The news is by your side.

Kiprah Fatayat NU Kabupaten Bandung Memeriahkan HUT RI ke-77 : Gebyar Festival Budaya Kebaya Mendunia

Kiprah Fatayat NU Kabupaten Bandung Memeriahkan HUT RI ke-77 : Gebyar Festival Budaya Kebaya Mendunia | NU Online LTN Nahdlatul Ulama Jawa Barat

LTN NU Jawa Barat, Bambang Melga – Minggu, 21/08/2022 bertempat di Dom Balerame, Soreang, dalam rangka memperingati HUT kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 77, Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi pemudi (wanita muda) Islam, yang merupakan salah satu badan otonom di lingkungan organisasi/Jamiyyah Nahdlatul Ulama (NU), menyelenggarakan event, “Gebyar Festival Budaya Kebaya Mendunia,” dimana penyelenggaraan Festival ini di maksudkan untuk memberikan kesadaran pada para pemudi Nahdlatul ulama, bahwa Kebaya merupakan warisan tak benda yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia, yang perlu dilestarikan, sebagai salah satu artefak kebanggaan, sebagai kostum ciri identitas suatu wilayah di bagian negara ini.

PC Fatayat NU Kabupaten Bandung, dengan ketuanya, Hj. Yayu Juariah, S.Pd.I dalam Gebyar Festival Budaya Kebaya ini, bersinergi dengan Komunitas Cinta Budaya Nusantara (CBN) Jawa Barat, yang di ketuai oleh, Ibu Melok Besari, dalam rangka, ‘Memperingati HUT RI ke 77’ Fatayat NU berkomitmen secara kuat, akan ikut serta dalam upaya melestarikan budaya pakaian kebaya, sebagai salahsatu upaya merawat ciri khas bangsa Indonesia.

Hadir dalam kegiatan Festival Budaya ini, putri bapak H. Cucun Syamsu Rizal ketua Fraksi PKB, Jawa Barat, yang di wakili oleh putrinya, Humaira Zamrotun Noor, Bupati Kabupaten Bandung, yang diwakili oleh Kepala Disbudpar, Ketua PW Fatayat NU, Hirni KIfa Hazefa, Perwakilan dari Yayasan Cinta Budaya Nusantara, serta Ketua Forum Puspa kabupaten Bandung Yanti Lidianti.

Dalam sambutan pembukaan dari ketua Fatayat NU kabupaten Bandung, Hj. Yayu Juariah, S.Pd.I menginggatkan agar generasi muda mulai lagi untuk mencintai warisan budaya berpakaian sopan, yang bisa diperlihatkan dengan menggunakan pakaian kebaya.

Sambutan dari perwakilan Ketua cinta budaya Nusantara CBN, yang mewakili Melok Besari, dalam sambutannya, CBN sebagai motor pengerak yang mengajak masyarakat untuk mencintai budayanya, CBN sangat berkomitmen melestarikan budaya pakaian kebaya, sebagai salahsatu upaya merawat ciri khas bangsa Indonesia, yang saat ini sudah kurang meminati kebaya sebagai identitas budayanya, seiiring dengan perkembangan zaman, dan kesadaran mencintai kebaya itu harus kembali ditumbuhkan.

Kiprah Fatayat NU Kabupaten Bandung Memeriahkan HUT RI ke-77 : Gebyar Festival Budaya Kebaya Mendunia | NU Online LTN Nahdlatul Ulama Jawa Barat

Sambutan dari Ketua Forum Puspa, Yanti Lidiati yang menyampaikan bahwa, “setiap wanita adalah sebagai motor penggerak kemajuan dalam keluarganya, sehingga setiap perempuan harus hebat, setiap perempuan harus berdaya.”

“Ada 10 hak anak, dan jangan menyalahkan anak jika anak belum sesuai keinginan kita. Perempuan harus jadi contoh, mari jadi perempuan berdaya, agar anak bisa maju,” mengakhiri sambutannya.

Dalam sambutan berikutnya, ketua PW Fatayat Jawa barat, Hirni Kifa, mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Bapak H. Cucun, sebagai ketua Fraksi PKB Jabar, yang telah memfasilitasi berlangsungnya acara Fatayat NU kabupaten Bandung, dan juga, rasa terima kasih yang sama kepada pembina PAC Fatayat NU kabupaten Bandung, Ibu Hj. Emma Dety Supriatna, dan semua unsur yang telah terlibat dan mensupport acara ini bisa dapat berlangsung dengan baik.

“Kita mendukung sejuta kebaya sebagai budaya bisa mendunia.
Merawat budaya Nusantara, adalah merawat kesopanan yang menjadi tradisi luhur,” tuturnya.

Dalam sambutannya, Ketua Fatayat PWNU, Fatayat di Kabupaten Bandung, harus bergandengan dengan Puspa, dengan itu diharap bisa menyampaikan program-programnya kepada perintah, terkait harus adanya pemenuhan hak hak perempuan di segala bidang.

Dan lahirnya dakwah dengan berbusana. Sudah di bangun PW Fatayat NU, dengan mengadakan kerjasama pelatihan yang diberikan para desainer profesional, untuk mendesain kebaya ala Fatayat NU. Pelatihan desain kebaya dengan dibantu tenaga para profesional dari desainer kebaya yang handal, sangat diharap nantinya, bisa membuat desain kebaya ala Fatayat NU, sehingga bisa go internasional. Dan budaya positif ini bisa membudaya.

“Upaya Fatayat adalah memberi anugrah, kesolidan, dan kebermanfaatan!”

Sambutan perwakilan dari bapak bupati yang di wakili, dari Dinas Disbudpar, ibu Desy Ariyanti SH, yang sekaligus membuka pekan Gebyar Festival Budaya Kebaya Mendunia. Meminta Fatayat agar selalu menjadi inspirasi bagi setiap wanita, dan menjadikan Fatayat selalu bedas.

Sambutan terakhir dari ketua PCNU KH Asep Jamaludin, mengucapkan selamat kepada penyelenggaraan ‘Gebyar Festival Budaya Kebaya Mendunia,’ dalam pesannya ketua PCNU menyampaikan, “kecantikan akan membawa dirinya cantik luar dan dalam. Selamat berkreasi bertajammul, berpakaian baik dan indah, sehingga muncul kecantikan bagi dirinya, dan kecantikan itu menjadikan ibu-ibu berbahagia hari ini.”

Dalam ” Gebyar Festival Kebaya Mendunia,” dimeriahkan oleh arak-arakan karnaval pada pagi harinya, dan setelah acara sambutan usai, berbagai lombapun di laksanakan, dengan melibatkan 31 PAC Fatayat, yang tersebar diberbagai daerah di Kabupaten Bandung. Adapun lomba yang di perebutkan adalah : Fashion Show, Puisi Kemerdekaan, Senam Bedas, Paduan Suara.

Pewarta
Bambang Melga Suprayogi M.Sn

Buku lain :

  • Antara Mbah Cholil Baureno dan Bojonegoro. Kontak pembelian : 0895 2851 2664 . Link resensi, klik.
  • Konspirasi Yahudi dan Rungkadnya Dinasti Ba’alwi. Kontak pembelian dan bedah buku : 0812 6143 8585. Link resensi, klik.
Leave A Reply

Your email address will not be published.