The news is by your side.

Posisi NU dan Keseimbangan Sosial-Politik

Senar gitar itu kalau terlalu kencang akan mudah putus. Tetapi kalau terlalu kendor, suaranya akan sumbang. Maka, diperlukan sikap yang moderat, plus bacaan yang mumpuni atas konteks sosial politik yang dinamis. Itulah posisi yang selalu diambil Nahdlatul Ulama (NU) sepanjang sejarahnya.

Pemilihan presiden telah menyisakan ruang di mana politik identitas bisa berekspresi atas nama “reformasi” atau “transformasi”. Dalam menghadapi isu ini, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) harus rela “tidak populer” di masyarakat, atau bahkan warga Nahdliyin sendiri. PBNU merasa penting untuk melakukan langkah zigzag model dakwah, agar suasana kebatinan masyarakat yang menginginkan persatuan tetap terjaga. Inilah cara PBNU menjaga Indonesia. 

Ekspresi dan perwujudan sikap moderat NU tidak berarti harus selalu sama dan tetap, namun bisa dengan lentur menghadapi perubahan zaman. Dijaga dengan pergumulan para kiai akan kaidah fikih, dibarengi interaksi yang intens dan terus menerus dengan masyarakat, membuat pilihan sikap NU sering gagal dipahami para pengamat.

Buku lain :

  • Antara Mbah Cholil Baureno dan Bojonegoro. Kontak pembelian : 0895 2851 2664 . Link resensi, klik.
  • Konspirasi Yahudi dan Rungkadnya Dinasti Ba’alwi. Kontak pembelian dan bedah buku : 0812 6143 8585. Link resensi, klik.
Leave A Reply

Your email address will not be published.