Israel Serang Kampus Universitas Al-Azhar di Gaza, 15 Orang Terbunuh
Jakarta, NU Online – Hanya berselang dua hari setelah pasukan Zionis Israel menyerang sekolah PBB, Universitas Al-Azhar di Gaza yang juga menjadi salah satu lokasi penampungan pengungsi dibom Israel pada Sabtu lalu. Serangan ini menyebabkan setidaknya 15 orang terbunuh.
Times of Gaza melaporkan, Universitas Al-Azhar merupakan kampus terakhir atau yang tersisa di Gaza. Israel melakukan pengeboman terhadap kampus yang didirikan oleh PBB tersebut pada Sabtu pagi.
Kabar pengeboman Universitas Al-Azhar di Gaza juga dibenarkan oleh Dewan Hubungan Amerika-Islam atau The Council on American-Islamic Relations (CAIR). Organisasi advokasi dan hak sipil muslim terbesar di AS ini menyampaikan bahwa sayap kanan Israel menghancurkan Universitas Al-Azhar di Gaza.
Times of Gaza juga melaporkan, hingga sebulan atau 30 hari serangan sejak 7 Okotber 2023 lalu, total 9.770 warga Palestina meninggal terbunuh, termasuk 4.800 anak-anak dan 2.550 perempuan.
Serangan Israel menyasar rumah sakit, permukiman penduduk, rumah susun, rumah sakit, pengungsian, sekolah, dan universitas. Berturut, Israel menyerang sekolah PBB dan Universitas Al-Azhar di Gaza yang menjadi salah satu tempat pengungsian penduduk.
Warga yang masih bertahan hidup pun mengalami banyak krisis. Mereka tidak memiliki akses air, listrik, bahkan tempat tinggal. Warga Palestina di Khan Younis hanya bisa memanfaatkan gerobak yang didorong keledai untuk transportasi sehari-hari karena tidak ada pasokan bahan bakar.
Aksi Israel yang mengarah pada genosida atau pembantaian massal serta tidak mau melakukan gencatan senjata menimbulkan gelombang protes dari masyarakat dunia.