The news is by your side.

Halbi GKKEP-NU di Hari ke-6 Lebaran, Hadirkan Puluhan Pimpinan Pesantren se-Bogor Raya

Abdul Mun’im Hasan – Halal bihalal (Halbi) Gerakan Kebangkitan dan Kemandirian Ekonomi Pesantren Nahdlatul Ulama (GKKEP-NU) dihadiri oleh puluhan Pimpinan Pesantren se-Bogor Raya bertempat di ASN Resto & Coffee Jl. Merdeka, Ciwaringin, Bogor Tengah, Kota Bogor.

Kegiatan halbi GKKEP-NU ini merupakan tindaklanjut dari beberapa Timeline, dan pada kesempatan tersebut selain untuk saling memaafkan di momen lebaran 1444 H juga untuk mengevaluasi sampai dimana aksinya.

Pada sambutannya, H Zaini Hanafi selaku Penasehat (Mustasyar GKKEP-NU) mengapresiasi kegiatan halbi dan juga mendorong agar gerakan ini segera terwujud aksi nyatanya.

“Alhamdulillah, mohon maaf lahir batin di hari lebaran penuh berkah, gerakan ini harus berangkat dari kesadaran bahwa pesantren punya banyak potensi untuk mengelola ekonomi sehingga tercapai kemandirian dan kemajuan, mengidentifikasi lebih dahulu dan harus ada kerja sama serta kerja keras (usaha maksimal) antar pesantren se-Bogor Raya,” ujar Direktur Jendral Perikanan Tangkap, Kementrian Kelautan dan Perikanan.

Sebutan selanjutnya disampaikan oleh Koordinator GKKEP-NU Gus Jainal Efendi memberikan kiat sukses dengan 3K (Kesempatan, Kemampuan dan Kemauan).

“Tentunya dengan maping dan mengetahui potensi masing-masing pesantren akan memudahkan gerakan ini dapat terlealisir dengan cepat dan sesuai harapan bersama,” jelas lulusan S3 Islamic Microfinance at University of Georg August-Goettingen, Germany (2013).

Ia juga mengungkapkan bahwa kebenaran tanpa sistem akan terkalahkan dengan kebatilan dengan sistem.

“Pesantren tempat diajarkan kebenaran, dengan mengedepankan Allah sebagai yang Maha Segalanya, maka dengan-Nya ikhtiyar dan aksi kita untuk kemanfaatan bersama akan segera terealisasikan,
الحق بلا نظام يغلبه الباطل بالنظام
Semoga pertemuan ini dapat memberikan keberkahan dan cita-cita kita bersama dapat segera terwujud,” imbuhnya.

Hal senada juga diaminkan oleh Hj. Syarifah Sofiah selaku Sekda Kota Bogor. Peran pesantren yang ada harus dapat dimaksimalkan, dengan membangun mitra kepada pemerintah baik Kota maupun Kabupaten dan lain sebagainya.

Hadir pula Ketua PCNU Kota Bogor H Edi Nurokman menyatakan bahwa gerakan ini menjadi solusi bagi pesantren yang ada di Bogor Raya untuk saling bersinergi mewujudkan kemandirian ekonomi.

“PCNU juga berusaha untuk memberikan solusi dengan akan hadirnya market place untuk memfasilitasi nahdliyin yang ada di tiap pesantren agar dapat mewujudkan kemandirian dan kemakmuran secara ekonomi,” pungkasnya.

Adapun peserta halbi yang hadir yaitu Gus Jainal Efendi (Koordinator GKKEP-NU) IPB, H Zaini Hanafi (Mustasyar), Gus Hasan Ali (Penasehat, UIN Jkt), KH Agus Suprayogi (Ponpes ICA Depok), KH Rosyidi (PP. Qodriyatul Qur’an), M. Munawwir Al-Qosimi (PP. Sunan Drajat), KH. Fuad FF (PP. Miftahul Ulum), Abdul Mun’im Hasan (Al-Hamidiyah depok), Abdul Jalal (PP. Al-Bahren Lewiliang), KH Ismail (PP. Al-Madaroh Curug), Fajar (IPNU Kab. Bogor), KH Yusup Badrudin (PP. Darul Istiqomah), KH Zainullah (PP. Al-Khaeriyah), H. Yusup Royani (PP. Al-Barkah Tajur), KH Jamaluddin (Pengurus TQN Suryalaya Bogor), KH Abdus Syakur (PP. Hidayatul Mubtadiin), KH Sihabudin M (PP. Al-Uum Pagentongan), Kukuh (Penasehat, Owner Dr. Chicken), Yeyen Kurniawan (Ketua GKKEP) Ustad Thohir (MT Quran NU), Ir H Edi Nurokhman (Penasehat GKKEP, Ketua PCNU Kota Bogor dan CO Founder Phatria Internet Service Provider), Milono Broto Saputro (PC RMI NU Kab Bogor), KH Abdul Rachman (PP. Riyadul Anam Al-Arfah), KH Mustofa (PP. Al-Mansub), KH Rudi Abdullah Hudri Yayasan ALGA (Al-Barokatul Ghazaliyyah Asy-Syafi’iyyah), Achmad Fahir (PP. Arruhama), Moh Romli (GKKEP), Zainul Syaifudin (IPB), Ahmad Ulin Nuha.

Pewarta : Abdul Mun’im Hasan

Buku lain :

  • Antara Mbah Cholil Baureno dan Bojonegoro. Kontak pembelian : 0895 2851 2664 . Link resensi, klik.
  • Konspirasi Yahudi dan Rungkadnya Dinasti Ba’alwi. Kontak pembelian dan bedah buku : 0812 6143 8585. Link resensi, klik.
Leave A Reply

Your email address will not be published.