Menyambut Bulan Suci Ramadhan, PCNU Kota Bandung Gelar Do’a Bersama

Selasa (30/04/2019). Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Bandung menyelenggarakan silaturahmi menyambut Ramadhan dan doa bersama untuk para pejuang demokrasi bertempatan di Aula PCNU Kota Bandung
Yang juga turut dihadiri oleh seluruh Keluarga Besar NU Kota Bandung, banom-banom dan jemaah muslimin wal muslimat sekitaran Kota Bandung.
Pembacaan Tawasul dan surat yaasiin serta doa bersama dipanjatkan khusus mendoakan negri ini dan para pejuang demokrasi pasca pemilu 17 April lalu, “Alhamdulillah pemilu serentak telah terlaksana, namun pasca pemilihan kemarin banyak dari saudara kita yang mengalami musibah maka daripada itu selain silaturahmi kami juga menggelar doa bersama untuk para pejuang demokrasi (Panitia Pemilu).”
Setelah menggelar doa bersama dan tawasulan acara kemudian dilanjut dengan diskusi.
K.H Agus Syarif Hidayatulloh selaku Ketua PCNU Kota Bandung membuka ruang diskusi dengan mengajak kepada 5 perwakilan dari mwc kota bandung dan satu perwakilan dari banom nu untuk menyampaikan persepsinya terkait islam nusantara dan istilah non muslim hasil Munas Banjar kemarin.
Beberapa perwakilan menyampaikan persepsinya dan rata rata apa yang disampaikan memiliki substansi yang sama lalu kemudian sebagai kesimpulan disampaikan oleh KH Maftuh Kholil, “Gerakan dakwah ala NU itu adalah islam nusantara, perlu ditekankan bahwa ini bukan merupakan ajaran islam yang baru melainkan adalah sintesa di negri heterogen untuk mendakwahkan agama islam yang rahmatan lil’alamin” .
Istilah non muslim untuk orang yang berbeda keyakinan ( tidak memanggil dengan sebutan kafir)
“Sebutan Non Muslim bagi yang berbeda keyakinan dilakukan dalam kontek sosial kemasyarakatan dan bukan kontek Aqidah Islamiyah,ditegaskan pula bahwa apabila ingin mengetahui esensi atau maksud dari keputusan para ulama NU maka tabayyun pada para kyai-kyai NU yang mengerti hal tersebut. Bukan malah bertanya pada orang -orang yang jelas-jelas sejak dulu “nyinyir” ,”Ngewa” atau benci pada NU.
Dalam menyambut bulan suci Ramadhan PCNU Kota Bandung mengajak kepada seluruh hadirin untuk senantiasa memperkuat dasar hukum tentang amalan-amalan Nahdlatul Ulama. “Mari kita mempersiapkan dasar dasar hukum kita terkait amalan kita di bulan suci ramadhan seperti sholat teraweh 23 rakaat”. Ucap Kh Wahyul Afif Al-Ghofiqi (Sekretaris NU Kota Bandung).
Acara di tutup dengan mushofahah dan ramah tamah seluruh keluarga besar NU Kota Bandung.