Jawa Barat Siapkan Sejumlah Program untuk Santri

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan bahwa pemerintahnya tengah menyiapkan sejumlah program yang berpihak kepada santri khususnya, dan masyarakat pada umumnya. Hal itu dilatarbelakangi oleh jumlah santri, pesantren, dan masjid yang banyak di daerah yang dipimpinnya.
“Provinsi Jawa Barat harus menjadi masyarakat yang juara, masyarakat yang kompetitif dan produktif, lahir batin kita harus seimbang, antara pembangunan dunia, pembangunan infrastruktur dengan pembangunan spiritualitas atau mentalitas,” katanya di Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (23/10).
Berikut di antara program yang ia kemukakan dihadapan puluhan ribu santri saat Peringatan Hari Santri 2018 di Lapangan Dadaha Tasikmalaya itu.
Pertama, pemerintahnya tengah menyiapkan Peraturan Daerah tentang pesantren di Jawa Barat. Harapannya, melalui Perda tersebut, santri, pesantren, dan kiai lebih diperhatikan negara.
Kedua, pemerintah Jawa Barat telah menyiapkan program masjid mengaji dan subuh berjamaah. Dengan itu, diharapkan para pemuda menjadi ahli masjid dan jauh dari perbuatan maksiat.
Ketiga, digitalisasi zakat. Melalui alat digital, ia ingin umat Islam dengan mudah berlomba-lomba menjadi pemberi kepada orang-orang yang tidak mampu.
Keempat, menyiapkan program kemandirian agar setiap pesantren mempunyai perusahaan.
Kelima, mengadakan pelatihan bahasa Inggris untuk para ustadz-ustadz pesantren. Jika mempunyai keterampilan bahasa Inggris, para ustadz bisa berdakwah, menyebarkan ajaran Islam yang damai ke seluruh dunia, termasuk Amerika, Eropa.
Keenam, memanfaatkan Kita sedang menyiapkan dakwah digital agar dakwah-dakwah bisa menyentuh metode teknologi yaitu smartphone sehingga tidak hanya diisi oleh kesia-siaan, tetapi oleh dakwah yang penuh kebermanfaatan melalui yang namanya digital.
“Mudah-mudahan dengan program digital kita bisa menyeimbangkan konten informasi kepada masyarakat Jawa Barat,”
Ketujuh, pemerintah sedang menyiapkan program satu desa satu hafidz Al-Qur’an yang berhaluan Ahlussunah wal Jama’ah.
Kedelapan, menyiapkan program kredit mesra untuk warga yang dipusatkan di masjid. Dalam pelaksanaannya, warga yang membutuhkan bantuan ekonomi bisa datang ke masjid. (Husni Sahal/Abdullah Alawi)
Sumber : NU Online