The news is by your side.

’Asyura dan Kepedulian Terhadap Sesama

Rommy Prasetya, Ketua GP Ansor Kota Bogor 2015 – 2019 – Tanggal 10 Muharram atau yang dikenal dengan Hari Asyura memiliki makna mendalam dalam sejarah Islam. Hari ini menjadi momentum refleksi bagi umat Muslim untuk memperkuat nilai-nilai kemanusiaan dan kepedulian terhadap sesama. Dalam konteks kehidupan modern yang semakin individualistik, peringatan 10 Muharram seharusnya menjadi pengingat akan pentingnya solidaritas sosial dan empati kepada mereka yang membutuhkan.

Hari Asyura memiliki makna spiritual yang mendalam dalam Islam, terutama sebagai momentum untuk meningkatkan ketaqwaan dan memperkuat hubungan sosial antar sesama. Peringatan ini mengajarkan kita tentang pentingnya memperjuangkan keadilan dan kebenaran dalam kehidupan sehari-hari. Semangat spiritual pada 10 Muharram seharusnya menginspirasi kita untuk lebih peduli terhadap kondisi masyarakat sekitar yang mengalami ketidakadilan atau kesulitan hidup, serta mendorong kita untuk selalu berbuat kebaikan kepada sesama.

Kepedulian terhadap sesama merupakan salah satu ajaran fundamental dalam Islam yang tidak dapat dipisahkan dari ibadah kepada Allah SWT. Dalam konteks peringatan 10 Muharram, kepedulian ini bukan hanya berbentuk simpati atau doa, tetapi harus diwujudkan dalam tindakan nyata. Memberikan bantuan kepada fakir miskin, mengunjungi yang sakit, membantu anak yatim, dan berbagai bentuk amal kebaikan lainnya adalah manifestasi konkret dari nilai-nilai spiritual yang dapat kita hidupi pada momentum ini.

Rasulullah SAW bersabda: “Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal saling mencintai, saling menyayangi, dan saling mengasihi adalah seperti satu tubuh. Apabila satu anggota tubuh sakit, maka seluruh tubuh akan merasakan sakit dengan tidak bisa tidur dan demam.” (HR. Muslim). Hadits ini dengan jelas menggambarkan bagaimana seharusnya hubungan antar sesama Muslim, bahkan sesama manusia pada umumnya. Ketika ada yang menderita, maka kita semua harus merasakan dan berbagi dalam penderitaan tersebut.

Implementasi kepedulian sosial dalam kehidupan sehari-hari dapat dilakukan melalui berbagai cara. Mulai dari hal-hal sederhana seperti membantu tetangga yang kesulitan, berpartisipasi dalam kegiatan sosial di lingkungan sekitar, hingga terlibat dalam program-program bantuan yang lebih luas. Momentum 10 Muharram seharusnya menjadi titik balik bagi kita untuk lebih aktif dalam kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat, bukan hanya sebagai bentuk ritual keagamaan, tetapi sebagai implementasi nyata dari ajaran Islam.

Teknologi dan media sosial yang berkembang pesat saat ini juga dapat menjadi sarana untuk memperluas jangkauan kepedulian kita. Melalui platform digital, kita dapat lebih mudah mengetahui kondisi masyarakat yang membutuhkan bantuan, menggalang dana untuk berbagai kegiatan sosial, dan menyebarkan kesadaran tentang pentingnya solidaritas sosial. Namun, kepedulian melalui media sosial ini harus diimbangi dengan tindakan nyata di dunia nyata, bukan hanya sebatas sharing konten atau memberikan like pada postingan-postingan sosial.

Peringatan 10 Muharram seharusnya menjadi momentum untuk merefleksikan kembali makna sejati dari spiritualitas dan kepedulian sosial. Bukan hanya menjalankan ritual keagamaan, tetapi juga mengambil pelajaran untuk diterapkan dalam kehidupan masa kini. Kepedulian terhadap sesama adalah warisan spiritual yang harus terus kita jaga dan kembangkan. Melalui kepedulian yang tulus dan tindakan nyata, kita dapat mewujudkan masyarakat yang adil, damai, dan penuh kasih sayang. Dengan demikian, peringatan 10 Muharram bukan hanya menjadi ritual tahunan, tetapi transformasi spiritual yang berkelanjutan dalam kehidupan kita.

Baca juga resensi buku lainnya :

  • Terbelit Dalam Kubus Tanpa Batas. Kontak pembelian : 0895-2851-2664. Link resensi, klik.
  • Jejak Perjuangan K.H. Ahmad Hanafiah. Kontak pembelian : 0821 1682 5185 (Sandi). Link resensi, klik.
  • Gerakan Syiah di Nusantara: Anasir Berimbang Sejarawan Muda. Kontak pembelian : 0852 9477 2060 (Jabar). Link resensi, klik.
  • Sejarah Pergerakan Nasional. Kontak pembelian : 0852 9477 2060 (Jabar). Link resensi, klik.
  • Historiografi Islam dan Momi Kyoosyutu. Kontak pembelian : 0852 9477 2060 (Jabar). Link resensi, klik.
  • Jalan Sunyi dan Rambut Gimbal : Sebuah Interpretasi atas Kehidupan Gus Qomari. Kontak pembelian : 0895 2851 2664 . Link resensi, klik.
  • Antara Mbah Cholil Baureno dan Bojonegoro. Kontak pembelian : 0895 2851 2664 . Link resensi, klik.
  • Konspirasi Yahudi dan Rungkadnya Dinasti Ba’alwi. Kontak pembelian dan bedah buku : 0812 6143 8585. Link resensi, klik.
Leave A Reply

Your email address will not be published.