The news is by your side.

Benarkah Tidak ada Salat Tahiyatul Masjid Sebelum Salat Ied?

Terdapat perbedaan pendapat mengenai keutamaan tempat pelaksanaan salat ied, menurut Syafi’iyah lebih baik di mesjid jika tempatnya luas, namun jika sempit lebih baik di lapangan. Imam Al-Syafi’i di dalam Al-Umm mengabarkan bahwa Nabi Saw., waktu di Madinah, keluar untuk salat ied ke lapangan, kecuali dalam keadaan darurat, seperti hujan, dll. Sedangkan yg tinggal di Makah senantiasa salat ied di mesjid.

Ulama Syafi’iyah, dalam kitab-kitabnya, membedakan kesunnahan menjelang salat ied, antara untuk imam dgn untuk makmum. Salah satu contoh, dalam kitab Al-Majmu Syarh al-Muhadzdzab, Imam Al-Nawawi menyatakan bahwa bagi imam disunnahkan datang ke tempat salat menjelang pelaksanaan (jangan mendahului makmum), baginya dimakruhkan salat sunat, baik sebelum maupun sesudah salat ied. Bahkan menurut pendapat Ashhab Syafi’iyah, baginya dimakruhkan salat tahiyatul mesjid, dgn langsung salat ied ia sudah mendapat pahala tahiyatul mesjid (Al-Majmu’, V/17). Lain hal bagi selain imam, mereka disunnahkan melakukan salat sunnah baik sebelum maupun sesudah salat ied, selama tdk dikaitkan dgn salat ied (Al-Majmu’, V/16). Mafhumnya, bagi makmum disunnahkan salat tahiyatul mesjid jika salat ied dilakukan di mesjid.

Bahkan, ketika seseorang terlambat, ia baru datang setelah imam sedang khutbah (berarti salat ied-nya sdh selesai), menurut pendapat Imam Ibn Abi Hurairah, ia segera salat tahiyatul mesjid dulu kemudian mendengarkan khutbah, setelah selesai khutbah, barulah ia salat ied (sendirian, bisa dilakukan di tempat itu, bahkan bisa dilakukan di rumahnya). Sedangkan menurut Imam Abu Ishaq al-Marwazi, lebih baik langsung duduk mendengarkan khutbah, setelah selesai langsung salat ied, adapun pahala tahiyatul mesjid sudah terangkum di dalamnya (Al-Majmu’, V/29-30. Tuhfah al-Muhtaj, III/50-51). Sekali lagi itu nisbat ketika datang terlambat saat sedang khutbah, jika tidak terlambat, maka salat tahiyatul mesjid sangat dianjurkan utk dikerjakan oleh selain imam.

Wallahu A’lam

Baca juga resensi buku lainnya :

  • Jejak Perjuangan K.H. Ahmad Hanafiah. Kontak pembelian : 0821 1682 5185 (Sandi). Link resensi, klik.
  • Gerakan Syiah di Nusantara: Anasir Berimbang Sejarawan Muda. Kontak pembelian : 0852 9477 2060 (Jabar). Link resensi, klik.
  • Sejarah Pergerakan Nasional. Kontak pembelian : 0852 9477 2060 (Jabar). Link resensi, klik.
  • Historiografi Islam dan Momi Kyoosyutu. Kontak pembelian : 0852 9477 2060 (Jabar). Link resensi, klik.
  • Jalan Sunyi dan Rambut Gimbal : Sebuah Interpretasi atas Kehidupan Gus Qomari. Kontak pembelian : 0895 2851 2664 . Link resensi, klik.
  • Antara Mbah Cholil Baureno dan Bojonegoro. Kontak pembelian : 0895 2851 2664 . Link resensi, klik.
  • Konspirasi Yahudi dan Rungkadnya Dinasti Ba’alwi. Kontak pembelian dan bedah buku : 0812 6143 8585. Link resensi, klik.
Leave A Reply

Your email address will not be published.