Menyerap Ilmu dari Kesolehan Sosial
Membangun kesadaran, atau keterbukaan hati dan pikiran untuk bisa menyerap ilmu, mendapatkan wawasan, dan menjadi manusia tercerahkan, sangat perlu dan butuh yang namanya kesolehan sosial.
Karena dengan kesolehan sosial itulah maka, ilmu yang berserak di mana-mana, dapat kita ambil dan kumpulkan.
Ingat kata bijak, ambillah ilmu itu walau datangnya dari anak ingusan, tukang angon, atau buruh kasar, yang secara kasat mata, secara status sosial mereka jauh di bawah, tapi, bisa jadi Allah tempatkan mutiara kesolehan itu pada diri mereka, Masyaallah!!
Ingat saat Nabi menganggap remeh, hingga bermuka masam, dan tak menghiraukan seorang buta, bernama Abdullah bin Ummi Maktum, yang langsung Allah tegur saat itu juga Nabi kita ini, hingga langsung kilasan hati yang menganggap remeh itu, sampai harus di abadikan dalam surat Abasa oleh Allah, suatu surat yang menegur Nabi karena bermuka Masam.
Maka dari pelajaran ini, untuk mereka yang menganggap dirinya sudah hebat, sudah pintar, sudah paling Soleh, terhormat, dan ia beranggapan Maqomnya jauh dari manusia biasa…
Sekali lagi, maka orang sombong semacam ini, hatinya telah berkarat, sudah berhati besi, dan membantu, hingga yang namanya kebaikan, tak akan dapat lagi ia tangkap, malah berlari menjauh, tak mau mendekat padanya.
Untuk itulah maka, pegangan bagi kita dalam mencari ilmu, buka dulu hati kita, kosongkan pikiran bahwa kita ini sudah pintar !
Karena jika kesombongan itu hinggap, terus ada, dan kita pelihara, kitanya yang akan celaka !!
Sebab selalu merasa paling pintar, padahal sebaliknya, bodoh dan tak berilmu sedikitpun.
Sebab, walau Allah langsung yang memberi tahu diri kita, seperti halnya Iblis, yang di minta sujud pada Adam oleh Allah saat itu, tetap.. iblis tak menghiraukan nya ! kita tetap tak mau mendengarnya, astaghfirullah !!
Mari bangun pondasi kesolehan sosial dalam diri kita, tekan kesombongan diri, manusiakan… manusia sebagai mana harusnya !
Hingga kemanusiaan kitapun Allah Angkat kemuliaannya, dengan menaikan Maqom kita yang tak perlu di ketahui manusia, seperti halnya Uwais al-Qarni, ia seorang yang tak di kenal di bumi, namun ia sangat terkenal oleh penduduk langit, Subhanallah.
Insyaallah dengan kita memiliki kesadaran sosial, kita akan semakin terpekakan, kita bisa jadi lebih tahu diri, tahu potensi, dan tahu cara untuk melejitkan potensi kita semuanya sebagai insan terbaik.
Hingga pada akhirnya, kita akan bisa mencapai derajat insan mulia, menjadi manusia paripurna, manusia insan Kamil, yang Arif dan bijaksana, Alhamdulillah
Semoga bermanfaat
Di tulis oleh penulis nakal
Gus Bambang Melga Suprayogi M.Sn
Ketua LTN NU kab Bandung.
Baca juga resensi buku lainnya :
- Terbelit Dalam Kubus Tanpa Batas. Kontak pembelian : 0895-2851-2664. Link resensi, klik.
- Jejak Perjuangan K.H. Ahmad Hanafiah. Kontak pembelian : 0821 1682 5185 (Sandi). Link resensi, klik.
- Gerakan Syiah di Nusantara: Anasir Berimbang Sejarawan Muda. Kontak pembelian : 0852 9477 2060 (Jabar). Link resensi, klik.
- Sejarah Pergerakan Nasional. Kontak pembelian : 0852 9477 2060 (Jabar). Link resensi, klik.
- Historiografi Islam dan Momi Kyoosyutu. Kontak pembelian : 0852 9477 2060 (Jabar). Link resensi, klik.
- Jalan Sunyi dan Rambut Gimbal : Sebuah Interpretasi atas Kehidupan Gus Qomari. Kontak pembelian : 0895 2851 2664 . Link resensi, klik.
- Antara Mbah Cholil Baureno dan Bojonegoro. Kontak pembelian : 0895 2851 2664 . Link resensi, klik.
- Konspirasi Yahudi dan Rungkadnya Dinasti Ba’alwi. Kontak pembelian dan bedah buku : 0812 6143 8585. Link resensi, klik.