The news is by your side.

Indonesia, antara Islam dan Barat

Mengingat pluralisme bangsa kita, maka sistem sekuler akan menjadi pilihan yang tepat. Keragu-raguan kita selama ini harus ditinggalkan, apalagi sampai mengarah kepada ektremisme agama ( Islam ). Islam harus ditinggalkan dalam urusan negara. Islam menjadi wilayah umat Islam sendiri tanpa mencampuri dan dicampuri oleh urusan negara ( pemerintah ). Percampuran itu akan menimbulkan pelacuran agama, dimana Islam tidak diletakkan dalam proporsi yang sebenarnya, dan negara juga pada kedudukan yang sebenarnya. Kalau dipaksakan, maka akan terbentuk negara model “ vatikan “sebagai negara Paus di Roma. Terbentuknya negara islam dalam negara Indonesia, atau bahkan negara Islam Indonesia, tidak dapat dibenarkan dari perspektif Islam itu sendiri, karena berarti umat Islam anti-sunatullah.

Hidup dalam suasana keragaman iman, suku bangsa agama, justru membuat kita menjadi belajar untuk bersikap, berpikir dan bertindak bijaksana. Masyarakat yang plural, adalah madrasah bagi umat Islam, sebagai sekolah menuju maturing proces. Agar ia umat islam berdiri di tengah-tengah keragaman, dan memancarkan kasih sayangnya sebagai umat yang terbaik diciptakan Tuhan di muka bumi ini.**** 25 Desember 2019

Penulis
Toufik Imtikhani, SIP

Buku lain :

  • Antara Mbah Cholil Baureno dan Bojonegoro. Kontak pembelian : 0895 2851 2664 . Link resensi, klik.
  • Konspirasi Yahudi dan Rungkadnya Dinasti Ba’alwi. Kontak pembelian dan bedah buku : 0812 6143 8585. Link resensi, klik.
Leave A Reply

Your email address will not be published.