The news is by your side.

Ketum DPP GEMAINDO Gelar Mediasi Antara Ketua GP Ansor Riau dengan Kerabat Kesultanan Siak

Ketum DPP GEMAINDO Gelar Mediasi Antara Ketua GP Ansor Riau dengan Kerabat Kesultanan Siak | NU Online LTN Nahdlatul Ulama Jawa Barat
Tampak Photo : Pertemuan Ketua PW GP Ansor Riau Purwaji dengan Kerabat Keluarga Kesultanan Siak Sri Indrapura Dimediasi oleh Ketum DPP GEMAINDO Khairuddin Al-Young Riau Menyangkut Polemik tentang Silang Pendapat mengenai Acara Pelaksanaan DZIKIR KEBANGSAAN Di Kabupaten Siak Provinsi Riau, di Hotel Arya Duta, Jalan Ponegoro, Pekanbaru, Rabu (19/9/2018).

PEKANBARU (HPC) – Ketua Umum DPP GEMAINDO (Gerakan Masyarakat Independent Indonesia) Khairuddin Al-Young Riau, S.HI, M.Ag didampingi Datuk Mulyadi Cucu Datuk Laksamana Raja Di Laut Ke IV, melakukan mediasi kedua belah pihak antara Ketua PW GP Ansor Riau Purwaji dan Kepengurusannya dengan Kerabat Keluarga Kesultanan Siak Sri Indrapura diwakili oleh Tengku Habibi, Tengku Meiko, dan Tengku Aldo Luthfi Shahab, menyangkut polemik tentang silang pendapat mengenai acara pelaksanaan Dzikir Kebangsaan Di Siak. Mediasi dilakukan tepatnya di Hotel Arya Duta, Jalan Ponegoro, Pekanbaru, Rabu (19/9/2018).

Mediasi dilakukan sehubungan dengan munculnya wacana penolakan dari beberapa kerabat keluarga Kesultanan Siak Sri Indrapura atas Pelaksanaan Dzikir Kebangsaan yang dilaksanakan oleh PW GP Ansor Riau di Kabupaten Siak melalui media online dan facebook menjelang pelaksanaan hari H digelar. Maka Kerabat Keluarga Kesultanan Siak melalui Tengku Habibi meminta kepada Khairuddin Al-Young Riau selaku Ketua Umum DPP. GEMAINDO untuk mempertemukan dengan Ketua Pimpinan Wilayah GP Ansor Riau Purwaji itu pada hari senin tanggal 16 September 2018 beberapa hari yang lalu.

“Alhamdulillah, kedua belah pihak setelah dimediasi secara kekeluargaan akhirnya menemukan titik temu agar pelaksanaan Dzikir Kebangsaan Di siak tidak ada gejolak di tengah masyarakat dan pelaksanaan kita harapkan berjalan lancar,” ungkap Khairuddin Ketum DPP GEMAINDO.

Dalam pertemuan itu, Kerabat Keluarga Kesultanan Siak diwakili oleh Tengku Habibi menyampaikan “bahwasanya silang pendapat ini terjadi karena komunikasi tidak terjalin dari awal, maka terjadilah blunder di tengah masyarakat, hanya saja permasalahan kami fokusnya mengenai penggunaan terhadap simbol istana Siak itu tidak boleh dipakai, karena itu milik logo Kesultanan Siak. Yang kedua dalam acara dimaksud tidak ada unsur politik serta hilangkanlah embel-embel yang berunsur negatif,” kata Tengku Habibi.

“Adapun pihak perwakilan kesultanan Siak, justru menyambut baik jika pemakaian Logo Istana Siak itu dikonfirmasikan sebelumnya. Oleh karena itu, ini perlu difinalkan lagi dalam pertemuan lanjutan nantinya agar dapat melibatkan kerabat keluarga kerajaan kesultanan Siak termasuk konsep acara Dzikir Kebangsaan itu,” papar Tengku Habibi diamini Tengku Meiko dan Tengku Aldo.

Sementara, Ketua PW GP Ansor Riau Purwaji menyampaikan syukur dan ungkapan terima kasih serta mengklarifikasikan berkaitan wacana penolakan acara tersebut, dalam beberapa poin poin klarifikasi.

“Syukur Alhamdulillah saya sampaikan saya dapat bertemu muka langsung dengan kerabat keluarga kesultanan Siak yang dimediasi Bang Khairuddin Al-Young Riau ini, dan dapat saya sampaikan bahwa Agenda Kirab Satu Negeri ini adalah agenda resmi yang melibatkan banyak pihak mulai dari Pemerintah Daerah, POLRI, ORMAS, OKP, dan elemen masyarakat yang beragam di Riau yang insha Allah dilaksanakan sejak 21 September sampai dengan 26 September 2018, dimulai dari Pekanbaru, Siak, Bengkalis, Kepulauan Meranti dan berlanjut ke Batam Kepulauan Riau, dengan bentuk kegiatan Dzikir Kebangsaan sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT, dan akan diisi dengan Dzikir, doa, tahlil dan Dziarah Akbar Makam Sultan Syarif Kasim II sebagai wujud rasa hormat dan ikhtiar meneladani Kepahlawanan Sultan Syarif Kasim II kepada NKRI, Ungkap Purwaji.

Berkaitan adanya kegiatan Dzikir Kebangsaan dilaksanakan di Kabupaten Siak, justru kami GP ANSOR dan Warga NU selama ini konsisten mengamalkan tradisi Dziarah Makam Sultan-Sultan di Riau, mulai dari Gunung Sahilan, Rokan Hulu, Pelalawan, Indragiri dan Siak. Ini adalah wujud semboyan “Dimana Bumi Dipijak disitu Langit Dijunjung”, ungkap nya.

Purwaji juga mengaku sudah memohon izin dan mendapat restu pelaksanaan kegiatan Kirab Satu Negeri kepada Bupati Siak selaku pemimpin tertinggi Kabupaten Siak, dan berkaitan dengan tabayun GP Ansor Riau dengan kerabat keluarga kesultanan Siak.

“Saya sudah memohon izin kepada Bupati Siak Pak H. Syamsuar karena agendanya kita laksanakan di Siak. Dan terhadap kerabat keluarga kesultanan Siak soal pemakaian logo istana Siak, saya siap menanggalkannya dalam acara tersebut, kecuali sudah mendapatkan restu dari tetua atau perwakilan kerabat keluarga kesultanan Siak yang insha Allah nantinya akan kita finalkan pada pertemuan lanjutan, dan saya yang mengundang langsung para tetua dan kerabat kesultanan Siak itu, serta akan saya sampaikan langsung dengan Ketum GP Ansor hasil pertemuan lanjutan itu di Jakarta,” tegas Purwaji meyakinkan.

Usai pertemuan itu, mediasi tersebut akhirnya dibarengi dengan bersalam-salaman dan suasana keakraban terjalin antara kedua belah pihak.***(Mul)rls

Sumber : Haluan Pos

Leave A Reply

Your email address will not be published.