Negara-negara yang Menolak Pemulangan Eks ISIS

Jakarta, NU Online
Akhir-akhir ini wacana pemulangan eks ISIS asal Indonesia ke Tanah Air mengemuka. Presiden Jokowi Widodo menegaskan, dirinya menolak pemulangan eks-ISIS asal Indonesia. Meski demikian, Jokowi mengatakan bahwa keputusan final terkait pemulangan eks-ISIS asal Indonesia akan dibahas dalam rapat terbatas dengan kementerian dan lembaga terkait nantinya.
Lantas bagaimana dengan negara-negara lainnya? Negara mana saja yang menolak untuk memulangkan warga negaranya yang telah bergabung dengan kelompok teroris tersebut?
Menteri Dalam Negeri Inggris, Sajid Javid, menegaskan, dirinya tidak akan ragu mencegah warganya yang telah mendukung organisasi teroris untuk kembali ke Inggris. Bagi Javid, mereka yang meninggalkan Inggris dan bergabung dengan ISIS adalah orang yang dipenuhi kebencian terhadap negerinya sendiri. Tidak hanya menolak, Inggris juga mencabut status kewarganegaraan warganya yang bergabung dengan ISIS.
Tidak hanya laki-laki dewasa, pemerintah Inggris juga melarang bayi dan anak-anak penduduk mereka yang menjadi anggota ISIS untuk kembali pulang. Dilaporkan, saat ini ada sekitar 30 anak-anak warga Inggris yang ditahan bersama dengan orang tua mereka di kamp-kamp utara Suriah.
Dilansir laman The Times, Senin (12/8/2019), pemerintah Inggris menyebut bahwa anak-anak pejuang ISIS yang terjebak di medan perang akan dibiarkan begitu saja. Menurut Javid, terlalu berbahaya untuk mengirimkan personel militer atau sipil untuk menyelamatkan bayi dan anak di bawah umur yang memiliki kewarganegaraan Inggris dari kamp-kamp di Suriah Utara. Alasan Javid menolak anak-anak eks-ISIS adalah kalau seandainya mereka dibawa pulang maka orang tua mereka akan memiliki alasan kuat untuk kembali ke Inggris.
Buku lain :