9 Pesan Gus Mus untuk Ma’had Aly

Dalam rangka peresmian Ma’had Aly Pondok Kebon Jambu Al-Islamy, Pesantren Babakan, Ciwaringin, Cirebon, (19/07/2017), KH Mustofa Bisri menyampaikan sembilan pesan penting sebagai berikut:

1) Karena keunggulan pesantrennya, Ma’had Aly harus lebih baik dan lebih berkualitas secara keilmuan dengan perguruan tinggi yang lain.

2) Ilmu yang diperoleh dlm Ma’had Aly harus memiliki sanad yang ittishol hingga Rasulullah SAW (musalsal).

3) Al-Qur’an tidak bisa diterjemahkan. Terjemahan Al-Qur’an bukan Al-Qur’an itu sendiri. Bahasa dan uslub Al-Qur’an sangat kaya, tidak mampu diwadahi oleh bahasa Indonesia.

4) Kehadiran Ma’had Aly jangan latah karena formalitas pendidikan, tapi harus menjadi kesadaran sebagai ikhtiar pendidikan yang sistematis, terstruktur, dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan dan spiritual untuk melahirkan ulama yang yakhsya Allaha dan berakhlak mulia.

5) Ma’had Aly jangan sekadar menekankan ta’lim (pengajaran, transfer pengetahuan), tetapi yang paling penting adalah tarbiyah (pendidikan, pembentukan karakter, perbaikan akhlak, dan keteladanan sebagaimana tradisi pesantren.

6) Belajar dan mengajar di Ma’had Aly jangan sekadar ikatan dhohir, tapi juga batin dan spiritual, harus sering riyadloh, tawassul, dan tabarrukan.

7) Belajar di Ma’had Aly jangan berpikir dapat bekerja apa setelah lulus, tapi harus gelisah bermanfaat dan bisa mengubah apa untuk masyarakat.

8) Ma’had Aly harus mampu memproduksi lebih banyak dan memperkuat kualitas ulama perempuan (kyai perempuan).

9) Sumber keilmuan pesantren, kitab kuning, harus digali secara mendalam hingga menemukan esensinya dan dikembangkan untuk menjawab masalah dan kebutuhan sosial hari ini. Tidak boleh berpikir dan bertindak ahistoris dan loncat secara instant, langsung kembali kepada Al-Qur’an dan Al-Hadits, apalagi hanya terjemahannya saja.

(Diriwayatkan oleh Dr. Marzuki Wahid)

Sumber : NU Jabar Online