The news is by your side.

Kunjungan Madaris Darussunnah Jakarta ke Pondok Pesantren Fauzan

BANSER belakangan ini sering diviralkan dengan isu-isu tidak sedap, isu negatif dan kontraproduktif. Anggapan seperti ini tampaknya kurang tepat jika tidak dikatakan tidak benar dan salah sasaran. Karena BANSER sesungguhnya tidak demikian, BANSER sangat beretika, sopan, santun, menegakkan yang makruf dan menolak bahkan membasmi yang mungkar. Ini yang yang kami saksikan perihal BANSER setelah berinteraksi dan mengenal mereka secara langsung di Garut.

Secara khusus, BANSER sangat menjunjung tinggi ulama, santri, dan pesantren. Hal ini tidak mengherankan karena di belakang BANSER adalah para ulama, apapun tindakan mereka selalu mengacu pada instruksi atau arahan ulama. Hal ini misalnya dapat terlihat saat BANSER mengawal dan mengamankan perjalanan rombongan santri Darus-Sunnah saat menuju objek wisata Pepandayan Garut pada hari Rabu (13/12/17) dari Pondok Pesantren Fauzan Sukaresmi. Lebih dari itu, BANSER tidak hanya mengawal tetapi mengamankan rombongan kami dan para santri dari potensi pungli, calo dan segala tindakan premanisme lainnya. BANSER dengan tanpa cacat dan tanpa cela mengiringi para santri mulai dari pemberangkatan sampai melepas kami menuju Bandung.

“Perjalanan ke Pepandayan lumayan jauh kami dan kawan-kawan BANSER akan mengawal perjalanan para santri ke sana sekaligus memastikan para santri datang dan pulang dengan aman dan kembali dengan selamat. Di Garut para santri adalah tanggung jawab kami dan BANSER.” Tegas Aceng Umar Fahmi, salah satu dewan pengajar d pondok pesantren Fauzan, Garut. “Untuk kawasan Garut khususnya, BANSER tidak bisa dilepaskan dari peran, bimbingan serta pengawasan para kyai, terkhusus beliau-beliau jajaran pengasuh pondok pesantren Fauzan seperti KH. A. Nunur Nasrul Qodir, KH A. Bubuh Hasbullah, KH A. Abdul Mujib, KH A. Sasan, KH A. Aip Mukhtar Fauzi, K.A. Aub Abdul Razzaq, KH A. Zayyin, KH A. Hilman Umar Bashori, Habib Abdullah Alatas, K.A.Opik, K. A. Mumu, K. A. Momon dan para kyai yg disepuhkan lainnya, begitu menurut penuturan Aceng Umar Fahmi.

Praktis perjalanan dan istijmam para santri Pesantren Darus-Sunnah berjalan sangat aman dan lancar. Dalam hal ini, kami melihat BANSER sangat menekankan penerapan konsep ta’awun yang diajarkan al-Qur’an dalam surat al-Maidah ayat 2. Di mana secara sukarela mereka mengawal para santri dari sejak berangkat, tiba di lokasi hingga melanjutkan perjalanan. Dari sini mari kita belajar dari BANSER yang mengayomi dan menjaga para santri sebagai generasi bangsa di masa depan. Apa yang dilakukan BANSER ini adalah miniatur dari sekian banyak gerakan mereka yang sangat berkontribusi besar untuk NKRI. Dan yang terpenting dari hal ini, bahwa apa yang mereka lakukan itu mengacu pada instruksi dan arahan ulama.

Adapun BANSER yang akhir-akhir ini viral dengan isu dan pernyataan pembubaran pengajian, pernyataan ini tampaknya perlu diralat dengan menyatakan justru BANSER yang menjaga, mengamankan dan menjadikan pengajian berjalan kondusif. Lantas mengapa berita BANSER dan pembubaran pengajian menjadi viral? Di sinilah kita perlu cermat dengan berita-berita yang berkembang di media sosial. Sebab berita yang banyak berkembang di media sosial banyak yang tidak mencerminkan BANSER yang sesungguhnya. Ada pemutarbalikan fakta dan informasi yang berusaha mengesankan serta menggiring opini bahwa BANSER kerjaannya membubarkan pengajian. Yang benar adalah BANSER sangat peduli santri, ulama, pesantren dan pengajian.

Para santri Darus-Sunnah yang sedang mengadakan istijmam (rekreasi) saja dikawal, apalagi pengajian yang merupakan identitas dan kebiasaan mereka yang selalu mengaji pada ulama. Oleh karena itu, sebaiknya sebelum kita menilai sesuatu melaui isu (berita) baik yang beredar media sosial atau berkembang melalui indera pendengar, sebaiknya kita lebih dulu mengkonfirmasi (tabayun) dan memastikan langsung apakah benar berita yang berkembang tersebut, begitu juga dalam melihat dan menilai BANSER. Kita pastikan kebenaran dan akurasi beritanya baru setelah itu kita bisa mengambil sikap secara baik dan bijak.

Maka dari itu, kami ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada BANSER atas jasanya dalam mengawal dan mengayomi para santri Darus-Sunnah selama berada di Garut. Jazakumullah khairan katsiran. Semoga Allah SWT membalas dengan balasan yang sebaik-baiknya. Semoga Allah SWT selalu menjaga BANSER dalam menjaga NKRI. Semoga rahmat dan maunah Allah SWT selalu bersama mereka. Amin ya mujibassa’ilin…

(Oleh: Muhammad Ali Wafa, Dosen International Institute For Hadith Sciences Darus Sunnah, Ciputat, Jakarta)

Buku lain :

  • Antara Mbah Cholil Baureno dan Bojonegoro. Kontak pembelian : 0895 2851 2664 . Link resensi, klik.
  • Konspirasi Yahudi dan Rungkadnya Dinasti Ba’alwi. Kontak pembelian dan bedah buku : 0812 6143 8585. Link resensi, klik.
Leave A Reply

Your email address will not be published.