Menengok Pembangunan Kantor NU Pacet Bandung
Bandung, NU Online
Setelah berhenti selama 6 bulan, pembangunan kantor Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung dimulai lagi sejak Sabtu, (23/6). Pembangunan kantor yang direncanakan dua lantai tersebut kini sedang menembok dinding dan membangun tangga ke lantai dua.
Menurut Sekretaris MWCNU Kecamatan Pacet H. Engan Abdul Wahid, kantor tersebut berdiri di atas tanah wakaf dari Pengasuh Pondok Pesantren Baiturrosyad KH Didin Saepudin. Hingga kini pembangunan kantor baru berjalan 40 persen. Padahal pembangunan telah berjalan lebih dari setahun. Faktor mangkraknya karena belum cukup biaya.
Pembangunan kantor ini telah menghabiskan 155 juta rupiah,” katanya di area pembangunan kantor MWCNU Pacet Kampung Salam Nunggal RT 1, RW 1, Desa Pangauban, Selasa (26/6).
Sumber dana pembangunan kantor, lanjutnya, bersumber dari Nahdliyin Pacet, para dermawan, dan infak yang tidak mengikat dari tokoh agama dan politik Kecamatan Pacet dan Kabupaten Bandung. Di antara mereka adalah H. Cucun Ahmad Syamsurijal dan Hj. Fatimah Ishaq. Juga KH Didin Saepudin, selain wakaf tanah, ia juga membantu material pembangunan.
Menurut perhitungan Engan, sekitar 60 persen dana tersebut merupakan hasil rereongan (iuran) Nahdliyin dari 13 desa di Kecamatan Pacet.
“Ingin selesai tahun ini dan diresmikan Hari Santri Nasional 22 Oktober 2018. Siangnya mengadakan peringatan upacara, malamnya mengadakan pengajian akbar,” tambahnya.
Meskipun dananya belum mencukupi untuk maksud tersebut, Engan optimis kantor MWCNU Kecamatan Pacet bisa diresmikan di momentum peringatan Resolusi Jihad NU 1945.
“Sangat memungkinkan untuk sekadar diresmikan. Namun, untuk selesai sampai dua lantai, sepertinya belum bisa. Bisa dilakukan tahap selanjutnya,” lanjutnya.
Wakil Sekretaris MWCNU Pacet A. Hasan Nurhuda kantor tersebut akan dioperasikan sebagai pusat kegiatan NU. Di situ akan menjadi kantor banom-banom NU Kecamatan Pacet.
“Juga pengajian bulanan Muslimat dan NU. Juga akan ada semacam toko untuk perlengkapan NU,” tutupnya. (Abdullah Alawi)
Sumber : NU Online