Perusahaan Digital Tiongkok Hapus Israel dari Peta Daring
Jakarta, NU Online – Perusahaan digital asal Tiongkok telah menghapus Israel dari peta digital daring terkemuka, yakni Baidu dan Alibaba.
Dikutip dari The Wall Street Journal, Israel tidak lagi muncul di peta digital buatan Tiongkok seperti Baidu dan Alibaba. Hal ini terjadi ketika eskalasi konflik di Gaza kian memburuk sehingga terjadinya krisis kemanusiaan.
Baidu merupakan mesin pencarian asal Tiongkok. Peta digital Baidu hanya menampilkan garis-garis perbatasan Israel yang diakui secara internasional, serta wilayah Palestina, ditambah kota-kota utama, tetapi tidak secara jelas mengidentifikasi Israel.
Hal serupa juga terjadi di peta digital Amap buatan Alibaba. Dalam aplikasi tersebut, tidak ada pencantuman nama negara Israel. Kejadian ini juga menyedot perhatian Pakar Politik Amerika Serikat (AS) Jackson Hinkle.
Diketahui, Tiongkok merupakan salah satu negara yang memveto resolusi yang diajukan Amerika Serikat (AS) agar Dewan Keamanan PBB mengambil tindakan terhadap konflik Israel-Palestina dengan menyerukan jeda dalam pertempuran untuk memungkinkan akses bantuan kemanusiaan, dan penghentian mempersenjatai Hamas serta militan lainnya di wilayah Jalur Gaza.
Tiongkok memveto resolusi tersebut lantaran ingin menyerukan gencatan senjata, sesuatu yang ditolak oleh Amerika Serikat.
Sementara itu, Komisaris Jenderal Badan Pemulihan dan Pekerjaan untuk Pengungsi Palestina PBB (UNRWA) Philippe Lazzarni mengatakan tidak ada tempat yang aman di mana pun di Gaza. Ia memperingatkan bahwa layanan dasar semakin buruk, obat-obatan, makanan, air dan bahan bakar hampir habis, dan jalanan mulai dipenuhi dengan banjir limbah yang akan menyebabkan bahaya kesehatan yang besar dalam waktu dekat.
Israel telah melakukan pengeboman di Gaza ketika kelompok bersenjata Hamas melintasi perbatasan sejak 7 Oktober 2023 lalu. Setidaknya 8.306 warga Palestina telah meninggal dunia di Gaza dan 1.400 warga Israel meninggal dunia.
Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi mengkritik Israel karena bertindak melampaui batas pembelaan diri dalam tindakannya membalas serang dari kelompok Hamas. Wang menyampaikan pernyataan tersebut saat melakukan panggilan telepon dengan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud pada hari Sabtu, (14/10/2023) lalu.
Ia juga mengatakan kepada Pangeran Faisal bahwa Tiongkok menentang dan mengutuk segala tindakan yang merugikan warga sipil. Wang menambahkan bahwa Israel harus menghindari hukuman kolektif terhadap orang-orang di Jalur Gaza.
Editor: Muhammad Syakir NF