Tiga Kunci Wasathiyah Menurut Prof Quraish Shihab
Jakarta, NU Online Pakar Tafsir Al-Qur’an Indonesia, Prof Quraish Shihab mengemukakan tiga kunci seseorang bisa menerapkan wasathiyah atau moderasi beragama. Tiga kunci, ialah pengetahuan, mengganti emosi keagamaan dengan cinta agama, dan selalu berhati-hati.
Pertama, pengetahuan. Pengetahuan yang dimaksud adalah mengetahui tentang ajaran agama dan kondisi masyarakatnya. “Tanpa mengetahui itu, tidak akan bisa (menerapkan moderasi). Semua (perbedaan) bisa ditampung oleh wasathiyah,” kata Prof Quraish pada acara Shihab & Shihab di Masjid Al-Azhar, Jakarta Selatan, Sabtu (30/1).
Contoh pengetahuan tentang ajaran agamanya, ialah seperti zakat fitrah dengan menggunakan uang. Kata Prof Quraish, boleh tidaknya uang untuk zakat fitrah terjadi perbedaan di antara ulama madzhab. Madzhab Hanafi membolehkan. Sementara mazhab Syafi’i tidak membolehkan. Perbedaan antara kedua mazhab juga terjadi misalnya dalam hal apakah qunut saat shalat subuh itu sunnah atau bukan. Menurutnya, untuk menyikapi perbedaan-perbedaan yang ada, maka seseorang diharuskan memiliki pengetahuan, sehingga nantinya tidak mudah menyalahkan. Baginya, selama prinsipnya sama, seperti Tuhan itu Esa, Nabi Muhammad adalah utusan Allah, dan menyakini kebenaran Al-Qur’an, maka seseorang atau sekelompok orang tidak perlu saling menyalahkan.
Buku lain :