LBM NU Jabar Akan Bahas Polemik Ekspor Pasir Laut di Ponpes Citangkolo Banjar, Catat Tanggalnya!
Aji, Banjar – Al Azhar Media – Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBM NU) Jawa Barat berencana akan membahas sejumlah persoalan masyarakat dalam kegiatan Bahtsul Masail di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo, Kota Banjar Jawa Barat pada Senin (31/7/2023) mendatang.
Salah satu yang akan dibahas adalah soal polemik ekspor pasir laut yang akhir-akhir ini sedang ramai diperbincangkan.
Tuan rumah sekaligus Ketua LBM NU Kota Banjar, KH Muhammad Bashiturrijal membenarkan akan adanya bahtsul masail pada 31 Juli mendatang.
Menurutnya, kegiatan bahtsul masail tersebut bersamaan dengan acara Haul Pendiri Pesantren dan Milad Pondok Pesantren Citangkolo.
“Betul, akan ada bahtsul masail, dan kami juga ikut dalam bagian penyelenggara kegiatan tersebut,” kata Rizal.
Gus Rizal, sapaan akrabnya menambahkan soal topik yang akan dibahas pada bahtsul masail.
Menurutnya, polemik ekspor pasir laut bukanlah hal yang main-main.
Meskipun kebijakan tersebut sudah terbit berbentuk peraturan, tapi kata dia, penting untuk dibahas.
Ia beserta panitia juga berencana akan mengundang Mantan Menteri Kelautan, Susi Pudjiastuti dan Menteri Koordinator Bidang Maritim, Luhut Binsar Panjaitan sebagai narasumber.
“Nanti kita akan bedah soal polemik ekspor pasir laut yang sekarang sedang ramai. Bagaimana hukumnya dalam pandangan fiqh, kemudian apakah membahayakan atau tidak, saya kira itu sangat penting karena persoalan laut itu gak main-main,” paparnya.
Rizal juga menilai soal ekspor pasir laut akan menjadi ancaman ekologi yang sangat serius bagi keberlangsungan hidup.
“Yang dikhawatirkan dari ekspor pasir laut ini adalah dampaknya berimbas pada keberlangsungan hidup. Apalagi jika di belakangnya ada yang bermain misalnya, kemudian mengkapitalisasi dan mengeksploitasi secara besar-besaran. Ini bisa bahaya,” ujar dia.
Selain polemik ekspor pasir laut, dalam forum bahtsul masail nanti juga akan membahas soal polemik khutbah politik di mimbar-mimbar keagamaan.
(Aji Muhammad Iqbal)