Ini Tiga Pesantren Lokasi Munas-Konbes NU 2017 di NTB
Persiapan Munas Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama yang akan digelar 24-26 November 2017 mendatang di Nusa Tenggara Barat (NTB) terus dimatangkan.
Pada koordinasi kali kedua Panitia Pusat dengan Panitia Daerah, Selasa (15/8) lalu diputuskan bahwa agenda dua tahunan NU yang merupakan forum tertinggi kedua setelah Muktamar ini akan dipusatkan di tiga pesantren. Tiga pesantren yang ditunjuk dua diantaranya berlokasi di Kota Mataram, dan satu di Kabupaten Lombok Barat.
Berikut profil singkat tiga pesantren dimaksud:
1. Pondok Pesantren Darul Falah Pagutan, Kota Mataram
Pondok Pesantren ini tepatya berlokasi di Jalan Banda Seraya No. 47, Kecamatan Pagutan, Kota Mataram. Ponpes ini dirintis pendiriannya oleh TGH Abhar Muhyiddin pada 1950. Saat ini estafet kepengasuhan diteruskan oleh putra beliau, TGH M. Mustiadi Abhar.
TGH Abhar Muhyiddin wafat tahun 1993 di usia 67 tahun. Selama hidupnya TGH Abhar banyak menulis kitab yang terus diajarkan kepada para santri hingga saat ini.
Beberapa kitab karya TGH Abhar antara lain:
- Najm Al-Huda. Berisi 169 bait sya’ir berbahasa sasak. Kitab ini menjelaskan pokok-pokok aqidah ahlussunnah wal-jamaah.
- Al-Misbah Al-Munawwarah. Berisi penjelasan seputar tasawwuf dan ajaran tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah.
- Al-Ru’yâ al-Haqqiyyah, suatu karya yang menjelaskan jenis-jenis mimpi yang dapat diketagorikan benar atau dapat dipertanggungjawabkan.
- Tsamrah al-Fikriyah fî Mubâhats al-Nahwiyyah, merupakan ringkasan materi dalam bidang Nahwu.
- Tsamrah al-Fikriyah fî Mubâhats al-Sharfiyyah, merupakan ringkasan materi dalam bidang sharf.
- Tsamrah al-Fikriyah fî Mubâhats al-Fiqhiyyah, menjelaskan pokok-pokok ilmu dalam bidang hukum Islam.
- Tsamrah al-Fikriyah fî Mubâhats al-Ushûliyyah, menjelaskan pokok-pokok ilmu dalam bidang ushulfiqih.
- Tsamrah al-Fikriyah fî Mubâhats al-‘Arûdliyyah, menjelaskan pokok-pokok ilmu dalam bidang ‘arudl.
- Tsamrah al-Fikriyah fî Mubâhats al-Mantiqiyah, menjelaskan pokok-pokok ilmu dalam bidang logika.
- Tsamrah al-Fikriyah fî Mubâhats al-Tafsîriyyah, menjelaskan pokok-pokok ilmu dalam bidang tafsir.
2. Pondok Pesantren Nurul Islam, Sekarbela, Kota Mataram
Pondok Pesantren Nurul Islam beralamat di Jl. Swasembada No. 120, Kekalik, Sekarbela, Mataram. Didirikan pada Juli 2014 menjadikan ponpes ini sebagai ponpes termuda di Mataram.
Kelahiran ponpes Nurul Islam bersamaan dengan didirikannya Madrasah Aliyah (MA) Plus Nurul Islam Sekarbela. Untuk melengkapi jenjang sekolah formalnya, Ponpes ini juga telah membuka MI dan MTs Nurl Islam Sekarbela.
Ponpes ini dipimpin oleh Hj. Warti’ah, seorang aktifis perempuan NU. Kini disela mengelola pesantren, Hj. Warti’ah juga adalah Ketua DPW PPP NTB, anggota DPRD Provinsi NTB, dan Ketua Mabinda PMII NTB.
3. Pondok Pesantren Darul Qur’an, Bengkel, Lombok Barat
Pondok Pesantren Darul Qur’an berlokasi di Desa Bengkel, Kecamatan Labuapi, Lombok Barat. Dirintis pada tahun 1930 oleh Rais Syuriah PWNU NTB Pertama TGH. Moh. Shaleh Hambali.
Tokoh NU NTB rata-rata pernah berguru ke ponpes ini. Angkatan pertama santri Ponpes Darul Qur’an Bengkel antara lain termasuk almarhum TGH Mansur Abbas, ayahanda dari TGH. Acmad Taqiuddin Mansur (Ketua PW NU NTB sekarang), dan TGH Turmudzi Badaruddin (Mustasyar PBNU).
Kuatnya pengaruh dan kharisma TGH Moh. Shaleh Hambali bisa dilacak dari kunjungan beberapa tokoh nasional ke pesantren ini. Sebut saja Presiden Soekarno, pada 1957 sowan ke pesantren ini diluar agenda protokoler.
Yayasan Darul Qur’an yang saat ini diasuh oleh TGH. Halilussaribri, mengelola lembaga formal seperti MTs, MA, SMK Juruan Komputer dan Otomotif, dan Program Tahfidzul Qur’an.
Beberapa kitab karya TGH Moh. Shaleh Hambali antara lain:
- Luqthatul Jawharati fi Bayani Ghina’I wal Mutafaqqirati. Sebuah kitab yang menjelaskan bab fiqih dan tasawwuf.
- Hidayatul Athfali fi Tajwidi Kalamillahil Muta’ali. Sebuah kitab pengajaran tentang tajwid terjemahan, atau nasehat untuk anak-anak.
- Ta’lim al-Shibyan Bi Ghayat al-Bayan. Berisi tauhid, fiqih, dan tasawuf, yang ditulis tahun 1936 di awal-awal merintis pesantren.
- Bintang Perniagaan (fiqih), ditulis tahun 1950-an, dicetak di Surabaya
- Cempaka Mulia Perhiasan Manusia, tulisan tangan, tanpa jelas tahun penulisannya, mengenai akhlaq (tasawuf) yang bersumber dari kitab Bidayat al-Hidayah, karya Imam Ghazali.
- Wasiat al-Musthafa, terjemahan dari Wasiat al-Musthafa Rasulullah kepada Sayyidina Ali, tulisan tangan.
- Mawa’idh al-Shalihiyah, kitab hadits, terjemah dari kitab Mawaidh al-Usfuriyah Fi al-Ahadits al-Nabawiyah, karya Imam al-Ushfury, ditulis tahun 1364 Hijriyah, diterbitkan di Surabaya.
- Intan Berlian Perhiasan Laki Perempuan, berisi fiqih keluarga, ditulis tahun 1371 Hijriyah, diterbitkan di Surabaya
- Manzalul al-Amrad, tentang puasa
- Al-Lu’lu’ al-mantsur, tentang hadits.
(ds/Fathoni)
Sumber : NU Online