Halal Bihalal LTMNU Kabupaten Bogor, dihadiri Kepala Kemenag hingga Jajaran PCNU

Abdul Hakim Hasan – Untuk mencegah paham di luar Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) an-Nahdliyah, Pengurus Cabang (PC) Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU) Kabupaten Bogor, Jawa Barat melakukan sejumlah cara. Salah satunya memberikan label atau tanda masjid yang menjadi anggota.
Kesiapan tersebut disampaikan KH Ahmad Sayadih pada pertemuan halal bihalal bersama sejumlah Pengurus Cabang (PC) Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU) Kabupaten Bogor yang dihadiri kepala Kemenag Kabupaten Bogor, H Ahmad Syukri di kediaman sekretaris PC LTMNU Kabupaten Bogor, H Maman Saepulloh di komplek Depag RI Pabuaran Bojonggede, Sabtu (28/5).
“Tim khusus di bidang IT akan bertugas untuk mendata dan menginventarisir semua masjid dan musholla NU dengan melibatkan semua pengurus mulai dari tingkat majelis wakil cabang hingga ranting, dan dalam waktu yang dekat gagasan tersebut akan kami laksanakan,” kata ketua PC LTMNU Kabupaten Bogor tersebut.
Dirinya melanjutkan labelisasi masjid tersebut upaya untuk mengamankan aset warga NU.
“Pendataan terhadap masjid dan musholla ini sangat penting untuk dilakukan sebagai upaya untuk mengamankan aset-aset NU dari serobotan kelompok lain yang berusaha menguasai masjid-masjid dan musholla yang dibangun oleh orang NU,” imbuhnya.
Dari data yang didapat nantinya menurut Kiai Sayadih, PC LTMNU Kabupaten Bogor akan mengetahui program di masjid dan musholla mana yang perlu untuk disinergikan dengan program Kemenag Kabupaten Bogor. Tentunya program yang benar-benar bermanfaat untuk warga nahdliyin di sekitarnya.
”Masjid dan musholla merupakan tempat berkumpulnya warga NU untuk melaksanakan ibadah dan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan keagamaan. Dengan adanya pendataan ini, paling tidak kami mengetahui masjid dan musholla mana saja di Kabupaten Bogor yang merupakan aset NU dan menjadi milik jam’iyyah NU, dan kedepannya akan bersinergi dengan program Kemenag Kabupaten Bogor,” pungkasnya.
Pernyataan Kiai Sayadih tersebut diaminkan oleh kepala Kemenag Kabupaten Bogor, H Ahmad Syukri dalam sambutannya di acara tersebut.
“Saya adalah orang NU yang berada di jajaran Pemerintahan, dan para kiai, ulama di Kabupaten Bogor sebagai mitra saya dalam membangun berjalannya program untuk kemaslahatan ummat, kita menjadi khodimul ummah”. Ujar beliau.
Lanjut tutur kepala Kemenag “Kesiapannya dalam mendata masjid suka kami intruksikan kepada kepala bidangnya”.
“Doakan, insyaallah kami akan melakukan yang terbaik untuk Kabupaten Bogor, dengan catatan masukan serta saran dari para Kiai dan ulama yang kami siap menampung,” ungkapnya menutup sambutan Halal Bihalal.
Sementara itu, ketua PCNU Kabupaten Bogor, KH Aim Zaimuddin mengajak Pengurus LTMNU yang hadir agar meningkatkan kinerja dalam merawat baitullah.
“Kinerja para takmir harus terus ditingkatkan, jangan sampai enteng sebab kelalaian itulah yang membuat orang Wahabi masuk dengan mudah,” tutur Ketua PCNU Kabupaten Bogor.
Ia juga mengajak agar takmir lebih istikamah dalam memakmurkan masjid, bukan ditentukan oleh bangunan fisik yang megah dan sejenisnya.
“Ingat, kemakmuran masjid itu bukan dinilai dari seberapa megahnya bangunan, tetapi seberapa banyak jamaah yang istikamah ke masjid tersebut,” tegasnya.
Kiai Romdhoni selaku kepala kantor Kemenag Kabupaten Bogor menuturkan, pihaknya sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan pengurus.
“Langkah seperti itu sangat bagus, dan sepertinya untuk pendataan dan labelisasi tersebut sudah dalam tahap konfirmasi dengan Kemenag untuk ditindaklanjuti” ucapnya.
Sebelumnya, acara diisi dengan rutinan berupa istighatsah dan doa bersama yang dipimpin oleh KH Maryudi, dan doa penutup oleh Rois Syuriyah PCNU Kabupaten Bogor KH Bundari Abbas.
Hadir dalam kegiatan tersebut, tokoh NU Kabupaten Bogor, KH Ali Syibromalisi, para kepala Kasi dan Kasubag Kemenag Kabupaten Bogor, ketua banom dan lembaga PCNU, tokoh ranting NU Pabuaran H Abdul Kholil, Citayam Ragajaya Kiai Hasan Syadzili, PAC Muslimat NU Bojonggede, H Maryono, H Agus Riyadi, Kang Bagja, Kang Deden, H Mukhlis, kang Basir dan para jajaran pengurus LTMNU.
Baca juga resensi buku lainnya :
- Terbelit Dalam Kubus Tanpa Batas. Kontak pembelian : 0895-2851-2664. Link resensi, klik.
- Jejak Perjuangan K.H. Ahmad Hanafiah. Kontak pembelian : 0821 1682 5185 (Sandi). Link resensi, klik.
- Gerakan Syiah di Nusantara: Anasir Berimbang Sejarawan Muda. Kontak pembelian : 0852 9477 2060 (Jabar). Link resensi, klik.
- Sejarah Pergerakan Nasional. Kontak pembelian : 0852 9477 2060 (Jabar). Link resensi, klik.
- Historiografi Islam dan Momi Kyoosyutu. Kontak pembelian : 0852 9477 2060 (Jabar). Link resensi, klik.
- Jalan Sunyi dan Rambut Gimbal : Sebuah Interpretasi atas Kehidupan Gus Qomari. Kontak pembelian : 0895 2851 2664 . Link resensi, klik.
- Antara Mbah Cholil Baureno dan Bojonegoro. Kontak pembelian : 0895 2851 2664 . Link resensi, klik.
- Konspirasi Yahudi dan Rungkadnya Dinasti Ba’alwi. Kontak pembelian dan bedah buku : 0812 6143 8585. Link resensi, klik.



