Manusia Disangsikan Malaikat, Diagungkan Tuhan

Bambang Melga Suprayogi M.Sn – Allah itu faham manusia akan selalu mengedepankan hawa nafsunya, besar keegoannya, keakuannya, rasa jumawanya, sombong, merasa benar sendiri, suka meremehkan orang lain, gampang panasan dan besar kedengkiannya, mampu menyakiti orang lain yang tak sefaham, sehingga malaikat protes pada saat penciptaan manusia, kerena keberadaan manusia nantinya, hanya akan saling menumpahkan darah, menyenangi peperangan, dan perselisihan.
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata, “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau!” Tuhan berfirman, “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kalian ketahui.”
(QS surat al-Baqarah[2]: 30).
Gambaran manusia dalam pandangan malaikat sudah sangat kuat melekat keburukannya, tidak ada hal positif sedikitpun, yang malaikat anggap baik, dari keberadaan manusia, kecuali kekhawatiran yang berlebihan dan kecemasan dari mahluk yang taat menyembah Allah ini.
Hingga Allah tegas menyampaikan, sesungguhnya ia maha mengetahui, dan malaikat sendiri tak mengetahui apa yang Allah ketahui.
Ketegasan Allah membuat Malaikat tak bisa lagi menyanggah.
Mereka mengikuti apa yang Allah perintahkan padanya, termasuk mereka mengikuti perintah Allah untuk bersujud pada Adam.
Dan dengan kesadarannya, para malaikatpun bersujud, mengakui keutamaan Adam, dan ikhlas meyakini konsep penciptaan manusia oleh Allah, karena adanya kebaikan yang malaikat belum tahu, yang ada pada mahluk (Manusia), dimana Allah sangat membanggakan ciptaannya ini.
Berbeda dengan ketaatan malaikat, kontras sekali bedanya sifat Iblis, ia berani membangkang perintah Allah untuk bersujud pada Adam, Iblis tidak mau mengikuti perintah Allah.
Maka keutamaan amalannya yang jutaan tahun beribadah membangun ketaatan, larut, luntur, hilang seketika itu juga, karena suul adabnya pada Allah.
Dari apa yang Allah tegaskan pada malaikat, bahwa Allah tahu apa yang malaikat tidak tahu, merupakan suatu penegasan bahwa Allah mempersiapkan manusia, untuk menjadi mahluknya yang mulya, terhormat, tinggi ahlaq dan derajatnya, sehingga Allah terus menjaganya dengan penjagaan yang sangat kuat, bahkan menyatu dengan ciptaanNya, yakni kita manusia, seperti firman Allah, dalam…
Al Quran Surat Al-Baqarah Ayat 186:
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka (jawablah), sesungguhnya Aku adalah dekat.
Dan pada surat Qaaf, ayat 16, Allah berfirman :
“Dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya”
Allah membentengi manusia dengan Ia sendiri selalu dekat dengan ciptaannya, tak sedikitpun Allah meninggalkan manusia barang sekejap, karena Allah menjaga mahluk yang Ia banggakan dari Malaikat dan Iblis itu dengan segenap kecintaanNya.
Cinta Allah pada mahluk yang bernama manusia, yang seringkali malah lupa pada penciptaannya, sungguh sangatlah besar, dan indah.
Bahkan untuk mereka yang telah tersesat jalan hidupnya, telah menjauh dari Allah, namun, ketika mereka tersadar dan bertaubat, Allah malah menyatakan Ia mencintai orang-orang yang bertoubat !
Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa Salam bersabda:
“Tatkala Allah menciptakan makhluk, Allah telah menuliskan dalam kitab catatan-Nya yang berada di sisi-Nya di atas arsy bahwa sesungguhnya kasih sayang-Ku mengalahkan murka-Ku.”
Hadist pendek ini diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam kitab Bad’ul Khalqi.
Manusia adalah mahluk pertengahan, ada dalam dirinya ketaatan seperti ketaatannya malaikat, dan ada dalam dirinya potensi pembangkangan, seperti halnya Iblis.
Maka ketika manusia dewasa, yang sudah Akil baligh bisa berpikir secara bijak, kritis, dan sudah kuat pemahaman keagamaannya, kita tak akan terjebak pada perilaku iblis yang menyesatkan.
Perilaku iblis itu sombong.
Koreksi dalam diri kita, apakah ada sombong yang menghinggapi diri dan hati kita !
Iblis sangat gigih menghina manusia.
Koreksi diri kita, apakah diri kita sering menghinakan sesama manusia lainnya, yang berbeda nasib, etnis, warna kulit, dan berbeda keyakinannya.
Iblis itu pengancam dan pendendam.
Koreksi diri kita, apakah sifat kita suka mengancam manusia lainnya, menjatuhkan harga diri manusia lainnya, seperti suka mengkafirkan, membid’ahkan, memusrikan manusia yang seiman dengannya, di tambah perilaku lainnya ia sangat pendendam, tak mau kalah, dan seringkali memberi api, mengkompori manusia lainnya untuk jadi pembenci seperti dirinya.
Iblis itu memiliki sifat emosian, dan pemarah.
Koreksi diri kita apakah sifat itu ada.
Iblis itu mengobarkan kebencian, dan menyenangi peperangan.
Koreksi diri kita, apakah kita sering mengobarkan kebencian, ketidakharmonisan, menyukai perpecahan, dan membuat konflik, hingga menyulut perang dan penderitaan.
Sejuta sifat jelek Iblis ia punya, dari cara yang paling kasar, yang sangat menonjol dan dapat langsung kita rasakan, sampai cara terhalus tersembunyi, yang hanya ia sendiri yang faham.
Lantas bagaimana dengan kita, agar kita sebagai manusia benar benar bisa seperti apa yang Allah harapkan ?
Harapan Allah bagi kita umat manusia secara khusus, adalah menjadikan kita manusia orang yang paling beriman dan bertaqwa, hanya melalui satu cara, menjadi manusia yang paling bisa memberikan manfaat !
Bermanfaat bagi kehidupan.
Bermanfaat bagi kemanusiaan.
Bermanfaat bagi alam semesta.
Alhamdulillah.
Semoga bermanfaat.
Bambang Melga Suprayogi M.Sn
Baca juga resensi buku lainnya :
- Terbelit Dalam Kubus Tanpa Batas. Kontak pembelian : 0895-2851-2664. Link resensi, klik.
- Jejak Perjuangan K.H. Ahmad Hanafiah. Kontak pembelian : 0821 1682 5185 (Sandi). Link resensi, klik.
- Gerakan Syiah di Nusantara: Anasir Berimbang Sejarawan Muda. Kontak pembelian : 0852 9477 2060 (Jabar). Link resensi, klik.
- Sejarah Pergerakan Nasional. Kontak pembelian : 0852 9477 2060 (Jabar). Link resensi, klik.
- Historiografi Islam dan Momi Kyoosyutu. Kontak pembelian : 0852 9477 2060 (Jabar). Link resensi, klik.
- Jalan Sunyi dan Rambut Gimbal : Sebuah Interpretasi atas Kehidupan Gus Qomari. Kontak pembelian : 0895 2851 2664 . Link resensi, klik.
- Antara Mbah Cholil Baureno dan Bojonegoro. Kontak pembelian : 0895 2851 2664 . Link resensi, klik.
- Konspirasi Yahudi dan Rungkadnya Dinasti Ba’alwi. Kontak pembelian dan bedah buku : 0812 6143 8585. Link resensi, klik.