Manusia Maju Wajib Mendapat Ujian
LTN NU Jawa Barat, Bambang Melga M.Sn – Ujian merupakan cara Allah menempa diri, mental, jiwa, raga, dan pikir kita, untuk lebih maju, lebih berkembang.
Jika dilihat dari sosok teladan, Baginda Nabi kita, Muhammad Saw, ujian padanya, tak putus-putusnya Allah timpakan, dimulai dari Ia belum terlahir, dalam kandungan, di masa ia masih bayi, balita, remaja, dewasa, di masa-masa kenabian, sampai terus berlanjut menuju tua, dan akhirnya, beliau menutup mata, hingga wafatnya, menjadikan beliau sebagai manusia sempurna, yang mampu mengubah dunia, setelah kematiannya.
surat Al-ankabut ayat 2-3: “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan,”Kami telah beriman”, sedangkan mereka tidak diuji ?”
Hingga pantas Allah berujar dalam firman-nya, di sebuah hadist, “belum dikatakan beriman, manusia yang belum Aku uji.”
“Allah menguji kita dengan sesuatu yang kita cintai, maka janganlah berlebihan mencintai, agar sedihpun tidak berlebihan.”
Ujian untuk menguji keimanan itu bisa hadir melalui kesulitan, tapi juga bisa hadir melalui kelapangan, semisal, harta yang dianugerahkan Allah kepada kita, melalui anak-anak, juga pasangan kita.
Firman Allah : Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu?
Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?”
Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat. (Albaqarah 214).
Ujian Allah adalah keniscayaan, sudah pasti ada !
Mereka yang selalu diuji adalah sosok sosok tangguh, yang pastinya jika ia sadar, ia akan selalu menjadi manusia yang paling banyak bersyukur dalam hidupnya.
Ujian merupakan cara Allah mendidik kita.
Ujian adalah cara cepat Allah membangkitkan kesadaran akan potensimu, atau membangun potensimu agar muncul.
Kita ini adalah mutiara-mutiara…dan semakin diamplas mutiara diri kita oleh Allah, sang mutiara akan bersinar lebih berkilau, menyilaukan.. Alhamdulillah.
Itulah diri…
ia akan selalu di uji!
Ujian terbaik Allah, adalah vitamin bagi kita, agar lebih membawa kecerdasan.
Lebih bertumbuh, lebih dewasa, lebih bijak, dan selalu berhati-hati menjaga perasaan orang dalam lingkaran diluar diri kita.
Sombong, merasa paling benar, memandang rendah orang lain, bersifat hasut, iri, dengki, menjauhi soudara, apalagi orang-orang di sekeliling kita, itu salah satu sifat yang Allah tanamkan pada mereka yang akan menguji kita…
Ujian datang dengan jalan dari manusia sekitar kita, siapapun itu, ia akan mematahkan hati, perasaan, membuatmu kecewa, hilang gairah, membuat marah dan lain-lainnya.
Ingat !!
Kita harus sadar kita akan di uji, oleh istri, anak, saudara, tetangga, teman main, teman kantor, sahabat dalam berorganisasi, pejabat dalam institusi, penguasa yang memimpin kita, atau lain sebagainya.
Ketahuilah…
Ketika ujian itu datang, maka berintrospeksi lah!
Telaah diri terlebih dahulu, kenali salah khilaf kita mengapa ujian itu datang.
Sambil memohon ampunan, sambil terus memperbaiki diri, kita buat wujud badag raga kita, berlepas dari berburuk sangka.
Pastinya, ujian adalah hal mutlak, hanya orang berkesadaran tinggi, dan berhati jernihlah, ujian itu datang untuk menjadi penyadar bagi muncul nya potensi-potensi keutamaan diri, yang terus akan Allah sempurnakan…sehingga ia bisa menjadi manusia paripurna.
Manusia sempurna, yang akan menjadi kekasih Allah, dan memiliki Rahmat bagi kebaikan keseluruhan alam.
Subhanallah 🤲🤲
Bambang Melga M.Sn