Bravo RSM Cicendo !
Izet Abu Dzar Anak dari Ibu Erniyati bin Baiz – 8 bulan lama nya saya menemani ibu saya untuk berobat mata. Dari katarak, glaukoma dan retina di PMN RS Mata Cicendo Bandung.
Lelah kah? Iya. Dan pekerjaan saya banyak saya tinggalkan. Apalagi ketika harus operasi retina dan lensa, menginap di Rumah sakit menemani ibu saya menjadi keharusan.
Bulak balik rumah sakit menjadi rutinitas 8 bulan ini. Sehingga sudut- sudut rumah sakit RS mata Cicendo saya hapal betul.
Namun, sebagai kewajiban seorang anak kepada ibunya yang telah melahirkan dan membesarkan, saya jalani semua dengan senang. Lelahku tak seberapa dan jelas tidak bisa membalas jasa ibu kepada saya. Tidak ada apa-apanya.
Karena saking sering ke rumah sakit. Penyakit mata apa saja saya jadi hapal. Orang sakit mata dengan berbagai penyakitnya pemandangan yang tak aneh lagi. Ribuan orang berobat setiap hari dari berbagai kota seluruh Indonesia
Melihat semua itu, hanya rasa syukur saja dalam hati. Betapa Alloh memberi nikmat luar biasa kepada kita namun kita sangat sering lupa.
Nikmat Alloh sering tertutupi dengan hiruk pikuk masalah dunia.
Dan akhirnya, alhamdulillah kemarin hari selasa tanggal 25 februari 2025, ibu saya dinyatakan sembuh oleh dokter.
Dari apa yang saya alami ini, ada hal yang saya kagumi dari PMN RS mata Cicendo. Yakni pelayanan.
Sebatas pengetahuan saya tentang pelayanan rumah sakit di Indonesia, rasanya pelayanan di rumah sakit ini luar biasa.
Dari satpam dan suster dan dokter-dokternya ramah-ramah sekali. Padahal ibu saya berobat menggunakan BPJS.
Dokter-dokternya jauh dari kata angkuh, sangat sabar dan etika ketimurannya yang saya sangat suka.
Semua dilayani sama, baik pasien kaya atau pun miskin. Ketika penyakitnya rumit maka dokter ahlinya ahli yang turun tangan tanpa melihat status pasien. Luar biasa pikir ku.
Terakhir, Pak presiden Prabowo Subianto dan pak gubernur Kang Dedi Mulyadi semoga rumah sakit lain di Indonesia dan Jawa Barat dapat meniru PMN RS mata Cicendo dari segi pelayanan.
Tidak lupa saya ucapkan terima kasih yang dalam kepada para dokter yang telah mengobati ibu saya. Semoga Alloh mudahkan segala urusan dan tetap rendah hati tapi ilmu kedokterannya mendunia.