Katib ‘Aam PBNU: NU Hari Ini Memikul Nasib Jagat

Cirebon, NU Online
Pada awal pendiriannya, tidak ada orang mengerti alasan gambar bola dunia menjadi logo Nahdlatul Ulama di saat organisasi lain mudah saja memberi logo, seperti padi kapas, kepala banteng, bintang, ataupun matahari.
Namun, hari ini, istikharah KH Ridwan Abdullah, pencipta lambang NU, seolah sedang menampakkan diri bahwa NU memiliki mandat untuk dunia.
“Saya bersaksi hari ini NU memikul nasib jagat,” tegas KH Yahya Cholil Staquf, Katib ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), saat menjadi narasumber pada Halaqah Cinta di GOR Mbah Muqoyyim, Buntet Pesantren, Astanajapura, Cirebon, Jawa Barat, Kamis (4/4).
Gus Yahya menceritakan bahwa Mantan Perdana Menteri Australia Alexander Downer dengan terang-terangan menyatakan dalam sebuah artikelnya di sebuah koran bahwa dunia internasional harus bekerja sama dengan NU.
“Menulis artikel dengan sarih bahwa dunia internasional harus bekerja sama dengan Nahdlatul Ulama,” kata anggota Dewan Pertimbangan Presiden itu.
Melihat konflik berkepanjangan yang tak tahu kapan usainya, ia semakin yakin bahwa NU akan menggerakkan sejarah baru.
Halaqah Cinta ini digelar dalam rangka Haul Almarhumin Sesepuh dan Warga Pondok Buntet Pesantren Cirebon. Selain Gus Yahya, kegiatan ini juga dihadiri oleh Wakil Ketua Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) PBNU Sabrang Damar Mowo Panuluh atau yang dikenal Noe Letto.
Di samping itu, kegiatan ini juga diramaikan dengan penampilan Paduan Suara Madrasah Aliyah Nahdlatul Ulama (MANU) Putri Buntet Pesantren, Pencak Silat Pimpinan Anak Cabang (PAC) Pagar Nusa Astanajapura, dan Tari Topeng dari Sanggar Tari Topeng Cirebon. (Syakir NF/Muiz)