The news is by your side.

Muslimat NU Depok Luncurkan Ngaji via Aplikasi Messenger

Mengaji sudah menjadi aktivitas biasa dan rutin bagi ibu-ibu Muslimat NU. Bahkan dalam seminggu bisa berkali-kali menghadiri majelis taklim. Tetapi mengaji melalui aplikasi messenger mungkin menjadi hal baru.

Saat ini, PC Muslimat NU Kota Depok, Jawa Barat, tengah mengembangkan program mengaji via aplikasi WhatsApp (WA) sebagai bagian dari program dakwah bil IT (dakwah mengunakan sarana teknologi informasi).

Pengajian lewat grup WA “Ngaji Yuk” ini di-launching tepat saat peringatan Nuzulul Qur’an, 17 Ramadhan 1438 H atau Senin, 12 Juni 2017.

Ketua PC Muslimat NU Depok, Hj Dewi Syarifah menyampaikan, ide membentuk grup via WA ini berawal dari imbauan Ketua Umum PP Muslimat NU, Dra Ny Hj Khofifah Indar Parawansa MSi agar Muslimat NU memanfatkan kecanggihan teknologi sebagai media dakwah.

“Dalam berbagai kesempatan ketua umum menyampaikan bahwa persoalan sosial kemasyarakatan telah berkembang sangat cepat dan kompleks, sehingga tak memadai lagi jika kita hanya mengandalkan metode dakwah secara manual, face to face atau melalui majelis taklim,” paparnya.

Sesuai dengan ciri Nahdliyin, guru yang diminta menjadi narasumber haruslah ulama dari kalangan NU dengan kajian kitab Aswaja. Setiap Senin dan Kamis, bertindak sebagai pemberi materi yakni KH Shihabuddin.

Salasa dan Jumat diisi Al Habib Abu Bakar bin Hasan Alatas Azzabidi. Sedangkan Rabu, Sabtu dan Minggu disediakan waktu khusus bagi kiai untuk menjawab pertanyaan jamaah.

Ngaji Yuuk, Muslimat NU Depok, PWNU Jabar, Jawa Barat
Anggota grup “Ngaji Yuk” cukup antusias mengikuti ngaji lewat aplikasi messenger.

“Pada waktu tertentu akan dilakukan ‘copy darat’, dimana anggota pengajian dipertemukan secara langsung dengan kiai atau ustadz yang mengajarnya,” tambah Syarifah.

Khusus Pengurus

Tidak sembarang orang boleh mendaftar sebagai anggota grup pengajian ini. Hanya diperuntukkan khusus untuk Pengurus Cabang (PC), Pengurus Anak Cabang (PAC), Pengurus Ranting (PR) dan pengurus Anak Ranting (PAR) Muslimat NU se-Kota Depok.

Anggota grup harus mematuhi aturan yang ditetapkan, antara lain dilarang memposting apapun selain terkait dengan materi yang tengah dibahas.

“Jamaah juga tidak boleh mengomentari apapun, baik dengan kata-kata maupun emoticon (simbol yang biasa digunakan untuk mengekspresikan emosi dalam tulisan,” tandas Syarifah.

Setelah narasumber tuntas menyampaikan materinya, lanjut Syarifah, baru jamaah dipersilakan menyampaikan pertanyaan sesuai tema. Sanksi bagi jamaah yang melanggar peraturan adalah dikeluarkan dari grup.

Seluruh materi yang dibahas dalam pengajian melalui WA selanjutnya di-back up atau ditulis ulang, baik dalam buku catatan maupun diketik dalam file komputer. “Materi yang sudah terkumpul akan diterbitkan menjadi sebuah buku,” kata Syarifah.

Menariknya lagi, walaupun pengajian dilakukan tanpa kehadiran secara fisik baik guru maupun jamaah, ternyata proses belajar mengajar cukup efektif dan interaktif. “Para jamaah tampak antusias merespon dengan beragam pertanyan guna meminta penjelasan lebih lanjut,” ujarnya.

Syarifah menambahkan, selain program “Ngaji Yuk”, masih ada beberapa program dakwah bil IT kini sedang disiapkan PC Muslimat NU Kota Depok.

(Ariyana Wahidah/www.muslimat-nu.com)

Sumber : NU Jabar Online

Buku lain :

  • Antara Mbah Cholil Baureno dan Bojonegoro. Kontak pembelian : 0895 2851 2664 . Link resensi, klik.
  • Konspirasi Yahudi dan Rungkadnya Dinasti Ba’alwi. Kontak pembelian dan bedah buku : 0812 6143 8585. Link resensi, klik.
Leave A Reply

Your email address will not be published.