The news is by your side.

Buah Kehidupan yang Harus Ditafakuri

LTN NU Jabar, Bambang Melga – Setiap manusia memiliki ceritanya masing-masing, dan cerita setiap diri itu adalah catatan bagi kehidupannya atas apa yang telah ia tempuh. Yang dikatakan manusia berhasil, pastinya ia memiliki cara, pandangan, sikap hidup, maupun prinsip kuat yang ia lakukan, hingga akhirnya berbuah manis !

Dan rasa manisnya, dari usaha yang dilakukan oleh manusia seperti itu, bisa terasa oleh dirinya, orang lain diluar dirinya, keluarga, sanak saudara, bahkan masyarakat dalam sekup yang luas, mereka bisa merasakan rasa manisnya, dari buah yang baik tersebut.

Begitupun yang tidak memiliki prinsip hidup, selalu gamang, galau, tidak bisa bersikap, inipun akan menghasikan buahnya tersendiri.

Ada buah manis, ada juga buah yang sepat, asam, bahkan pahit !
Semua buah yang dihasilkan itu tetap mengandung nilai-nilai, bermuatan positif.

Jika buah yang manis, kadar kandungan nilai kebermanfaatannya, nilai kopositifannya bisa terasa olehnya langsung ! dan mengandung nilai-nilai baik yang juga bisa dirasa oleh orang lainnya juga.

Namun untuk buah yang pahit, yang asam, dan sepat, bagi dirinya pun tidak berguna, kepahitan kehidupannya menjadi buah yang tidak bermanfaat untuknya, sehingga manusia dengan ciri seperti ini, harusnya segera menyadari, ujung dari kehidupan dia harus bisa menghasilkan satu buah yang baik.

Dan untuk sampai ke sana, manusia dengan muatan seperti ini, mau tidak mau, harus berusaha keras, dan sekuat tekad bisa merubah dirinya, mau bermetamorfosis seperti halnya ulat, menjadi kupu-kupu.

Bisakah seperti itu ?

Manusia adalah mahluk ideal, mahluk berpikir, mahluk dinamis yang jika pikirannya tergerak, maka ia pastinya mau melakukan perubahan. Tapi jika tidak, maka ia terjebak pada kekakuan yang membuat ia buntu karena dibuatnya sendiri, akhirnya… ia tidak dapat melihat hal yang lebih luas, bahkan ia terjebak, pada lubang dalam yang sempit mengelincirkan, dan membuatnya terpenjara.

Buah-buah kehidupan yang ada pada setiap individu, akan bermanfaat bagi orang diluar diri manusia yang bersangkutan. Yang manis, yang pahit, asam dan sepat, semuanya mengandung nilai pesan yang bisa kita baca.

Belajarlah dari pesan-pesan itu !
Apa yang bisa kita ambil manfaatnya.

Dalam setiap kitab suci, pesan-pesan dari buah-buah kehidupan manusia yang terceritakan, adalah gambaran kenyataan yang pernah terjadi.

Selama dunia masih didiami anak manusia, maka buah yang baik, maupun buruk, manis dan pahit, akan selalu hadir menjadi cerita yang sarat pesan.

Lantas maukah kita mentafaqurinya ?
Ketika kita mentafaquri hal tersebut, insyaallah, itu adalah bagian dari cara kita mensyukuri nikmat Allah yang Allah berikan.

Dan mensyukuri nikmat Allah, merupakan cara terbaik kita untuk bisa memperbaiki buah yang akan kita hasilkan, Insyaallah.
Alhamdulillah.

Semoga bermanfaat.
Bambang Melga Suprayogi M.Sn.

Buku lain :

  • Antara Mbah Cholil Baureno dan Bojonegoro. Kontak pembelian : 0895 2851 2664 . Link resensi, klik.
  • Konspirasi Yahudi dan Rungkadnya Dinasti Ba’alwi. Kontak pembelian dan bedah buku : 0812 6143 8585. Link resensi, klik.
Leave A Reply

Your email address will not be published.