Banser Garut Berbuat Ulah Pasca Istighotsah Kubro
Banser Garut dikenal sebagai Banser yang sangat militan dan berani. Banser yang sekali membuka kegiatan Diklatsar, pendaftarnya membludak hingga mencapai ribuan orang. Banser memang sedang naik daun tak hanya dikenal di Indonesia tapi juga aktif di kancah Dunia Internasional.
Banser memiliki tugas penting dalam menjaga Ulama NU dan mempertahankan NKRI, itu merupakan tugas mulia yang penuh tantangan, dalam bergerak mereka harus siap hadapi beragam halangan rintangan. Tak peduli siang, malam, ditengah terik mentari atau dinginnya malam, mereka tetap wajib menjalankan tugas dengan penuh keikhlasan.
Ahad (3/12) Para tokoh Nahdlatul Ulama baik dari Jajaran pengurus PBNU, PWNU Jawa Barat, pengurus PCNU Garut dan seluruh Banomnya serta Puluhan Ribu Nahdliyin Kabupaten Garut berbondong- bondong hadir dalam acara Istighostah Kubro yang diadakan oleh PCNU Kab. Garut. Acara diadakan di lapangan Kerkop, Kota Garut Jawa Barat.
Acara tersebut pasti memberikan keberkahan bagi siapa saja yang hadir, termasuk para pedagang setempat. Silaturahim dan transaksi jual-beli nampak terjadi, hal itu menimbulkan efek positif dan negatif, diantara efek positifnya jualan pedagang laris manis sedang efek negatifnya sampah nampak merusak pemandangan di tengah indahnya rerumputan lapangan Kerkop.
Ribuan Banser Garut yang hadir tidak hanya sigap dalam memberikan rasa aman bagi para tokoh dan hadirin, mereka juga sudah siap menjadi pasukan bersih-bersih. Nampak sebagian pasukan Banser sudah menyiapkan plastik hitam berukuran besar, siap berdiri di segala titik menanti komando dari Kiai.
Banser memang dikenal suka berbuat ulah, tapi mayoritas yang dilakukan mereka justru menyimpan pelajaran dan hikmah. Saat hadirin dan para tokoh sudah meninggalkan tempat acara, pasukan Banser justru menyibukkan diri berkeliling memunguti seluruh sampah atau kotoran, ada koran, ada bekas botol air mineral, bungkus Snack, kardus, dll. Semua dipunguti oleh Banser sehingga lapangan kembali bersih sediakala dan sedap dipandang kembali.