Musyawarah Persiapan Rapat Kerja LTM NU Kab. Bogor Diawali dengan Istighotsah
Pengurus Cabang LTM NU Kabupaten Bogor lakukan penguatan dan peningkatan kader, acara ini dikemas dan dilaksanakan usai shalat Isya bersama, di rumah H. Mukhlisin, yang juga Bendahara LTM NU Kabupaten Bogor, Rabu (23/9).
Kegiatan tersebut berbentuk silaturahim antar Pengurus dan diskusi perencanaan program jangan pendek dan menengah, sekaligus evaluasi program kaderisasi dan pelantikan di beberapa kecamatan yang sudah dilaksanakan.
Dari 40 kecamatan se-kabupaten Bogor, yang sudah dilantik dan resmi menjadi pengusaha LTM NU tingkat kecamatan baru sekitar 23 kecamatan.
“Alhamdulillah kita sudah melantik kurang lebih 23 Pengurus LTM NU tingkat kecamatan di kabupaten Bogor, dan dalam waktu dekat ini kita akan melaksanakan rapat kerja bersama, yang tujuannya adalah menyatukan visi dan misi dalam berharokah kedepannya.” Ujar H. Agus dalam pembukaan musyawarah rapat kerja.
Dimulai usai shalat isya berjamaah dan dilanjutkan santap malam yang sudah disediakan oleh tuan rumah, dilanjutkan dengan pembukaan. Istighotsah menjadi awal kegiatan inti dalam musyawarah rapat kerja, doa, dzikir dan tahlil yang sebelumnya dipimpin oleh H. Luthfi Chakim dilanjutkan oleh KH. Maryudi dari yang datang dari kecamatan Ciomas beserta rombongan.
Dalam kondisi Pandemi, tak mengurungkan niat para pengurus lembaga tamir masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU) Kabupaten Bogor untuk terus berharokah menjalankan roda organisasi, dengan protokol kesehatan yang di terapkan, para hadirin Musyawarah malam ini dengan suasana interaktif saling memberi masukan, ide dan saran untuk membangun kemaslahatan bersama.
Hadir jajaran pengurus LTM NU Kabupaten Bogor, ketua, sekretaris, bendahara dan para ketua divisi dari berbagai daerah, seperti dari Ciomas, Jonggol, Tamansari, Cibinong, Bojonggede dan perwakilan dari kecamatan lain.
Rumusan yang dihasilkan dalam musyawarah rapat kerja akan dilaporkan kepada pengurus PCNU kabupaten Bogor, LTM NU PW Jawa Barat sampai LTMNU tingkat pusat PBNU, agar menjadi pertimbangan serta arahan dan doa untuk bersama berharokah dalam Jam’iyyah Nahdlatul Ulama.