Kapolri Beri Amanat pada Apel Hari Santri 2017 di Tugu Proklamasi Besok
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) HA. Helmy Faishal Zaini memastikan Kapolri Jenderal M. Tito Karnavian bakal menyampaikan amanatnya pada apel Hari Santri 2017, Ahad (22/10) besok di Tugu Proklamasi Jakarta Pusat.
Kapolri yang dahulu kakeknya pernah nyantri kepada Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari di Tebuireng Jombang ini akan menyampaikan beberapa amanat terkait perjuangan santri dan peran bangsa Indonesia saat ini dalam menjaga stabilitas nasional.
Selain Kapolri, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj juga akan memberikan sambutan pada apel tersebut. Apel yang sama juga dilakukan pada peringatan Hari Santri dua tahun lalu. Dimana Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memberikan amanatnya.
Hari Santri 2017 yang mengangkat tema Meneguhkan Peran Santri dalam Bela Negara, Menjaga Pancasila, dan NKRI ini mengadakan pembacaan 1 miliar shalawat nariyah pada Sabtu (21/10) malam. Majelis pembacaan shalawat nariyah ini digelar di Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat.
Pembacaan 1 Milyar Shalawat Nariyah ini sudah dilakukan untuk kedua kalinya. Pada peringatan Hari Santri 2016 lalu, hal yang sama juga dilakukan oleh Nahdliyin di seluruh Indonesia.
“Tahun lalu kita Alhamdulillah diberi kelancaran saat melakukan pembacaan 1 Miliar Shalawat Nariyah serentak di seluruh Indonesia. Tahun ini kita juga melibatkan teman-teman PCINU di seluruh dunia. Jadi insyaAllah Nahdliyyin akan mengguyur langit, bukan saja langit Indonesia, namun juga langit dunia, dengan lantunan Shalawat Nariyah,” jelas Helmy Faishal Zaini.
Pembacaan 1 Milyar ini Shalawat ditujukan akan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang aman, makmur, adil, dan berkah. Lewat lantunan Sholawat Nariyah, segenap Nahdliyin diajak untuk mendoakan keselamatan bangsa.
Selain agenda pembacaan 1 miliar shalawat nariyah dan apel Hari Santri, PBNU juga menginstruksikan kepada seluruh warga NU untuk menggelar upacara bendera. Upacara ini ditujukan untuk menghormati para pejuang kemerdekaan Indonesia, khususnya para kiai dan santri. (Fathoni)
Sumber : NU Online