatul Ulama, seperti lagu itu memiliki hak cipta,” katanya.