Diklatsar Banser Bandung : Ratusan Peserta dan Sekelumit Kisahnya
Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Bandung mengadakan kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama (NU) selama dua hari, 10-11 Maret 2018.
Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Bandung AA Abdul Rozak mengatakan kegiatan Diklatsar kali ini bertujuan untuk menanamkan rasa cinta tanah air pada anggota Banser muda.
“Alhamdulillah kegiatan berjalan dengan lancar. Ini merupakan langkah awal dari kita untuk menanamkan rasa memiliki terhadap NKRI pada Banser-banser yang mengikuti kegiatan Diklatsar ini karena bagi kami NKRI dan Pancasila merupakan harga mati,” ucapnya di lokasi kegiatan, Villa Kahuripan, Ujung Berung, Kota Bandung, Ahad (11/3).
Rozak berharap kepada seluruh peserta Diklatsar Banser NU dapat mengaplikasikan ilmu-ilmu yang didapat dari kegiatan tersebut di kehidupan sehari-hari sehingga bermanfaat bagi dirinya sendiri dan lingkungannya.
“Ya harapannya tentu saja Banser yang telah mengikuti Diklatsar ini dapat mengamalkan apa yang didapat dalam kegiatan ini dan sehingga dapat bermanfaat bagi sekitarnya,” tuturnya kepada NU Online.
Komandan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) NU Ahmad Sanusi mengatakan Diklatsar kali ini sangatlah istimewa dilihat dari antusias yang begitu aktif dalam kegiatan. Hal tersebut menunjukan bahwa Banser NU menjadi salah satu badan yang sangat diminati.
“Peserta semuanya terlihat bersemangat mengikuti kegiatan ini,” ucap Sanusi.
Sanusi menambahkan, peserta kali ini sangatlah bervariatif baik secara usia maupun daerah.
“Peserta kali ini mulai dari usia muda sampai tua ada, semuanya kompak,” pungkasnya.
Diklatsar kali ini merupakan Diklatsar ke-5 yang telah dilaksanakan di masa kepengurusan ketua GP Ansor Kota Bandung Aa Abdul Rozak. Diklatsar diikuti 232 peserta dari beberapa daerah di Kota Bandung.
(Ridwan Abdul Malik/Kendi Setiawan/NU Online/NU Jabar Online)
Kisah unik disampaikan oleh Salah Satu Peserta Diklatsar, Wira Mahindra seorang pesinetron, di akun Facebooknya :
Aku tertidur hanya 1/2 jam tepat setelah sholat subuh sepulang dari hutan belantara itupun bahkan aku tertidur dibibir empang yang hanya pas buat badan saja yang sebelah kanan nya langsung ke empang dan sebelah kirinya kegorong gorong..
Dalam waktu yang singkat itu aku melihat Hadrotu Syeikh KH.HASYIM ASYHARI dan KH.ABDURAHMAN WAHID (GUSDUR) datang mengahampiriku dan tersenyum..
Lanjut disaat pem Bae’tan.. Dalam cuaca terang berkah hujanpun turun..
Ketika aku menghadap 4 bendera kebanggaanku..
1.Merah putih
2.Bendera NU
3.Bendera Gp Ansor
4.Bendera Banser
Aku hormat dan mencium 4 bendera itu
Lalu Hujanpun berhenti dan cuaca terang kembali tepat menjelang maghrib dan anehnya diwaktu menjelang maghrib itu awan sangatlah cerah lalu alhamdulillah aku melihat kembali Hadrotu Syeikh KH.HASYIM ASYHARI dan KH.ABDURAHMAN WAHID (GUSDUR) Tersenyum haru diawan yang cerah itu sambil memandang kepadaku.. Ya Allah kini aku telah menjadi santrinya walau secara nyata aku belum sempat bertemu dengan kedua beliau itu yang sangat aku cintai dan sangat aku kagumi..
Ya allah.. Akan ku abdikan seluruh jiwaku dan bathien ku untuk terus mencintai NKRI ulama dan agamaku..
Ya allah engkau segala maha rencana atas apa yang aku rencanakan..
Ya allah ya rossulallah terimakasih atas cinta kasihmu untukku sebagai hambamu dan umatmu.. RINDU KAMI PADAMU YA ROSSULALLAH…😢💖🇮🇩✊
Terimakasih telah melahirkan aku dalam keluarga Nahdlatul Ulama Aswaja Alnahdiyah
Terimakasih Orang Tua Keluarga Dan Saudara saudaraku
Terimakasih guru guruku
Terimakasih sahabat sahabatku
Terimakasih NEGARAKU
Terimakasih BANSER
Terimakasih GP ANSOR
#islam #Nahdlatululama #aswaja #alnahdiyah #rahmatanlilalamin #cintadamai #cintankri #menjunjungtinggipersatuan #lintasagama #lintasbudayaindonesia #diklatsar #banser #fatser #gpansor #pbnu #pagarnusa #alanu #indonesia #jaya