The news is by your side.

Keikhlasan Jangan di Nominalkan

Kebaikan itu melebihi apapun, yang tidak bisa dianggap, atau di samakan, sesuai dengan nilai nominal.

Kebaikan merupakan amal yang harus dilakukan dengan dibarengi keikhlasan, tanpa mengharapkan sepeserpun imbalan.

Apalah arti imbalan dari seorang manusia, jika kebaikan yang kita perbuat, sesungguhnya hanya di persembahkan untuk Tuhan kita.

Biasakan berbuat kebaikan khusus untuk Nya.
Niatkan ini sebagai bukti kita mencintaiNya.

Hingga nantinya, kita akan sering melakukan kebaikan-kebaikan tampa pamrih, yang itu bisa kita lakukan kapanpun, hingga bisa bertebaran kemana-mana, jejak rekam kebaikan-kebaikan kita itu, Alhamdulillah.

Kebaikan yang tulus, tidak bisa diukur, dan di hitung dengan memberikan secarik uang kertas, baik dalam jumlah sedikit ataupun banyak.

Jangan silau dengan nominal, atau pemberian dari manusia, yang sebenarnya mengharapkan sesuatu lebih banyak juga dari kita.

Maka ketika ada seorang waliyullah, ia diberikan setumpuk uang, dan ia menanyakan, pada orang yang memberinya uang itu ” Apakah ia masih ada dalam kekurangan hidupnya ?”

Saat si tamu ini mengiyakan, maka tahulah Waliyullah ini, sesungguhnya berat manusia yang ada di hadapannya memberikan pemberian uang tersebut padanya, sebab ia, si tamu itu sebenarnya masih serba kekurangan, dan memaksakan memberi, bukan dengan ke ikhlasan, tapi memiliki maksud mendapatkan lebih banyak lagi dalam benaknya.

Ke ikhlasan dan ketulusan itu, adalah merupakan harta akherat, bekal terbaik manusia yang akan membahagiakan kita di alam penantian.

Jika kita tulus membantu siapapun, dan yang di bantu memerlukan pikiran serta tenaga kita, dengan senang hati tentunya akan kita bantu, selama itu tak jadi sebuah hitung-hitungan sebagai buah upah kerja, biarkan ikhlas yang menguatkan kita.

Toh, totalitas dalam kita membantunya pun, hanya sebagian kecil dari kita menyisihkan waktu kita buatnya.

Jadi jangan punya perhitungan !
Biarkan Allah yang mencatatkan sisi kebaikan dari apa yang kita upayakan, dan itu jadi amal kesolehan kita, Alhamdulillah.

Ini harus jadi pegangan kita !
Karena, keikhlasan akan merugi jika kita sudah berhitung dengan hitungan nominal.

Sebab, berapapun uang yang akan di peroleh dengan menganti keikhlasan, lewat bayaran rupiah.

Tetap, jumlah nominal yang di dapatkan, ketika kita membantu seseorang dengan keikhlasan, jauh lebih kecil, daripada imbalan yang di dapat dariNya.

Kebaikan dan amal Soleh, dibarengi adanya keikhlasan menjadikan sempurna sebuah perbuatan.

Maka wajar Allah menghitung sebuah kebaikan, dan lantas memberatkan timbangan mizannya, sehingga seorang yang dianggap hina, jadi mulia dan mendapatkan surga karena kebaikan kecil, yang tak ada tandingan nilainya.

Pantas saja, seorang pelacur mendapatkan surgaNya Allah, hanya karena ia memberi minum seekor anjing, yang dengan air minum yang ia usahakan buat memberi minum anjing itu, hingga si anjing tersebut tak lagi kehausan, dan hilang dahaganya…Allah Ganjar perbuatan remeh ini dengan Surga, yang Surga, konon katanya, hanya di janjikan untuk para hambaNya yang Soleh saja.

Nyatanya, Allah maha pengasih, ketulus ikhlasan yang ada pada manusia, ketika manusia terbangun spirit kebaikannya, maka Allah bukakan segala macam pintu Keberkahan langit untuknya, hingga semua penduduk langit, ikut mendoakan berjuta kebaikan bagi kita, subhanallah.

Semoga bermanfaat
Bambang Melga Suprayogi M.Sn

Buku lain :

  • Antara Mbah Cholil Baureno dan Bojonegoro. Kontak pembelian : 0895 2851 2664 . Link resensi, klik.
  • Konspirasi Yahudi dan Rungkadnya Dinasti Ba’alwi. Kontak pembelian dan bedah buku : 0812 6143 8585. Link resensi, klik.
Leave A Reply

Your email address will not be published.