Menjadi Tua Berguna
Menjadi tua merupakan keniscayaan, kita semua akan sampai pada keuzurannya pada suatu saatnya nanti.
Yaa, masa tua merupakan masa transisi, masa persiapan yang harusnya kita fahami.
Dan apa-apa yang menjadi kebiasaan kita di saat muda, jika kebiasaan itu baik, dan dibekali kesolehan, maka pada masa tua kitapun, kebiasaan baik itu semakin menguat, dan jejak kesolehan masa muda akan sangat tampak, dan kebiasaan masa muda kita itulah, yang bisa menempatkan diri kita, untuk mendapatkan bekal buat meniti masa tua yang lebih baik… Alhamdulillah.
Lalu bagaimana dengan yang sebaliknya ?
Banyak yang lupa pada usia tuanya !
Banyak yang tidak mempersiapkan diri memasuki masa tua.
Hingga semakin tua semakin menjadi, atau tua-tua keladi, itu banyak di alami oleh mereka yang tidak ingat pada usia, sehingga ia lupa, apa yang seharusnya ia persiapkan dalam menjemput hari akhir dalam hidupnya.
Yaa, usia perjalanan hidup manusia itu tak terasa.
Kita bagai di sayat pedang tajam, yang seakan menusuk kita, namun kita tak sadar sedang tertusuk tajamnya pedang.
Tahun berganti tahun, dekade berganti dekade, dan akhirnya kita sampai pada pintu gerbang kematian, dengan di tandai, mulai merapuhnya fisik kita, dan berkurangnya kekuatan kita.
Akan hadir pada semua manusia, masa dimana seluruh ketampanan, fisik yang kuat, dan harta benda yang kita miliki, menjadi sesuatu yang tak bisa menolong kita untuk masuk ke fase akhir kehidupan, dengan di tandai menjadi tua, renta, dan tak berdaya.
Apalah gunanya harta ketika kita tua dan semakin pikun.
Apalah gunanya ketampanan dan kecantikan pada masa muda, karena ketika semuanya menua, jejak ketampanan atau kecantikan itu sudah tak ada, dan tak berguna sama sekali untuk kita banggakan.
Bangga pada masa lalu, yang tak memiliki jejak kebaikan…
Itu bukan suatu kebanggaan !
Dan itu bukan suatu kebaikan yang membawa maslahat, dan tak harus kita bangga, akan cerita masa lalu kita yang kelam, sebab aib kita telah Allah tutupi.
Saat menjadi tua, maka yang harus kita lakukan, adalah….
Kita siap menjadi tua, dengan membawa satu semangat, bahwa kita siap menjadi manusia bijak.
Menjadi tua harus membawa kita pada, kesadaran menjadi manusia yang semakin berarti.
Hingga masa tuanya kita, bisa menguatkan, dan membawa semangat keteduhan, dan kedamaian.
Sekaligus, masa tuanya kita, menjadi manusia yang dibutuhkan ilmunya, pengalamannya, dan pemikirannya bagi masyarakat, bangsa, dan negara, serta agama.
Itulah masa tua yang menjadikan kita berguna.
Menjadikan kita manusia bermanfaat.
Dan menjadi tua yang membawa maslahat, kebaikan untuk semuanya, bagi semesta yang membutuhkan manusia unggul.
Lalu siapakah kita ?
Siapkah kita !
Menjemput masa tua seperti itu ?
Saat muda kita inilah, hal kearah sana sedang kita persiapkan.
Sehingga saat kita beranjak menua, kita telah diberi bekal keIstiqomahan dari masa muda.
Yang akan terus kita bawa ke masa tua, hingga, semakin menua kita bagai terus digosok kehalusan rasa, kepekaan batin, dan kebaikan Ahlaq, hingga kita dapati satu fase dimasa tua, bahwa ada tangan Allah yang menyelamatkan hidup kita di masa tua itu.
Tampa pertolonganNya, dan tanpa upaya kita mendekat dan ingat padaNya, masa tua kita bisa jadi tak akan berarti.
Namun dengan kebaikanNya pula, jika ikhtiar kita sudah baik, maka masa tua kita, akan menjadikan pintu kebarokahan usia, dimana itu, menjadi masa puncak dari kemanusiaan kita.
Dan keagungan jiwa kita yang sinarnya sudah berkilau, mampu menembus relung-relung jiwa manusia lainnya, hingga yang berjiwa pekatpun, akan tersinari oleh pancaran jiwa kita yang bersih dan Hanif itu.
Alhamdulillah.
Bambang Melga Suprayogi M.Sn
Ketua LTN NU kab Bandung.