The news is by your side.

BBM NAIK, PEREMPUAN BERSUARA

LTN NU Jabar, Yulia Indrawati – Sebagai pemimpin salahsatu organisasi kemahasiswaan yang bernotabene Islam Aswaja Ilma Sripa ketua KOPRI PC PMII Ciamis-Pangandaran menyuarakan suara rakyat terkhususnya lokal kab. Ciamis-Pangandaran atas ketuk palu pemerintah menaikkan harga BBM dan menuntut pemerintah melindungi kehidupan rakyat termasuk perempuan, anak dan lansia untuk bisa hidup secara bermartabat dan sejahtera. Keputusan pemerintah menaikan harga BBM ini menunjukkan pembiaran rakyat hidup di bawah standar kesejahteraan, juga menunjukkan bagian dari kegagalan negara menjamin pemenuhan hak rakyatnya. kata aktivis PMII yang saat ini menjabat sebagai ketua KOPRI Ciamis-Pangandaran Ilma Sripa, mengungkapkan “Mengapa Perempuan must to refuse akan naiknnya BBM”

Ilma menambahkan, perempuan merupakan kelompok yang paling merasakan dampak dari kenaikan harga BBM. Karena pada halnya dengan mengikuti perkembangan zaman dan kontruksi sosial budaya nasional perempuanlah yang lebih banyak mengatur kebutuhan rumah tangga ditengah indonesia yang sedang merangkak pemulihan ekonomi pasca pandemi 2 tahun kebelakang.

Hari ini kebutuhan pokok naik dan daya beli yang menurun atas dasar pendapatan ekonomi rakyat yang tidak stabil. Dan pada akhirnya hanyalah mereka (oknum) konglomerat yang tak merakyat dan yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin.

Perlu diketahui, perempuan, anak dan lansia memiliki resiko berat akan dampak tersebut dalam keluarga, katanya.

Selain itu, kata Ilma kondisi distribusi afiliasi kuasa sosial yang timpang gender akan tetap menjadikan perempuan sebagai pihak yang dihadapkan pada tekanan akibat kenaikan harga BBM. Perempuan mendapatkan tekanan mental paling berat, ketika suami stres, pelampiasannya ke perempuan lewat seks. Padahal perempuan sudah stres akibat kenaikan BBM ini, imbuhnya.

Dalam pembicaraannya Ilma Sripa menyuarakan beberapa pendapat, diantaranya kenaikan harga BBM akan berdampak dengan menurunnya kualitas hidup dan daya beli, menurunnya kuantitas untuk pemenuhan kebutuhan inti seperti kesehatan reproduksi dan hak anak untuk mengenyam pendidikan dan bermain sehingga meningkatkan kekerasan dalam berbagai bentuk akibat dampak lanjutan dari peningkatan beban hidup. Oleh karena itu, pemerintah harus melindungi kehidupan rakyat termasuk perempuan anak dan lansia.

Screenshot_20220701-172721_Gallery.jpg
Penulis
Yulia Indrawati

Buku lain :

  • Antara Mbah Cholil Baureno dan Bojonegoro. Kontak pembelian : 0895 2851 2664 . Link resensi, klik.
  • Konspirasi Yahudi dan Rungkadnya Dinasti Ba’alwi. Kontak pembelian dan bedah buku : 0812 6143 8585. Link resensi, klik.
Leave A Reply

Your email address will not be published.